"AGAR ISTIQOMAH MEMBACA AL QURAN"
🔎S.O.A.L :
Aku berusaha untuk selalu membaca Al Quran. Dan aku sebenarnya sangat mencintai Kitabullah namun (anehnya ketika membaca) dadaku terasa sempit sehingga aku tak kuasa menyempurnakan bacaanku. Apa solusinya ?
📜J.A.W.A.B :
💡Solusinya adalah mengikuti bimbingan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya :
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃْﺕَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴﻢِ، ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻪُ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ، ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺘَﻮَﻟَّﻮْﻧَﻪُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢ ﺑِﻪِ ﻣُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ.
"Jika engkau hendak membaca Al Quran maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tak punya daya atas orang yang beriman dan hanya bertawakal kepada Rabbnya. Yang akan dikuasai oleh setan adalah mereka yang berpihak kepadanya dan menjadikannya sebagai sekutu (bagi Allah). [An Nahl : 98-100].
Bimbingan ini adalah dalam rangka mengusir setan dan agar musuh ini Allah jauhkan dari diri kita.
🎯 Engkau juga harus (berupaya) menghayati bacaan (tadabur). Tadabur akan menumbuhkan khusyu dan menambah kecintaanmu kepada Al Quran.
💣Jangan semata engkau menargetkan yang penting khatam surat ini atau juz itu. Namun jadikanlah tujuan membaca Al Quran adalah untuk mentadaburi dan mentafakuri ayat-ayat Allah yang kau baca.
✅Adalah Nabi kala melakasanakan shalat malam, maka begitu panjang ayat-ayat yang beliau baca.
Setiap melewati ayat rahmat, beliau berhenti sejenak dan berdoa meminta rahmatNya. Ketika melewati ayat-ayat yang berkisah tentang siksa maka beliau juga berhenti memohon perlindungan darinya.
Ini menunjukkan bahwa beliau membaca diiringi dengan tadabur dan kalbu yang tidak lalai.
➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰
(Al Muntaqa min Fatawa Al Fauzaan. Jz.2)
BACA QURAN SAMBIL KERJA.... HARUS BERWUDHU DULU?"
🔎❓S.O.A.L :
Bolehkah seseorang membaca Al Quran sembari beraktivitas atau sambil berjalan ?
📜J.A.W.A.B :
"Ya.. boleh ia membaca sambil bekerja; menukang, bertanam, atau pekerjaan lainnya, atau sekedar berjalan. Boleh baginya sambil membaca Al Quran, walaupun ia dalam keadaan tidak bersuci dari hadats kecil.
❌Namun tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang junub. Orang junub terlarang melafazkan Al Quran hingga dia mandi besar.‼️
⭕️Lain halnya dengan wanita haidh atau nifas. Tentang boleh tidaknya mereka berdua membaca Al Quran sebelum suci dari haidh dan nifas, memang ada beda pendapat di kalangan para ulama rahmatullahi alaihim.
✅ Namun pendapat yang lebih tepat, keduanya boleh melafazkan ayat Al Quran sebelum suci dari haidh asal tidak membacanya dari mushaf. Yang demikian karena masa hadats mereka lama tidak seperti orang junub, yang mana masa hadats mereka cepat berakhir, sehingga terlarang bagi mereka melafazkan ayat sampai mandi. Nabi bersabda :
أما الجنب فلا ولا آية
"Adapun orang junub maka tidak boleh. Meski hanya seayat." (Al hadits).
Nabi sendiri tidaklah terhalang dari membaca Al Quran melainkan ketika beliau sedang junub.
👋Sementara larangan bagi wanita haidh dan nifas tidak berlandas kepada satupun dalil yang sahih. Maka sekali lagi tidak mengapa bagi mereka berdua untuk melafazkan ayat ayat Al Quran dari hafalannya. (Bukan dengan memegang mushaf).
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
SUMBER :
ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺸﻲ ﻋﻦ ﻇﻬﺮ ﻗﻠﺐ - ﺍﻟﻤﻮﻗﻊ ﺍﻟﺮﺳﻤﻲ ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ
HUKUM MENYENTUH SAMPUL MUSHAF
🔎SOAL :
Bagian mana dari Mushaf Al Quran yang dilarang bagi seorang yang berhadats untuk menyentuhnya? Sampulnya, lembar kertas isinya, atau tulisannya?
💡Asy Syaikh Al Utsaimin menjawab :
🖐Semua bagian mushaf tidak boleh disentuh/dipegang oleh orang yang berhadats, baik bagian yang bertulis ataupun tidak.
💼🎒Adapun tas yang berisikan mushaf atau kantong plastik yang memuatnya maka tidak mengapa dipegang oleh orang yang berhadats, karena benda-benda itu bukan bagian dari mushaf.
Sumber :Fatawa Nuur alad Darb (5/2).
ANAK KECIL BOLEHKAH MEMEGANG MUSHAF?
📝Apakah para guru TPQ (yang semisalnya) dituntut untuk mengharuskan anak-anak selalu bersuci sebelum menyentuh mushaf saat jam pelajaran qiroaah/hifzh yang terkadang hal itu akan mengurangi waktu belajar mereka?
💡Asy Syaikh Al Utsaimin menjawab :
Yang benar, bagi anak-anak ada kelonggaran terkait menyentuh mushaf.
🌘Pertama : Sebab mereka bukan mukallaf
🌗Kedua : Mereka, anak seumuran SD belum bisa berwudhu dengan baik.
🌔Ketiga : Seperti yang diakui penanya, akan berkurang jatah belajar mereka.
👉Maka cukup dianjurkan saja bagi mereka untuk tidak memasuki pelajaran al quran kecuali dalam keadaan bersuci. Namun dalam beberapa perkara memang kita tidak ketat terhadap anak-anak.
👍Bila ada salah satu dari mereka minta izin untuk berwudhu. Dan anak itu dikenal anak baik, bukan tipe anak yang mencari cari alasan untuk keluar dari kelas maka izinkanlah
Comments
Post a Comment