Skip to main content

Kematian


Kematian


Kematian adalah satu perkara yang pasti akan menjemput manusia. Tak seorang pun dapat mengelak darinya. Walau di mana pun, pasti maut menjemputnya. Ketika tiba saatnya malakul maut menjemput, tak ada seorang pun yang bisa menangguhkannya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali ‘Imran: 185)

Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatimu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: ‘Ini adalah dari sisi Allah’, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: ‘Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).’ Katakanlah: ‘Semuanya (datang) dari sisi Allah.’ Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” (QS An-Nisa’: 78)

Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itu adalah perkara yang kamu tidak bisa mengelak lari darinya. Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari terlaksananya ancaman.” (QS Qaf: 19-20)

Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Munafiqun: 11)

Karena kematian adalah satu perkara yang pasti, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kita untuk senantiasa mengingatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ -يَعْنِي الْمَوْتَ

“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kenikmatan dunia.” –Yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 682). Al-Imam Ash-Shan’ani t berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa tidak sepatutnya seorang lalai dari mengingat sebuah nasihat terbesar, yaitu kematian.” (Subulus Salam hal. 455)

Hikmah dari mengingat mati adalah agar seseorang mempersiapkan dirinya dengan amalan shalih untuk mendapatkan kebahagiaan di kehidupan berikutnya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)

Ketika seorang meninggal tidaklah bermanfaat baginya harta, anak-anak, dan keluarganya. Yang bermanfaat baginya hanyalah amalannya. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ؛ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ؛ فَرَجَعَ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، رَجَعَ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Tiga perkara yang akan mengantarkan mayit: keluarga, harta, dan amalannya. Dua perkara akan kembali dan satu perkara akan tetap tinggal bersamanya. Yang akan kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tetap tinggal bersamanya adalah amalannya.” (Muttafaqun ‘alaih). Oleh karena itu, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya oleh salah seorang sahabatnya: “Siapa orang yang terbaik?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

“Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu ‘anhu dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani). Sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan agar seorang muslim dalam kehidupan dunia ini hendaknya seperti orang asing atau orang yang numpang lewat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau yang sedang numpang lewat.” Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata:

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Jika engkau di sore hari janganlah menunggu pagi (untuk beramal shalih). Jika engkau di pagi hari janganlah menunggu sore hari. Manfaatkanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu, manfaatkanlah masa hidupmu (dengan beramal shalih) untuk masa matimu.” (HR. Al-Bukhari)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seorang meninggal, terputus amalannya kecuali tiga: shadaqah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim). Sa’id bin Jubair t berkata: “Setiap hari yang dijalani oleh seorang mukmin adalah ghanimah (kesempatan untuk menambah amal shalih).” (Lihat Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 666)

Seorang yang tidak memanfaatkan masa hidupnya dengan amal shalih akan merasakan penyesalan setelah matinya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: ‘Wahai Rabb, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mu’minun: 99-100)

Karena kemurahan dan karunia Allah Subhanahu wata’ala, seorang yang mati masih bisa menikmati manfaat dari sebagian amalan yang pernah diamalkannya. Dia juga bisa mendapatkan manfaat dari sebagian amalan orang-orang yang masih hidup. Di antara perkara yang terus bermanfaat bagi seorang yang telah mati adalah:
1. Shadaqah jariyah, seperti wakaf dan sejenisnya.
Seorang masih terus mendapatkan pahala shadaqah jariyah yang ia lakukan, seperti membangun masjid, pesantren, atau wakaf-wakaf lainnya dalam perkara yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang meninggal, terputus amalannya kecuali tiga: shadaqah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu)
2. Ilmu yang bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat yang ia ajarkan kepada orang lain akan terus mengalirkan pahala baginya walaupun ia telah meninggal, sebagaimana dalam hadits di atas. Selain hadits di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga menjelaskan:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang berdakwah kepada petunjuk (kebaikan) maka dia mendapatkan pahala seperti pahala yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menuntunkan sunnah yang baik maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang telah melakukannya.” (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu)
3. Shadaqah yang dilakukan anak atas nama orangtuanya
Para ulama menjelaskan bahwa semua amalan baik seorang anak itu bermanfaat bagi orangtuanya. Orang akan mendapatkan pahala seperti yang diperoleh anaknya, karena anak adalah hasil usaha orangtua. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (An-Najm: 39)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ، وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ
“Makanan terbaik bagi seseorang adalah dari hasil usahanya. Dan anaknya adalah juga hasil usahanya.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan At-Tirmidzi, dikuatkan Asy-Syaikh Al-Albani t sebagaimana dalam Ahkamul Jana’iz)
Terdapat hadits-hadits lain yang mendukung makna hadits ini, di antaranya:
– Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ
Ada seorang laki-laki berkata: “Ibuku meninggal tiba-tiba (dan tidak sempat berwasiat). Aku mengira jika sempat bicara dia akan bershadaqah. Apakah dia akan mendapatkan pahala jika aku bershadaqah atas namanya?” Rasulullah berkata: “Ya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
– Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma:
أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا فَأَتَى رَسُولَ اللهِ  فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا فَهَلْ يَنْفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَإِنِّي أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِي الْمَخْرَفَ صَدَقَةٌ عَنْهَا
Ibu dari Sa’d bin ‘Ubadah –saudara Bani Sa’idah– meninggal ketika Sa’d tidak di rumah. Dia lalu mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal ketika aku tidak ada. Apakah bermanfaat baginya jika aku bershadaqah atas namanya?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Ya.” Sa’d berkata: “Persaksikanlah bahwa kebunku yang pepohonannya sedang berbuah adalah shadaqah atas namanya.” (HR. Muslim)
Al-Imam Asy-Syaukani t berkata: “Hadits-hadits dalam bab ini menjelaskan bahwa shadaqah anak itu bermanfaat bagi orangtuanya yang telah meninggal, walaupun tanpa wasiat dari keduanya.” (Lihat Nailul Authar)
4. Doa kaum mukminin
Di antara yang menunjukkan hal ini adalah ayat Allah Subhanahu wata’ala:
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), berdoa: ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang’.” (Al-Hasyr: 10)
Di antara dalil masalah ini adalah disyariatkannya shalat jenazah dan ziarah kubur. Karena shalat jenazah disyariatkan untuk mendoakan si mayit. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ
“Jika kalian menshalatkan mayit, maka ikhlaskanlah doa baginya.” (HR. Abu Dawud dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللهِ شَيْئًا إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
“Tidaklah ada muslim yang meninggal kemudian menshalatkan jenazahnya empat puluh orang yang tidak melakukan syirik, kecuali mereka akan diizinkan memberi syafaat kepadanya.” (HR. Muslim)
Demikian juga, ziarah kubur disyariatkan untuk mendoakan si mayit.
5. Pembayaran utangnya walaupun bukan oleh ahli warisnya
Adapun utang, boleh seorang membayarkan utang orang lain yang telah meninggal walaupun bukan dari kerabatnya sekalipun, dan si mayit terbebas dari beban utang tersebut. (Lihat Ahkamul Jana’iz hal. 212-226)
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan berkata: “Seseorang yang telah mati bisa mendapatkan manfaat dari amalan orang yang hidup dalam perkara-perkara yang ditunjukkan oleh dalil, seperti doa orang hidup untuknya, memintakan ampun untuknya, shadaqah atas namanya, haji dan umrah atas namanya, membayarkan utang-utangnya, dan menunaikan wasiat-wasiatnya. Semua perkara tersebut disyariatkan sebagaimana telah ditunjukkan oleh dalil. Sebagian ulama memasukkan semua bentuk taqarrub (ibadah) yang dilakukan muslim dan diperuntukkan pahalanya bagi muslim lain yang masih hidup atau telah mati, ke dalam perkara ini. Namun pendapat yang shahih (benar) adalah mencukupkan hanya yang ada di dalam dalil. Perkara yang terdapat dalilnya mengkhususkan keumuman firman Allah Subhanahu wata’ala:
‘Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya’.” (An-Najm: 39) [Lihat Fatawa ‘Aqidah hal. 48-49]
Kesimpulan
Jika telah kita yakini bahwa seorang yang mati hanyalah membawa amalnya, maka hendaknya kita manfaatkan waktu yang tersisa untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala dan memperbanyak amal shalih. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’.” (Al-Munafiqun: 10)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lain: (Manfaatkan) masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, masa hidupmu sebelum datang masa matimu.” (HR. Al-Hakim dan lainnya, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani sebagaimana dalam tahqiq Iqtidha’ul ‘Ilmi Al-‘Amal)
Kita juga berusaha mengamalkan amalan yang pahalanya terus mengalir kepada kita sampai kita mati: menuntut ilmu agama untuk kita amalkan dan kita ajarkan, shadaqah jariyah, serta mendidik anak-anak kita agar menjadi anak-anak yang shalih. Mudah-mudahan tulisan ini memberikan dorongan semangat bagi kita semua untuk beramal shalih.

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:07]
⚠️ *HADITS HADITS LEMAH SEPUTAR BULAN DZULHIJJAH* ⚠️

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah

☝️Pembaca yang budiman, kita patut bersyukur kepada Allah atas taufik yang telah Ia limpahkan hingga kita dapat mengisi waktu yang utama di sepuluh hari awal Dzulhijjah dengan amal shalih.

❕Akan tetapi perlu bagi kita untuk mengetahui beberapa hadits lemah dan palsu, yang sering dijadikan sandaran bagi sebagian kaummuslimin untuk beribadah di waktu yang mulia ini. Diantaranya adalah hadits-hadits sebagai berikut :

📓 Hadits 1

ما من أيام أحب إلى الله أن يتعبد له فيها من عشر ذي الحجة يعدل صيام كل يوم منها بصيام سنة، وقيام كل ليلة منها بقيام ليلة القدر

“Tidak ada hari yang paling dicintai Allah untuk diibadahi pada hari itu selain 10 hari di (awal) bulan Dzulhijjah, pahala puasa pada setiap harinya senilai dengan pahala puasa sepanjang tahun, dan sholat pada setiap malamnya senilai dengan sholat pada malam Lailatul Qadar”

👉 Dha’if (lemah), Abu ‘Isa (At Tirmidzi) berkata, “Hadits ini gharib tidak diketahui selain dari hadits Mas’ud bin Washil, dari An Nahas, … (dst)”, dan didha’ifkan Syaikh Al Albani dalam Dha’if Sunan Ibnu Majah (1728) no. 377 akan tetapi terdapat perbedaan lafazh dalam hadits ini, lihat Al Misykat(1471), Dha’if Jami’ush Shaghir (5161), dan Dha’if At Targhib no. 123, Silsilah Adh Dha’ifah 5142

📓 Hadits 2

من صام العشر فله بكل يوم صوم شهر ، وله بصوم يوم التروية سنة، وله بصوم يوم عرفة سنتان

“Barangsiapa yang berpuasa di 10 (hari awal Dzulhijjah) baginya tiap hari seperti pahala puasa sebulan penuh, pahala puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) senilai dengan puasa setahun penuh, dan pahala puasa ‘Arafah (9 Dzulhijjah) senilai pahala puasa selama dua tahun”

👉 Maudhu’ (palsu), Ibnu Hibban berkata, “Jelas sekali nampak kedustaan di dalamnya hingga tidak perlu lagi dijelaskan derajat haditsnya” lihat Al Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (2/112), dan Al Fawa’id Al Majmu’at Kitab Ash Shiyam hadits no. 30, At Tanzih Asy Syari’ah Al Marfu’at (2/187)

📓 Hadits 3

صيام أول يوم من العشر يعدل مائة سنة واليوم الثاني يعدل مائتي سنة فإذا كان يوم التروية يعدل ألف عام وصيام يوم عرفة يعدل ألفي عام

“Puasa di 10 hari awal Dzulhijjah pahalanya senilai dengan puasa 100 tahun, hari kedua (Dzulhijjah) senilai puasa 200 tahun, puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) pahalanya senilai 1000 tahun, dan puasa ‘Arafah (9 Dzulhijjah) senilai 2000 tahun.”

👉 Tidak shahih, lihat Tadzkiratul Maudhu’at (119), Mausu’ah Al Ahadits wa Al Atsar Ad Dha’ifah wa Al Maudhu’at 13434

📓 Hadits 4

صوم يوم التروية كفارة سنة، وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

“Puasa hari Tarwiyah menjadi kafarah (penghapus dosa –pent) satu tahun, dan puasa hari ‘Arafah menjadi kafarah dua tahun”

👉 Maudhu’, lihat Dha’if Al Jami’ no. 3501, Irwa’ul Ghalil 4/121

📓 Hadits 5

كان يصوم تسع ذي الحجة ، ويوم عاشوراء ، وثلاثة أيام من كل شهر ؛ أول اثنين من الشهر ، والخميس ، والاثنين من الجمعة الأخرى

“Adalah (Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam) biasa berpuasa pada kesembilan hari di bulan Dzulhijjah, hari Asyura, tiga hari setiap bulannya, hari Senin pada setiap awal bulan, dan hari Kamis dan Senin setelah Jumat kedua”

👉 Dha’if, Az Zaila’i berkata hadist ini dha’if. Lihat Dha’if Al Jami’ no. 4570

📓 Hadits 6

ما من أيام أفضل عند الله ولا العمل فيهن أحب إلى الله عز وجل من هذه الأيام – يعني من العشر – ، فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير وذكر الله ، والعمل فيهن يضاعف بسبعمائة

“Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah dan tidak ada amal yang dikerjakan di waktu tersebut yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla daripada hari ini –yaitu 10 hari di awal bulan Dzulhijjah- maka perbanyaklah kalian bertahlil dan bertakbir mengingat Allah di dalamnya. Amal di bulan ini dilipatgandakan 700 kali.”

👉 Dha’if, didha’ifkan oleh Al Albani dalam Dha’if At Targhib wa At Tarhib 1/364

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:07]
📓 Hadits 7

اختار الله عز وجل الزمان ، فأحب الزمان إلى الله عز وجل ذو الحجة ، وأحب ذي الحجة إلى الله عز وجل العشر الأول

“Allah ‘Azza wa Jalla telah memilih satu waktu, dan waktu yang paling Allah ‘Azza wa Jalla cintai ialah Dzulhijjah, dan waktu yang paling Allah ‘Azza wa Jalla cintai di bulan Dzulhijjah ialah sepuluh hari awal.”

👉 Didha’ifkan oleh Ibnu ‘Adi, dan Ibnu Rajab di Latha’iful Ma’arif 467

📓 Hadits 8

عن الأوزاعي رحمه الله قال : بلغني أن العمل في اليوم من أيام العشر كقدر غزوة في سبيل الله ، يصام نهارها ويحرس ليلها ، إلا أن يختص امرؤ بشهادة حدثني بهذا الحديث رجل من بني مخزوم عن النبي صلى الله عليه وسلم

Dari Al Auza’I rahimahullah beliau berkata, “Telah sampai kepadaku bahwasanya amal di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah pahalanya seperti berperang di jalan Allah, siang harinya diisi dengan puasa dan malam harinya dengan giat (beribadah), kecuali seseorang yang telah dikhususkan dengan syahadah (mati syahid)”. Telah menceritakan kepadaku dengan hadits ini seorang dari Bani Makhzum, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

👉 Didha’ifkan Al Albani dalam Dha’if At Targhib dan At Tarhib 1/365 dan makna hadits ini shahih dengan lafadz selain ini (yaitu “berpuasa di siang harinya dan giat beribadah di malam harinya”) lihat Shahih Ibnu Hibban 3853

📓 Hadits 9

أربع لم يكن يدعهن النبي صلى الله عليه وسلم : صيام عاشوراء ، والعشر ، وثلاثة أيام من كل شهر ، والركعتين قبل الغداة

“Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram –pent), 10 hari di awal Dzulhijjah, tiga hari di setiap bulan, dan dua raka’at sebelum matahari terbit”

👉 Didha’ifkan oleh Al Albani dalam Al Irwa’ (4/111), Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’I (2416

📓 Hadits 10

كان يقال في أيام العشر : لكل يوم ألف يوم ، ويوم عرفة : عشرة أيام يوم ، يعني في الفضل

“Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa mengatakan pada hari-hari di sepuluh awal Dzulhijjah, ’Setiap hari pahalanya seperti 1000 hari’ dan pada hari Arafah, ‘Pahalanya 10 kali lipat dari hari seperti ini.’”

👉 Didha’ifkan oleh Al Albani dalam Dha’if At Targhib wa At Tarhib 1/365

📓 Hadits 11

أن شاباً كان صاحب سماع فكان إذا هل الهلال ذي الحجة أصبح صائما فأرسل إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال ما يحملك على صيام هذه الأيام؟ قال بأبي وأمي يا رسول الله إنها أيام المشاعر وأيام الحج عسى الله عز وجل أن يشركني في دعائهم، فقال لك بكل يوم عدل مائة رقبة تعتقها، ومائة رقبة تهديها إلى بيت الله، ومائة فرس تحمل عليها في سبيل الله فإذا كان يوم التروية، فذلك عدل ألف رقبة، وألف بدنة، وألف فرس تحمل عليها في سبيل الله إذا كان يوم عرفة، فذلك عدل ألفي رقبة، وألفي بدنة، وألفي تحمل عليها في سبيل الله، وصيام سنتين قبلها، وسنتين بعدها

“Ada seorang pemuda yang biasa memperdengarkan (nyanyian) dan setiap nampak hilal bulan Dzulhijjah ia berpuasa, maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam diutus kepadanya dan berkata, ‘Apa yang membuatmu berpuasa pada hari-hari ini?”. Ia menjawab, “Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah, sesungguhnya inilah hari-hari Masya’ir dan Haji, aku berharap Allah ‘Azza wa Jalla menyertakanku dalam do’a mereka. Kemudian Nabi berkata kepadanya, ‘Setiap harinya (engkau berpuasa –pent) senilai dengan pahala membebaskan 100 budak, kemudian 100 budak tersebut menjadi penunjuk jalan ke Baitullah, dan 100 kuda betina yang mereka kendarai di jalan Allah jika itu hari Tarwiyah, senilai dengan 1000 budak, dan 1000 unta, dan 1000 kuda yang mereka kendarai di jalan Allah jika itu hari Arafah, senilai dengan 2000 budak dan 2000 unta, dan 2000 yang mereka kendarai di jalan Allah, dan puasa dua tahun sebelumnya, dan puasa dua tahun setelahnya”.

👉 Maudhu’ (Palsu), sebagaimana dalam “Al Maudhu’at” (2/111), La’ali’ (2/107), At Tanzih Asy Syari’ah 2/148, dan Al Fawa’id Al Majmu’ah (95)

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:07]
📓 Hadits 12

في اول يوم من ذي الحجة غفر الله فيه لآدم ومن صام هذا اليوم غفر الله له كل ذنب
و في اليوم الثاني استجاب الله لسيدنا يوسف, ومن صام هذا اليوم كمن عبد الله سنة و لم يعص الله طرفة عين
و في اليوم الثالث استجاب الله دعاء زكريا , ومن صام هذا اليوم استجاب الله لدعاه
و في اليوم الرابع ولد سيدنا عيسى عليه السلام, ومن صام هذا اليوم نفى الله عنه الياس و الفقر و في يوم القيامة يحشر مع السفرة الكرام

و في اليوم الخامس ولد سيدنا موسى عليه السلام, و من صام هذا اليوم برئ من النفاق و عذاب القبر
و في اليوم السادس فتح الله لسيدنا محمد عليه الصلاة و السلام بالخير,و من صامه ينظر الله اليه بالرحمة و لا يعذبه أبدا

و في اليوم السابع تغلق فيه أبواب جهنم, و من صامه أغلق الله له ثلاثون بابا من العسر و فتح الله له ثلا ثين بابا من الخير

و في اليوم الثامن المسمى بيوم التروية و من صامه أعطي له من الأجر ما لا يعلمه إلا الله
و في اليوم التاسع و هو يوم عرفة من صامه يغفر الله له سنة من قبل و سنة من بعد
و في اليوم العاشر يكون عيد الأضحى و فيه قربان و ذبح ذبيحة و عند أول قطرة من دماء الذبيحة يغفر الله ذنوبه وذنوب أولاده. ومن أطعم فيه مؤمنا و تصدق بصدقة بعثه الله يوم القيامة آمنا و يكون ميزانه أثقل من جبل أحد

“➡️ Di hari pertama bulan Dzulhijjah Allah mengampuni Adam dan barangsiapa yang berpuasa pada hari tersebut Allah akan mengampuni seluruh dosanya”
“➡️ Di hari kedua Allah mengabulkan doa sayyidina Yusuf, dan barangsiapa yang berpuasa di hari itu pahalanya seperti beribadah kepada Allah setahun penuh dan tidak bermaksiat walau sekejap mata”
“➡️ Di hari ketiga Allah mengabulkan doa Zakaria, dan barangsiapa yang berpuasa pada hari itu Allah akan mengabulkan doanya”
“➡️ Di hari keempat lahir sayyidina ‘Isa ‘alaihissalam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan menghilangkan kefakiran darinya dan pada hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama As Safarat Al Kiram (malaikat yang mulia –pent)

“➡️ Di hari kelima lahirlah Musa ‘alaihissalam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu ia akan dibebaskan dari sifat munafik dan adzab kubur”
“➡️ Di hari keenam Allah membukakan sayyidina Muhammad ‘alaihis sholatu wassalam kebaikan, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan melihatnya dengan rahmat-Nya dan ia tidak akan diadzab”

“➡️ Di hari ketujuh ditutup pintu-pintu jahannam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan tutup baginya 30 pintu kesulitan dan Allah bukakan baginya 30 pintu kebaikan”
“➡️ Di hari kedelapan yang disebut juga dengan hari Tarwiyah, barangsiapa berpuasa pada hari itu akan diberi balasan yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah.

“➡️ Di hari kesembilan yaitu hari Arafah barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan mengampuni dosanya selama setahun sebelumnya, dan setahun sesudahnya”

“➡️ Di hari kesepuluh yaitu Idul Adha, di dalamnya terdapat qurban, penyembelihan, dan pengaliran darah (hewan qurban), Allah akan mengampuni dosa anak-anaknya (yaitu orang yang berpuasa tadi –pent). Barangsiapa yang member makan orang mukmin dan bershadaqah Allah akan mengutus baginya pada hari kiamat, keamanan dan timbangannya lebih berat dari Gunung Uhud”

👉 Hadits ini tidak ada asalnya, namun banyak tersebar di forum-forum internet

📓 Hadits 13

من صام يوم ثمان عشرة من ذي الحجة ؛ كتب له صيام ستين شهراً

”Barangsiapa berpuasa pada hari ke-28 Dzulhijjah, akan dituliskan baginya pahala puasa 60 bulan”

👉 Sanadnya dha’if, lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah 10/594

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:07]
📓 Hadits 14

كان إذا فاته شيء من رمضان ؛ قضاه في عشر ذي الحجة

“Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam jika beliau terlewat beberapa hari di bulan Ramadhan, beliau mengqadha’nya di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah”

👉Dha’if. Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah 12/989

📝 [Diterjemahkan dari artikel dihttp://www.subulassalaam.com/articles/articlea.cfm?article_id=142 ]
_
Penterjemah : Yhouga Ariesta

http://muslim.or.id/hadits/hadits-hadits-lemah-seputar-bulan-dzulhijjah.html

✒️ Editor : Admin Asy-Syamil.com

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
🌐 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🔄 https://t.me/RisalahSunnah
👥 https://bit.ly/JoinGrupKami
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi
💠️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
🛰 App : bit.ly/AsySyamilApp
📱 Admin : 081381173870

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:14]
[ Photo ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:16]
[Forwarded from ◎❦🔊 MEDIA DAKWAH SUNNAH 🔊❦◎]
🇻 🇮 🇩  🇪  🇴   🇳 🇦 🇸 🇪 🇭 🇦 🇹

✺ https://t.me/MediaDakwahSunnaah

📜  "Syarat Diterimanya Ibadah"         

🎙 Ustadz Farhan Abu Furaihan ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

🔉 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•════════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎════════•
◎❦🔊 MEDIA DAKWAH SUNNAH 🔊❦◎
Saluran Tilawah Al-Quran & Kajian Islam
🌐 https://t.me/MediaDakwahSunnaah
🔄 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🌍 Website : http://Asy-Syamil.com
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi
🛰 App : bit.ly/AsySyamilApp

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:16]
[Forwarded from ◎❦🔊 MEDIA DAKWAH SUNNAH 🔊❦◎]
[ Video ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:16]
[]
[ 💚 Sticker ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:17]
[Forwarded from ✒️📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋]
📢📢 WAKAF 1000 BUKU PANDUAN DZULHIJJAH ASY-SYAMIL.COM || MULIA DENGAN SUNNAH

                    ┈◈◉❒( KE- 8 )❒◉◈┈

📥 bit.ly/Wakaf1000Buku_Ke8_AsySyamilcom

  بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله امابعد

               ا•┈••┈••┈•❖◎❖❂📚❂❖◎❖•┈••┈••┈•ا

Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kita dalam mengerjakan amal-amal kebaikan. Semoga kita senantiasa dimudahkan dan diterima amal-amal kebaikannya.

💎 Orang yang berpartisipasi dalam mencetak buku-buku yang bermanfaat, dan menyebarkan buku-buku Ilmiyyah yang sarat dengan faedah serta membagikannya maka dia akan mendapatkan pahala yang besar dari sisi Allâh Azza wa Jalla .

✍️ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata :

توزيع الكتب والأشرطة النافعة الصادرة من علماء السنة من أفضل القربات، لأن ذلك من نشر العلم والدعوة إلى الخير.

"Membagi-bagikan buku-buku dan kaset-kaset yang bermanfaat yang berasal dari para ulama Ahlus Sunnah termasuk ibadah yang paling afdhal, karena hal itu termasuk menyebarkan ilmu dan mengajak kepada kebaikan."

📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 24 hlm. 57

💎 Maka bersegeralah mengerjakan amalan jariyah, amalan yang mengalir pahalanya setelah meninggal dunia. Sungguh pahala yang besar yang terlalaikan oleh banyak orang.

✅ Ingin Pahala Jariyah Yang Terus Mengalir ❓

Saudaraku, kami mengajak Anda untuk menjadi bagian dari tugas dakwah ini,  dan menyisihkan sedikit harta Anda untuk mendukung "Program Wakaf Buku ke - 8 , Asy-Syamil.com / Mulia Dengan Sunnah."

👉 Hanya dengan Rp. 10.000,- anda bisa menyumbangkan 1 buku (dan kelipatannya).
Dan anda telah turut ber- INFAQ sekaligus ber- DAKWAH.

📌 Judul Buku :

📗 “PANDUAN PRAKTIS IBADAH KURBAN"

✒️ Penulis : Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman

📃 Spesifikasi Buku:

▪️Penerbit : Pustaka  Al Furqon
▪️Cover : Soft Cover
▪️Halaman : 72
▪️Ukuran : 15 x 10,5 x 0,5 cm

📗 Buku Panduan Praktis Ibadah Kurban  ini menjelaskan kepada kita, tentang tata cara berqurban berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah ini menyajikan pembahasan tentang qurban secara lengkap dan praktis, melalui buku kecil ini kita akan bersama-sama mengupas beberapa aturan mendasar dalam ibadah qurban, berbagai contoh kasus dan polemik masalah qurban yang banyak terjadi di indonesia.

Barangkali melalui perantaraan Anda banyak kaum muslimin yang melaksanakan amalan - amalan sunnah di bulan Dzulhijjah.

Beruntunglah mereka yang menjadi perantara hidayah dan kebaikan bagi orang lain.

📖  Rencananya insya Allah akan dibagikan GRATIS sebanyak 1.000 eksemplar.Tidak menutup kemungkinan akan dibagikan lebih banyak lagi.

🗞 Tebar buku in sya Allah, akan dimulai pada bulan DZULQO'DAH 1440 H Untuk : Perpustakaan masjid, lembaga-lembaga dakwah, sekolah, pondok pesantren , Panitia Qurban, serta masyarakat umum.

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:17]
[Forwarded from ✒️📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋]
📗 Satu buku Rp. 10.000 sehingga total dana yang dibutuhkan adalah Rp. 10.000.000 ( Sudah termasuk biaya cetak & operasional )

💡 TAWARAN DONASI
Cukup dengan memberikan donasi Rp 100.000 atau Rp. 500.000 Anda sudah membantu mewakafkan 10 - 50 buku.

💳 CARA DONASI
Silahkan mentransfer ke nomor rekening sebagai berikut :

📟 No Rek BCA : 3107974027
📟 No Rek BNI Syari'ah :  0438130238
📟 No Rek Mandiri Syari'ah : 7097535196
@ a.n Awab Sahroni

📟 Kode Bank BCA 014, BSM 451, BNI 009

📲 Mohon konfirmasi melalui SMS/WA ke :
SMS➡️ 082369896570
WA  ➡️ wa.me/6282369896570

Dengan Format :
➡️ Tanggal/Wakaf Buku/Nama/Transfer ke Bank/Jumlah Donasi

📟 Tambahkan kode unik "003" diakhir nominal untuk memudahkan pengecekan, contoh : 500.003

Contoh :
➡️ 01-04-17/ Wakaf Buku/Abdullah/BNIS/Rp 500.003

👉 Ber- ILMU, Ber- INFAQ Plus Ber- BERBAGI untuk Ber- DAKWAH kepada sesama saudara MUSLIM ------

📊 LAPORAN DONASI WAKAF BUKU
📥 bit.ly/Wakaf1000Buku_Ke8_AsySyamilcom

📝 Jika ada Kelebihan dana akan dialokasikan untuk donasi Dakwah & Sosial AsySyamil.com | Mulia Dengan Sunnah.

📢📢  Jadilah Kontributor Kebaikan Dan Bantu Sebarkan !

Semoga program ini, menjadi timbangan amal shalih dan kebaikan kita semua dan semoga bermanfaat bagi segenap kaum Muslimin.

🔖  Kami mengucapkan terima kasih dan Jazaakumullahu Khairan atas donasi dan infak yang telah diberikan oleh para Donatur/Muhsinin. Semoga dicatat sebagai amal jariyah fi sabilillah yang pahalanya terus mengalir hingga Yaumil Qiyamah.

"Barakallahu fii Maalikum Wa ahliikum"

Semoga Allah memberkahi harta dan keluarga Anda. Aamiin.

         ○○○🌿🍯○🍯🍯○🍯🌿○○○

📁 TIM DONASI Asy-Syamil.com
( ☎️ 081381173870 ) - Info selengkapnya

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:20]
[ Photo ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:20]
🇩 🇴 🇳 🇦  🇸 🇮   🇲 🇦 🇸 🇺 🇰

💳 JUMLAH SEMENTARA
══════════════════════════
                   ➡️ Rp 650.000
══════════════════════════

ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN

                                     ➡️ Rp. 10.000.000

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:20]
[ 🌸 Sticker ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:20]
[ 〰️ Sticker ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:39]
💎☄️ MARI BERAMAL, JANGAN SAMPAI MENYESAL

Mari beramal.......💧💧💧
Jangan sampai kita menyesal. Sungguh, orang-orang yang telah meninggal dunia, mereka akan menyesal karena tidak memanfaatkan kesempatan ketika di dunia untuk banyak beramal.

Mari beramal.......💧💧💧
Jangan sampai kita menyesal sebagaimana penyesalannya orang kafir, yang berkata :

ُ  *يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا*

_"Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah"._ *(QS. An Naba : 40)*

Mari beramal.......💧💧💧
Jangan sampai kita menyesal karena selama di dunia, tidak sempat bersedekah, tidak sempat beramal ibadah.

*وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ*

_"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?"_ *(QS. Al Munafiqun : 10)*

_💡 Mari Beramal, Mari Bersedekah, Mari Berbuat Baik💡_

Muslim.Or.Id

✒️ Editor : Admin Asy-Syamil.com

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
🌐 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🔄 https://t.me/RisalahSunnah
👥 https://bit.ly/JoinGrupKami
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi
💠️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
🛰 App : bit.ly/AsySyamilApp
📱 Admin : 081381173870

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 06:41]
[ Photo ]
HARTA YANG HAKIKI
https://t.me/MuliaDenganSunnah/34461

┈┉┅┅━━━••❖📗📕📘❖••━━━┅┅┉┈
🌏 CHANNEL ASY-SYAMIL.COM DESIGN
🌐 https://t.me/AsySyamilComDesign
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 18:58]
🏆🔥 KIKIR ITU BURUK BAGI KITA 💥

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah

🔊 Allah azza wajalla berfirman :

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

👉🏻 Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allahlah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (Qs. Ali Imran : 180)

📜 Banyak sekali orang yang memaknai ayat ini pada kebakhilan harta benda saja. Padahal ayat ini memiliki makna yang lebih universal dan lebih luas. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas  dan disepakati oleh Ibnu Katsir. Oleh karena itu mereka tidak menyadari bahaya dari kebakhilan mereka dalam masalah ilmu, kedudukan atau karunia yang secara khusus diberikan Allah kepada mereka. Mereka menyangka bahwa (dengan kebakhilan itu) mereka telah melakukan kebaikan untuk diri mereka. Padahal yang mereka lakukan adalah murni keburukan.

Balasan langsung (di dunia) yang bisa mereka dapatkan ialah hilangnya nikmat-nikmat itu dari tangan mereka.
🔊  Allah berfirman :

وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

👉🏻 Milik Allahlah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi

Dan kelak (di akhirat) akan mendapat balasan yang dijanjikan Allah di dalam firman-Nya :

سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

👉🏻 Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat.

(Prof. Dr. Nashir al-Umar, Liyaddabbaruu Aayaatihi, hal. 85)

 📑 Artikel Al-Sofwa

✒️ Editor : Admin Asy-Syamil.com

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
🌐 https://t.me/MuliaDenganSunnah
🔄 https://t.me/RisalahSunnah
👥 https://bit.ly/JoinGrupKami
🗳 bit.ly/Asy-SyamilcomDonasi
💠️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
🛰 App : bit.ly/AsySyamilApp
📱 Admin : 081381173870

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 19:03]
[ Photo ]

✒📖 MULIA DENGAN SUNNAH 📖🖋, [29.06.19 21:24]
‌🇫‌🇦‌🇪 ‌🇩 🇦 🇭‌‌ ‌ 🇲 🇦‌🇱‌🇦‌🇲

❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah

💡⏳ *MEMANG ENGKAU YAKIN AKAN HIDUP SAMPAI TUA* ?

🎓 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata :

إذا حَـضَرَ الـمَوْت فَـإنّ الـتَّوبة لا تُقبَـل، وأنـا أسْـألُ كُـلَّ إنْسَـانٍ : هـَل يَعْـلَمُ متى يَحْضـُرهُ الـمَـوْت ؟

Apabila maut menjemput maka taubat seseorang tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Aku hendak bertanya kepada semuanya, "tahukah kalian kapan maut akan menjemput?"


لا يعـلم، إذاً لا بـدّ من الـمبادرة بالـتوبة، لأنـك لا تـدري في أيّ وقـت يحضُـرك الـموت، فـمن الناس من نام على فراشـه في صحـةٍ وعـافية ثم حمـل من فراشـه إلى سـرير الـتغسيل، ومن الـناس من جلس على كرسي الـعمل يعمـل ثم حُمِـل من كرسي الـعمل إلى سـرير الـتغسيل، كـل هـذا واقـعٌ وأمْثـال هـذه الـمفاجـأة كثيـر، فـإذاً ..، يجـب أن نُبـادر بالـتوبـة، نسـأل الله أن يُعيننـا وإيـّاكم على ذلك، بـادروا بالـتوبة، قبـل أن تغـلق الأبـواب

🔴 Jawabannya TIDAK ADA YANG TAHU. kalau begitu wajib untuk segera bertaubat kepada Allah, karena kamu tak tahu kapan maut akan menjemputmu.

⚫️ Karena ada diantara manusia yang dia tidur dalam keadaan sehat wal afiat kemudian dia dipindahkan menuju tempat pemandian mayat.

⚫️ Ada juga seseorang yang dia sedang duduk bekerja kemudian tiba-tiba dia dipindahkan menuju tempat pemandian mayat. Dan kejadian-kejadian mengejutkan semacam ini banyak terjadi.

⚫️ Oleh karena itu wajib bagi kita untuk bersegera melakukan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar membantu kami dan kalian untuk mewujudkannya. Bersegeralah kalian untuk bertaubat sebelum pintunya tertutup.

Kontributor: dmin Asy-Syamil.Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak hafizhahullah
Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   ...

Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari Based on Fath al-Bari

  Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari   Based on Fath al-Bari Ibn Hajar Biography of Imam al-Bukhari    Biography of Ibn Hajar Asqalaani   Explanation Based on Fath al-Bari Ibn Hajar:  1       2     3       4       5       6      7       8       9       10       11       12       13       14      15       16      17     19     20      21      22      23       24      25       26       27       28       29       30&31    

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM)

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM) Untuk bisa memahami Qur’an dengan utuh, kita sangat memerlukan bantuan buku tafsir yang berisikan penjelasan dari para sahabat Nabi dan para ulama setelahnya tentang makna dan kandungan al-Qur’an. Mengapa? Sebab tidak bisa dan tidak boleh kita menafsirkan al-Qur’an sendiri tanpa bimbingan para ulama. Sebab tanpa bimbingan mereka kita bisa tersesat jauh dari jalan yang benar.  Untuk memahami al-Qur’an bisa saja kita mencoba untuk menerjemahkannya kata per kata sendiri, tanpa merujuk ulama atau buku tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya), akan tetapi bagaimana kalau ternyata yang kita pahami itu salah? Bagaimana kalau ternyata yang kita pahami bertentangan dengan apa yang dipahami oleh para sahabat Nabi dan para ulama? Nah karenanya, untuk memahami al-Qur’an gunakankan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang merupakan salah satu kitab tafs...