Skip to main content

Rasm, Dhabth dan Khath



RASM, DHABTH, DAN KHATH

1. RASM

Rasm artinya bentuk atau gambar. Dalam konteks mushaf, yang disebut rasm adalah batang tulisan sebuah huruf pada sebuah kata atau kalimat. Tanpa tanda titik (nuktah al-i'jam) atau tanda harakat (nuktah al-i'rab).

Ilmu Rasm Alquran merupakan sebuah disiplin ilmu yang meneliti ragam penulisan Alquran, baik dari sisi itsbat wal hadzf (menetapkan adanya huruf atau membuangnya), az-ziyadah (tambahan sebuah huruf pada sebuah kata), penulisan hamzah, al-ibdal (penggantian sebuah huruf dengan huruf lain pada sebuah kata), al-maqthu' wal maushul (dua kata yang ditulis terpisah atau tersambung), atau perbandingan penulisan mushaf al-imam (mushaf induk/ mushaf utsmani).

Dalam ilmu Rasm juga dibahas pandangan para Ulama mengenai kaidah penulisan Alquran. Apakah dalam penulisan Alquran harus selalu mengacu kepada mushaf al-imam (rasm utsmani) atau boleh menggunakan rasm imla'i (gaya tulisan yang berlaku umum/ tulisan kamus). Hal ini disebabkan rasm utsmani memiliki beberapa perbedaan dengan rasm imla'i. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa Alquran mesti ditulis dengan rasm utsmani karena ia bersifat tauqifi (menurut ketentuan wahyu). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa rasm Alquran tidak bersifat tauqifi, namun tetap wajib beriltizam padanya, karena mereka menilai bahwa menulis Alquran dengan rasm utsmani merupakan ijma' para Sahabat ridhwanullahi 'alayhim ajma'in.¹

2. DHABTH

Ilmu dhabth merupakan ilmu yang membahas persoalan tanda baca Alquran yang ditambahkan pada sebuah huruf, baik dari sisi penggunaan titik pada sebuah huruf (nuktah al-i'jam) atupun dari sisi penggunaan harakat (nuktah al-i'rab). Kapan sebuah huruf diberi titik atau tidak, dan kapan sebuah huruf dibaca fathah, kasrah, atau dhammah, mesti mengacu kepada sebuah riwayat yang shahih.

Sebuah riwayat Alquran dikategorikan sebagai riwayat yang shahih bila memenuhi tiga rukun:²

1. Memenuhi kaidah nahwu (bahasa Arab),
2. Sesuai dengan rasm utsmani, walaupun dilihat dari salah satu sisinya, dan
3. Shahih sanadnya.

Adapun bila sebuah riwayat tidak memenuhi salah satu rukun di atas, maka termasuk qiraah syadzah (bacaan yang ganjil), yang tidak boleh digunakan untuk tilawah, baik di dalam ataupun di luar shalat.

Berkaitan dengan bentuk dhabth dalam Alquran, maka semua itu bersifat ijtihadi. Karenanya standar tanda baca Alquran memiliki beberapa perbedaan. Setidaknya, menurut apa yang kami ketahui,  setidaknya terdapat tiga standar dhabth Alquran yang berkembang di dunia Islam hari ini.

Pertama, standar Kemenag RI yang mengambil standar dhabth mushaf Bombay, atau juga sering disebut oleh sebagian kalangan sebagai standar Indopak. Di antara cirinya adalah tidak menggunakan tanda shilah di atas Hamzah washl. Kemudian Hamzah qatha' juga ditulis dengan Alif tanpa bentuk Hamzah di atas atau di bawahnya. Sehingga Alif (madd), Hamzah washl, dan Hamzah qatha tidak memiliki tanda baca khusus yang dapat membedakan ketiganya.

Dhabth standar Kemenag RI juga selalu membubuhkan tanda sukun di atas seluruh huruf sukun. Tidak membedakan apakah ia dibaca izhhar, ikhfa, idgham naqish, atau idgham kamil.

Di antara keunggulan dhabth ini adalah adanya perbedaan antara tanda madd wajib muttashil dengan madd jaiz munfashil, dimana tanda madd wajib muttashil dicetak sama dengan tanda madd lazim. Tanda ini tampak lebih tebal apabila dibandingkan dengan madd jaiz munfashil.

Kedua, standar Madinah. Standar ini yang sekarang banyak digunakan di beberapa negara di dunia. Sebagian kalangan menyebut standar dhabth ini sebagai standar internasional disebabkan paling banyak digunakan di negara-negara kaum muslimin. Di antara ciri dhabth Madinah adalah membedakan tanwin untuk huruf yang dibaca izhhar dan bukan izhhar. Membedakan penulisan huruf sukun, antara yang dibaca izhhar, ikhfa, idgham naqish, dan idgham kamil.

Memberikan tanda shilah di atas Hamzah washal, dan menuliskan bentuk Hamzah (Ø¡) di atas atau di bawah Hamzah qatha'. Hal ini akan mempermudah pembaca dalam membedakan Alif (madd), Hamzah washl, dan Hamz



Ketiga, standar Maghrib (Maroko). Standar ini dianggap sebagai standar dhabth paling lengkap dan memudahkan pembaca, misalnya untuk Hamzah washl. Mushaf Maghrib memberikan tanda titik sekaligus garis pada Alif.

Titik menunjukkan cara memulai bacaan (ibtida) pada Hamzah washl. Bila titiknya di atas maka ibtida pada Hamzah washal dengan fathah, bila titiknya di bawah maka ibtida pada Hamzah washl dengan kasrah, dan bila titiknya di tengah maka ibtida pada Hamzah washal dengan dhammah.

Adapun garis menunjukkan harakat huruf yang berada sebelum Hamzah washal. Garis di atas Alif artinya huruf sebelumnya fathah, garis di bawah Alif menunjukkan huruf sebelumnya kasrah, dan garis di tengah Alif menunjukkan huruf sebelumnya dhammah.

Bagi orang yang belum terbiasa mungkin akan merasakan sedikit kebingungan disebabkan begitu banyaknya tanda baca pada satu huruf.

3. KHATH

Secara sederhana, khath dapat dimaknai sebagai font (jenis huruf). Ilmu khath merupakan ilmu yang mempelajari seni menulis huruf hijaiyyah pada sebuah kata atau kalimat, dikenal juga dengan ilmu kaligrafi.

Jenis khath yang digunakan mushaf pada masa Sahabat menggunakan khath (font) Kufi, sedangkan mushaf yang banyak beredar hari inu kebanyakan menggunakan khath naskh. Yang menarik, khath naskh ini digunakan, baik oleh mushaf yang menggunakan standar dhabth Depag RI, Madinah, atau Maghrib.

Sebagai informasi, bahwa khath mushaf Madinah bukanlah berasal dari khath komputer, melainkan asli tulisan tangan seorang ahli kaligrafi dari Suriah. Beliau bernama Dr. Utsman Thaha.

Dr. Utsman Thaha pertama kali menulis mushaf pada tahun 1979 untuk kementerian wakaf Suriah, dan beliau telah menulis mushaf lebih dari 13 kali untuk beberapa riwayat yang berbeda (tanda baca disesuaikan dengan riwayat). Satu mushaf diselesaikannya dalam waktu kurang lebih dua tahun.³

Pada tahun 1988, beliau ditunjuk sebagai penulis resmi di Komplek Percetakan Alquran Raja Fahd di Madinah yang merupakan percetakan Alquran terbesar di dunia. Di sanalah Dr. Utsman Thaha terlibat sebagai penulis utama Mushaf Madinah yang terus dicetak sampai hari ini.

Adapun mushaf standar Kemenag RI dicetak menggunakan font hasil komputerisasi dari tulisan tangan Ustadz Isep Misbah, MA. Salah seorang ahli kaligrafi alumni Pondok Modern Assalam, Sukabumi.⁴

Jenis huruf yang diberi nama Font LPMQ Isep Misbah ini diresmikan bersaman dengan peluncuran Aplikasi Al-Quran Kemenag versi terbaru.

Sebagaimana dilansir Republika⁵ bahwa Ketua Tim IT LPMQ Zarkasyi mengatakan, Font LPMQ Isep Misbah merupakan font Arab yang dikembangkan sesuai dengan Unicode Arabic Script yang mengandung huruf-huruf standar dan diakritik yang lazim dalam abjad dan numeralia Arab.

"Font ini dibuat dan didedikasikan khusus untuk penulisan Mushaf Alquran Standar Indonesia sehingga di dalamnya terdapat penyesuaian dan penambahan karakter khas yang hanya ada dalam Mushaf Alquran Standar Indonesia," kata Zarkasyi.

"Sumber dan bentuk karakter huruf dan angka arab dalam fontini berasal dari tulisan tangan kaligrafer H. Isep Misbah, MA yang dikembangkan oleh Tim IT LPMQ," ujarnya. Menurut Zarkasyi, font ini didedikasikan untuk mendukung penulisan Mushaf Standar Indonesia yang menggunakan rasm usmani, tanda baca, dan tanda wakaf khusus.

Wallaahu a'lam.

- Muhammad Laili Al-Fadhli-

Catatan Kaki:
(1) Lih. Perbedaan Rasm Utsmani, Dr. Zainal Arifin Madzkur, MA.

(2) Lih. An-Nasyr Al-Imam Ibnul Jazariy

(3) https://bersamadakwah.net/utsman-thaha-penulis-mushaf-yang-tak-dikenal-banyak-orang/

 (4) https://www.aankaligrafi.com/2018/01/biografi-isep-misbah-noqtah-art.html?m=1

(5) https://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/04/13/p73ucz396-lpmq-luncurkan-font-isep-misbah-untuk-penulisan-alquran

Comments

Popular posts from this blog

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   ...

Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari Based on Fath al-Bari

  Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari   Based on Fath al-Bari Ibn Hajar Biography of Imam al-Bukhari    Biography of Ibn Hajar Asqalaani   Explanation Based on Fath al-Bari Ibn Hajar:  1       2     3       4       5       6      7       8       9       10       11       12       13       14      15       16      17     19     20      21      22      23       24      25       26       27       28       29       30&31    

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM)

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM) Untuk bisa memahami Qur’an dengan utuh, kita sangat memerlukan bantuan buku tafsir yang berisikan penjelasan dari para sahabat Nabi dan para ulama setelahnya tentang makna dan kandungan al-Qur’an. Mengapa? Sebab tidak bisa dan tidak boleh kita menafsirkan al-Qur’an sendiri tanpa bimbingan para ulama. Sebab tanpa bimbingan mereka kita bisa tersesat jauh dari jalan yang benar.  Untuk memahami al-Qur’an bisa saja kita mencoba untuk menerjemahkannya kata per kata sendiri, tanpa merujuk ulama atau buku tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya), akan tetapi bagaimana kalau ternyata yang kita pahami itu salah? Bagaimana kalau ternyata yang kita pahami bertentangan dengan apa yang dipahami oleh para sahabat Nabi dan para ulama? Nah karenanya, untuk memahami al-Qur’an gunakankan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang merupakan salah satu kitab tafs...