Mereka yang Menyesali Hidup di Dunia
Sudah
maklum bahwasanya penyesalan berada di belakang. Ungkapan tidak ada kata
terlambat, itu hanya berlaku di dunia. Tidak ada kata terlambat bertobat
kepada Allah Ta’ala dari bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
Namun di akhirat nanti yang ada hanya ungkapan semua sudah terlambat, terlambat
untuk melaksanakan amal-amal sholeh dan bertobat dari melakukan dosa.
Yang ada hanya penyesalan di atas penyesalan karena tidak mungkin lagi bisa
kembali ke dunia. Allah Ta’ala telah mengingatkan
kita pada hari penyesalan tatkala segala perkara telah diputuskan:
وأنذرهم يوم
الحسرة إذ قضي الأمر وهم في غفلة وهم لا يؤمنون
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari
penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam
kelalaian dan mereka tidak pula beriman (QS. Maryam : 3). Assadi rahimahullah menafsirkan ayat ini: “Penyesalan yang sangat besar karena
terlewatkan dari mendapatkan ridho Allah dan surganya dan pantas mendapatkan
murka Allah dan neraka-Nya yang tidak memungkinkan lagi untuk kembali beramal
karena tidak ada jalan baginya untuk bisa berubah keadaannya dengan kembali ke
dunia” (Taisir Karimu Rahman hal 527).
Ibnu Katsir rahimahullah dalam
dalam tafsirnya III/129 menukil perkataan Ibnu Mas’ud tentang ayat itu : “Hari ketika penduduk surga telah menempati
tempatnya, demikian juga penduduk nereka telah menempati tempatnya, maka
didatangkanlah maut (kematian) dalam bentuk seekor kibas kemudian disembelih
diantara surga dan neraka sehingga tidak ada lagi kematian setelahnya, yang ada
adalah hidup kekal. Maka ahli jannah menjadi gembira dengan kehidupan yang
kekal di surga sedangkan ahli nereka menjadi sangat menyesal dengan
kekekalannya di neraka.”. Dan juga Firman Allah mengingatkan kita:
قل هل ننبئكم
بالأخسرين أعمالا الذين ضل سعيهم في الحياة الدنيا وهم يحسبون أنهم
يحسنون صنعا
أولئك الذين
كفروا بآيات ربهم ولقائه فحبطت أعمالهم فلا نقيم لهم يوم القيامة وزنا
“Katakanlah: “Apakah
akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya?”. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya.mereka itu adalah orang-orang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan perjumpaan dengan Dia. Maka terhapuslah amalan-amalan mereka,
dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka di hari kiamat.”
(QS. Al-Kahfi :103-105)
Di
antara orang-orang yang menyesal dihari kemudian adalah;
1.
Orang kafir yang tidak beriman kepada Allah dan mendustakan Rasul ketika
ditanyakan dalam kubur, siapa Tuhanmu, Nabimu dan agamamu. Maka dia tidak
bisa menjawabnya sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Dawud no 4753 dari hadits
Barra’ bin Adzib radhiyallahu ‘anhu :
وإن الكافر ”
فذكر موته قال ” وتعاد روحه في جسده ويأتيه ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك ؟
فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما دينك ؟ فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان ما هذا
الرجل الذي بعث فيكم ؟ فيقول هاه هاه لا أدري فينادي مناد من السماء أن كذب
فافرشوه من النار وألبسوه من النار وافتحوا له بابا إلى النار ” قال ” فيأتيه من
حرها وسمومها ” قال ” ويضيق عليه قبره حتى تختلف فيه أضلاعه ” زاد في حديث جرير
قال ” ثم يقيض له أعمى أبكم معه مرزبة من حديد لو ضرب بها جبل لصار ترابا ” قال ”
فيضربه بها ضربة يسمعها ما بين المشرق والمغرب إلا الثقلين فيصير ترابا ” قال ” ثم
تعاد فيه الروح ” .
“…Sesungguhnya orang kafir tatkala
disebutkan kematiannya : dikembalikan ruhnya kepada jasadnya kemudian dua
malaikat mendatanginya dan mendudukkannya maka keduanya bertanya kepadanya
“siapa Tuhanmu?” maka orang kafir itu menjawab “hah,hah, saya tidak
tahu”. Maka keduanya bertanya lagi “apa agamamu?”. Orang kafir itu
menjawab “hah,hah, saya tidak tahu”. Maka keduanya bertanya lagi “siapa
orang yang orang telah diutus kepada kalian?”. Maka dia menjawab
“hah,hah, saya tidak tahu”. Maka seorang penyeru dari langit
berseru “sungguh dia telah dusta maka hamparkanlah ia tikar dari neraka
dan pakaikanlah ia pakaian dari neraka dan bukakan baginya pintu menuju
neraka” maka didatangkan baginya dari panasnya neraka tersebut dan
disempitkannya kuburannya sehingga tulang rusuknya saling bersilangan.
Kemudian didatangkanlah baginya seperti seorang yang buta dan tuli, yang
memegang palu besi, seandainya dia memukulkannya kepada gunung maka gunung itu
akan menjadi debu. Maka dipukullah orang tersebut dengan palu besi, (maka
dia berteriak dengan teriakan yang keras) yang mana semua makhluk diantara
barat dan timur mendengarnya kecuali jin dan manusia (kalaulah mereka
mendengarnya mereka akan pingsan). Maka menjadilah dia debu kemudian
dikembalikan lagi ruh pada jasadnya.”
(As-Shohihah Syaikh Albani rahimahullah juz 2 hal
652).
Ini
adalah gambaran siksaan yang diberikan kepada orang kafir dikuburnya.
Maka dia akan mendapat siksaan yang lebih pedih lagi di dalam neraka. Orang-orang
yang murtad dari agama dan melakukan perkara bid’ah adalah orang-orang yang
akan diusir dari telaganya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana
diriwayatkan Muslim no 26. yakni tatkala mereka diusir dari telaga
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakan “sesungguhnya mereka adalah golonganku”
maka dikatakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إنك
لاتدري ما عملوا بعدك
“Sesungguhnya
engkau tidak mengetahui apa yang mereka amalkan setelah kematianmu”
Berkata
Al Qurtubi: yakni setiap orang yang murtad dari agama Allah atau setiap orang
yang membuat perkara baru (bid’ah-inovasi) dalam agama Allah yang Allah
tidak meridhanya dan mengizinkannya, maka mereka adalah orang yang dijauhkan
dan diusir dari telaga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.(Al-Iman
bil Yaumil Akhir hal 158. Muhammad bin Ibrahim Al-Hamdi).
Padahal pada waktu itu orang sangat kehausan butuh kepada minum sedangkan
barang siapa yang minum seteguk dari telaga tersebut dia tidak akan kehausan
selamanya:
من شرب لم يظمأ
أبدا
“Barangsiapa
yang telah meminumnya (dari telaga tersebut), maka tidak akan kehausan
selamanya” (Bukhari no
6212).
2.
Orang yang meninggalkan sholat adalah orang yang mengalami kerugian nanti di
hari kiamat. Allah berfirman :
يا أيها الذين
آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ومن يفعل ذلك فأولئك هم الخاسرون
“Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah (Sholat lima waktu). Barang siapa yang melakukan ini maka
dia termasuk orang yang merugi” (QS. Al-Munaafiqun :9). Dan juga Allah Ta’ala berfiman
:
ما سلككم في
سقر قالوا لم نك من المصلين
“Apakah yang
memasukkan kamu kedalam saqar (neraka).”mereka menjawab: kami dahulu tidak
termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat” (QS. Al-Mudatsir 42-43)
3. Orang-orang
yang berbuat riya dalam amalannya sebagaimana dalam hadits muslim no 1905 dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
إن أول الناس
يقضى يوم القيامة عليه رجل استشهد فأتى به فعرفه نعمه فعرفها قال فما عملت فيها ؟
قال قاتلت فيك حتى استشهدت قال كذبت ولكنك قاتلت لأن يقال جريء فقد قيل ثم أمر به
فسحب على وجهه حتى ألقي في النار ورجل تعلم العلم وعلمه وقرأ القرآن فأتي به فعرفه
نعمه فعرفها قال فما عملت فيها ؟ قال تعلمت العلم وعلمته وقرأت فيك القرآن قال
كذبت ولكنك تعلمت العلم ليقال عالم وقرأت القرآن ليقال هو قارئ فقد قيل ثم أمر به
فسحب على وجهه حتى ألقي في النار ورجل وسع الله عليه وأعطاه من أصناف المال كله
فأتى به فعرفه نعمه فعرفها قال فما عملت فيها ؟ قال ما تركت من سبيل تحب أن ينفق
فيها إلا أنفقت فيها لك قال كذبت ولكنك فعلت ليقال هو جواد فقد قيل ثم أمر به فسحب
على وجهه ثم ألقي في النار
“Bahwa manusia yang pertama diadili
pada hari kiamat adalah seseorang yang syahid. Maka dihadapkanlah dia,
diperlihatkan nikmatnya. Kemudian ditanyakan apa yang telah kamu
amalkan? Maka dia menjawab saya telah berperang di jalan-Mu sehingga saya mati
syahid kemudian dikatakan kamu dusta, kamu berperang supaya dikatakan sebagai
seorang pemberani. Maka diperintahkanlah dia untuk diseret di atas
wajahnya sehingga dilemparkan di dalam neraka. Demikian juga seorang yang
mempelajari ilmu dan mengajarkan ilmu tersebut dan seorang pembaca Qur’an,
ditanyakan kepadanya apa yang telah engkau amalkan? Maka dia menjawab saya
mencari ilmu dan mengajarkannya dan saya membaca Al-Qur’an karena-Mu.
maka dikatakan, kamu dusta. Kamu mempelajari ilmu supaya dikatakan
sebagai seorang alim dan kamu membaca Qur’an supaya dikatakan sebagai seorang
Qori’. . Maka diperintahkanlah dia untuk diseret di atas wajahnya
sehingga dilemparkan di dalam neraka. Dan kemudian seorang yang diberikan
kelapangan harta kemudian dia menginfaqkan sebagian hartanya. Maka
dikatakan kepadanya apa yang telah amalkan dari nikmat yang telah diberikan
kepadamu? Maka dia menjawab, tidak ada satu jalan yang aku suka berinfak di
jalan tersebut kecuali aku telah menginfaqkan hartaku karena-Mu. maka
dikatakan kamu dusta. kamu berinfaq supaya dikatakan sebagai seorang
dermawan. Maka diperintahkanlah dia untuk diseret di atas wajahnya
sehingga dilemparkan di dalam neraka.”
4. Orang yang menerima catatan amal dari arah
belakang, Allah berfirman:
وأما من أوتي
كتابه وراء ظهره ويصلى سعيرا
”Adapun
orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan
berteriak:”celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka)” (QS. al insyiqaq
10-12)
Berkata
Syaikh Utsaimin rahimahullah dalam Syarah aqidah Wasithiyah
: Disebabkan karena ketika di dunia ditawarkan kitabullah, dia
membelakanginya. Maka sebagai balasan darinya, maka Allah memberikan
kitab catatan amalnya pada hari kiamat dari belakang punggungnya.
5.
Orang-orang yang berbuat zalim akan diqishosh atas kezalimannya. Hadits muflis
riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أتدرون ما
المفلس ؟ قالوا المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع فقال إن المفلس من أمتي يأتي
يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ويأتي قد شتم هذا وقذف هذا وأكل مال هذا وسفك دم
هذا وضرب هذا فيعطى هذا من حسناته وهذا من حسناته فإن فنيت حسناته قبل أن يقضى ما
عليه أخذ من خطاياهم فطرحت عليه ثم طرح في النار
“Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabanya, tahukah kalian orang
yang bangkrut?. Mereka menjawab, orang yang bangkrut adalah orang yang
tidak mempunyai dirham dan perhiasan. Maka berkata Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya
orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang di hari kiamat dengan
membawa pahala sholat dan puasa serta zakat. Dan dia juga datang dengan
dosa mencelanya, menuduh dan memakan harta orang lain, menumpahkan darah dan
memukul orang. Maka kebaikan-kebaikan dari amalan sholeh tersebut
dibayarkankan kepada orang pernah dizaliminya. Sampai jika kebaikannya
telah habis maka dosa orang yang pernah dizalimi ditimpakan kepadanya sehingga
dilemparkannyalah dia di neraka.” (Shohih Muslimno 59):
اتقوا الظلم فإن
الظلم ظلمات يوم القيامة
“Takutlah
kalian dari berbuat zalim karena kezaliman itu adalah kegelapan di hari kiamat”
(Shohih Muslim no
56)
6.
Orang yang melalaikan amal sholeh, Allah Ta’ala menceritakan
tentang keadaan orang kafir pada waktu menghadapi sakaratul maut, salah seorang
diantara mereka berkata:
حتى
إذا جاء أحدهم الموت قال رب ارجعون
لعلي أعمل صالحا
فيما تركت كلا إنها كلمة هو قائلها ومن ورائهم برزخ إلى يوم يبعثون
“(Demikianlah
keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata : “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku
berbuat amal yang sholeh yang aku telah tinggalkan. Sekali-sekali tidak,
sungguh itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka
ada dinding sampai mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun:99-100)
Demikianlah
beberapa golongan dari orang-orang yang menyesal nanti di hari kemudian.
Karenanya, hendaklah bagi seorang muslim yang berakal mempersiapkan bekal yang
banyak dan bermanfaat untuk menempuh perjalanan menuju ke kampung akhirat yang
kekal dan abadi. Allah Ta’ala telah menasehatkan kepada
kita untuk berbekal dengan bekal takwa, sebagaimana dalam firman Nya:
وتزودوا
فإن خير الزاد التقوى
“Berbekallah kalian maka sungguh sebaik-baik bekal adalah takwa” (Qs
Al-baqoroh :197)
Maraji’ :
1. Al-yaumil Akhir. Muhammad Ibrahim bin Abdullah At-Tuwayjiriy
2. Syarah Al-Kabair. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
********************************
Contributor: Ust. Abu Bakar Ramli bin Haya; Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com
Maraji’ :
1. Al-yaumil Akhir. Muhammad Ibrahim bin Abdullah At-Tuwayjiriy
2. Syarah Al-Kabair. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
********************************
Contributor: Ust. Abu Bakar Ramli bin Haya; Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com
Comments
Post a Comment