Skip to main content

Tajwid dan Ilmu Tajwid


Tajwid dan Ilmu Tajwid  


Soal:  Apa yang dimaksud dengan ilmu Tajwid ?

Jawab:  Secara bahasa makna tajwid adalah tahsin (perbaikan/membaguskan) dan itqon (penyempurnaan). 
Adapun secara istilah, ilmu tajwid adalah ilmu yang menerangkan hukum serta kaidah-kaidah yang harus di-ilzam-i (diterapkan) saat membaca Al Quran sesuai dengan apa yang diwarisi oleh umat Islam (para shahabat) dari Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam., dengan memberi hak bagi setiap huruf, baik makhroj (tempat keluar huruf), sifat, harokat, tanpa unsur takalluf (memberat-beratkan diri) dan ta'assuf (memaksa). 
Ringkasnya, ilmu tajwid adalah ilmu tentang tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar seseuai bacaan Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam. 
(Diambil dari buku: Zadul Qari, Abu Hamid Fauzi Isnaini cet. 1 hal. 20 dengan sedikit perubahan)

KANDUNGAN DAN MANFAAT ILMU TAJWID 📚

Soal:  Apa Saja Yang Dipelajari dalam Ilmu Tajwid ? Apa Pula Manfaatnya ?

Jawab:  Yang dipelajari dalam cabang ilmu Tajwid adalah kalimat-kalimat dalam Al Quranul Karim. Huruf-hurufnya, makhroj (tempat keluar huruf) dan sifat-sifatnya, hukum-hukum, panjang pendeknya, bagaimana memulai dan menghentikan bacaan, dsb.

Adapun manfaat atau faedah mempelajari ilmu tajwid diantara adalah :

▪️ Menjaga lisan dari kesalahan saat membaca Kalamullah. Seorang yang terus belajar ilmu tajwid mengenal huruf, sifat dsb insyaallah akan terjaga dari kesalahan. 
▪️ Meraih keutamaan yang dijanjikan dalam ayat dan hadits serta mendapatkan keridhoan dari Alloh Ta'ala.

PELETAK ILMU TAJWID 📚

Soal: Siapakah Peletak Ilmu Tajwid ?

Jawab: Dari sisi amaliah, tentu peletaknya adalah Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam. Beliaulah yang menyampaikan Al Quran ini dari Alloh Subhanahu wata’ala. Dari beliaulahlah para shahabat mendapat pengajaran Al Quran. Lalu diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya, para tabi’in, atbaut tabiin  hingga akhir zaman.

Adapun dari sisi ilmiah, sebagai sebuah bidang ilmu khusus, dengan kaidah dan istilah-istilahnya, maka ilmu tajwid diletakkan oleh Al Khalil bin Ahmad. Menurut pendapat lain, diletakkan oleh Abul Aswad Ad Dualiy atau Al Qaasim bin Sallam. 

Adapun qashidah yang pertama kali muncul (berisi kaidah dan istilah-istilah tajwid) adalah manzhumah yang ditulis oleh Abu Muzahim al Khoqoni.

FAEDAH

▪️ Al Khalil bin Ahmad, beliau adalah Abu 'Abdirrahman Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi Al Azdy, guru Sibawaih, wafat 160-an.

▪️ Abul Aswad Ad Dualiy, beliau adalah Zhalim bin 'Amru, tabi'iy mukhadhram. Mengambil qiro`ah dari 'Utsman bin 'affan dan 'Ali bin Abi Thalib. Wafat tahun 69  

▪️ Al Qaasim bin Sallam, beliau berkunyah Abu 'Ubayd Al Khurasany Al Anshari , wafat 224.

▪️ Abu Muzahim al Khoqoni, beliau adalah Musa bin 'Ubaydillah bin Yahya bin Khoqon muqri' negeri Baghdad, wafat 325

[Dari buku : Zadul Qari, Bekal Membaca Kalam Ilahi. Abu Hamid Fauzi Isnain hal. 21 dengan perubahan)

HUKUM MEMPELAJARI DAN MENGAMALKAN TAJWID 📚
Soal : Apa hukum mempelajari ilmu tajwid dan menerapkannya ketika membaca Al-Qur’an?

Jawab: Tentang hukum belajar ilmu tajwid dan beramal dengannya, ada 2 pendapat yang masyhur:  

▪️ Pendapat Pertama: 

Yaitu pendapat mayoritas ulama tajwid berpendapat bahwa: belajar tajwid adalah fardhu kifayah bagi umat islam. Adapun menerapkan kaidah dan hukumnya saat membaca Al Quran adalah wajib atas setiap mukallaf, walaupun tidak  mengenal istilah-istilahnya. Sebagaimana ucapan Ibnul Jazari dalam al Muqaddimah :
وَالأَخْذُ بِالتَّجْوِيدِ حَتْمٌ لازِمُ  مَنْ لَمْ يُجَوِّدِ الْقُرَآنَ آثِمُ
Mengamalkan tajwid (dengan rinciannya) adalah keharusan dan kelaziman, barang siapa tidak memperbagus bacaan Al Quran akan terkena dosa.
▪️ Pendapat Kedua: 

Yaitu pendapat fuqoha': Mereka berpendapat bahwa menjalankan kaidah dan hukum-hukum tajwid adalah perkara mustahab dan termasuk adab yang sebaiknya diterapkan saat membaca Al Quran, bukan hal yang wajib.  

▪️ Pendapat Pertengahan Dari dua pendapat tersebut, tampak pendapat pertengahan : Sebagaimana disimpulkan oleh sejumlah ulama bahwa tajwid (dengan rinciannya) bukanlah suatu amalan yang seluruhnya "wajib" secara syar'i. 

Namun di antara sisi ilmu tajwid ada yang sifatnya  wajib dipelajari dan diamalkan, seperti mempelajari sifat-sifat lazimah dari huruf-huruf sehingga bisa terucapkan dengan benar. 

Tajwid itu sendiri merupakan satu bidang ilmu yang mencakup rincian yang luas. Tidaklah seluruhnya menempati nilai urgensi yang sederajat untuk diterapkan dalam membaca Kalamullah.

LAHN (KESALAHAN DALAMMEMBACA AL-QURAN)  📚

Soal : Apa yang dimaksud dengan Lahn dalam membaca Al-Quran ?

Jawab: Seorang yang membaca Al Quran tidak dengan tartil, maka ia telah terjatuh pada kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut dalam ilmu tajwid disebut dengan istilah lahn.  Lahn terbagi menjadi dua :

▪️ Lahn jaliy (nyata/jelas). 

Yaitu kesalahan yang (pada umumnya) dapat diketahui dengan jelas, sekalipun oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan pengetahuan mendalam dalam bidang tajwid. Para ulama menggolongkan kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi makna ayat sebagai lahn jaliy. Karena bisa merusak makna ayat, maka lahn jaly secara syar'i dilarang. 

▪️  Lahn khafiy (tersamar), 

yakni kesalahan yang tersamar bagi kebanyakan manusia dan (pada umumnya) hanya diketahui oleh orang yang ahli dalam tajwid / qiro`at, seperti menipiskan huruf isti'la, atau sebaliknya, kurang tepat dalam ukuran ghunnah dan mad, dan sejenisnya

 BAGAIMANA AGAR BENAR DALAM BACAAN ? CUKUPKAH DG TEORI TAJWID ?  🍒

Soal : Bagaimana agar bacaan al quran saya bagus ?  

Jawab :

Al quran diambil dari ahlinya, seorang murid mendengar dan melihat bagaimana sang guru membaca. 

Demikian pula untuk baik dan benarnya bacaan tidak cukup hanya dengan teori tajwid harus ada latihan/praktek  pengucapan (baca) yang dilakukan secara kontinyu (terus menerus). Allahua'lam.

KAELUARKAN HURUF BA DARI MAKHROJ KHO' 

Qodariyah adalah kaum pengingkar takdir. mereka mengatakan bahwa manusia menciptakan amalannya sendiri.

Dihikayatkan sebuah perbincangan antara seorang ulama ahlussunnah dengan pengikut faham qodariyah.

🌳  Berkata Qodari : "Manusia menciptakan amalannya sendiri !"

🌾  Sang 'Alim menjawab : "Wahai fulan, jika memang kau menciptakan amalanmu sendiri cobalah kau ucapkan huruf Ba' dari makhroj huruf "Kho" !"

Terdiamlah sang qodari... tertunduk tidak mampu mengeluarkan huruf Ba dari makhroj kho.

Kontributor: Admin Pustaka Ibnul Jazari dengan panduan Al Ustadz Abu Hamid Fauzi bin Isnen, penyusun buku MIN AISARIL MU'IIN LI HILLI 'UQDATIN MIN LISAANIL QORI'IIN (AISAR) dan buku ZADUL QORI - diktat syamil ilmu tajwid.

************************************

Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF
Email: ustazsofyan@gmai;.com

Comments

Popular posts from this blog

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   ...

Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari Based on Fath al-Bari

  Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari   Based on Fath al-Bari Ibn Hajar Biography of Imam al-Bukhari    Biography of Ibn Hajar Asqalaani   Explanation Based on Fath al-Bari Ibn Hajar:  1       2     3       4       5       6      7       8       9       10       11       12       13       14      15       16      17     19     20      21      22      23       24      25       26       27       28       29       30&31    

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM)

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM) Untuk bisa memahami Qur’an dengan utuh, kita sangat memerlukan bantuan buku tafsir yang berisikan penjelasan dari para sahabat Nabi dan para ulama setelahnya tentang makna dan kandungan al-Qur’an. Mengapa? Sebab tidak bisa dan tidak boleh kita menafsirkan al-Qur’an sendiri tanpa bimbingan para ulama. Sebab tanpa bimbingan mereka kita bisa tersesat jauh dari jalan yang benar.  Untuk memahami al-Qur’an bisa saja kita mencoba untuk menerjemahkannya kata per kata sendiri, tanpa merujuk ulama atau buku tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya), akan tetapi bagaimana kalau ternyata yang kita pahami itu salah? Bagaimana kalau ternyata yang kita pahami bertentangan dengan apa yang dipahami oleh para sahabat Nabi dan para ulama? Nah karenanya, untuk memahami al-Qur’an gunakankan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang merupakan salah satu kitab tafs...