Pemimpin Yang Dusta dan Zalim
عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ دَخَلَ وَنَحْنُ تِسْعَةٌ وَبَيْنَنَا وِسَادَةٌ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ يَكْذِبُونَ وَيَظْلِمُونَ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكِذْبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَيُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الْحَوْضَ
Dari Ka’ab bin Ujrah ia berkata, “Rasulullah SAW pernah keluar atau masuk menemui kami, ketika itu kami berjumlah sembilan orang. Dan di antara kami ada bantal dari kulit. Baginda lalu bersabda: “Sesungguhnya akan ada setelahku para pemimpin yang berdusta dan dhalim. Barangsiapa mendatangi mereka kemudian membenarkan kebohongan mereka, atau membantu mereka dalam kedzalimannya, maka ia bukan dari golongan- ku dan aku bukan dari golongannya. Serta ia tidak akan minum dari telagaku. Dan barang siapa tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu mereka dalam berbuat kedzaliman, maka ia adalah dari golonganku dan aku adalah dari golongannya. Dan kelak ia akan minum dari telagaku.” (HR Ahmad no.17424). Hadis ini Sahih. Hadits ini bicara tentang seputar kepemimpinan yang tidak berbasis nurani karena mengedepankan interest yang berbasis syahwat duniawi. Lebih condong pada kelompok nya daripada kemaslahatan.
Pelajaran yang terdapat dalam dalam HADITS,
1. Menjadi tanggung- jawab setiap Muslim untuk mencegah kedzaliman & maksiat yg terjadi di sekeliling mereka, tentunya diutamakan dengan penuh hikmah dan bijaksana. Yg paling sederhana dengan cara tidak memilih & tidak mendukungnya,
2. Rasulullah SAW memberi peringatan kepada mereka yg setuju dan mendukung kedzaliman yg dilaku- kan oleh pemimpin di kalangan mereka dengan tidak mengaku mereka bagian dari umatnya dan tidak layak untuk minum air dari telaga Rasulullah SAW,
3. Pemimpin yg menjalankan tugasnya dengan adil dan bijaksana akan bersama Rasulullah SAW dan akan bersamanya untuk minum air dari telaga Rasulullah SAW, hal ini sebagai simbul kenikmatan di syurga,
4. Yg tidak kalah pentingnya peran do'a agar pemimpin kita selalu mendapatkan petunjuk & bimbingan nya dalam menjalan- kan kepemimpinannya,
5. Melarang memilih pemimpin yg berwatak pembohong dan dzalim. Kebohongan dan kedzaliman yang besar adalah dengan mengingkari aturan Allah dan RasulNya dalam menjalani kehidupan.
Tema hadits yg berkaitan dengan ayat al Qur'an,
Firman Allah SWT
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin (mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Ma’idah 5: 51)
Semoga Allah SWT senantiasa menurunkan barakah dan rahmat-NYA untuk seluruh bangsa Indonesia.
Comments
Post a Comment