📖 HUKUM MEMBACA AL QURAN DI KUBURAN
Sering kita dapati kaum muslimin yang sengaja membaca ayat Quran saat memasuki pekuburan atau di samping kuburan. Yang sering dibaca adalah Surat Yasin, Al-Ikhlash dan lain-lain.
Adakah ini dituntun oleh syari’at? Berikut kupasannya
▫️ Kuburan Itu Bukan Tempat Peribadatan
Ada beberapa hadits shahih yang di dalamnya memberikan gambaran bahwa kuburan itu bukan tempat peribadatan.
Berikut sebagian haditsnya,
• Hadits pertama, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ
“Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan.
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Sesungguhnya syaithan berlari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah.” [HSR. Muslim 780 dan lain-lain]
Hadits di atas melarang menjadikan rumah seperti kuburan. Dan bahkan sambungan hadits di atas menggambarkan bahwa rumah yang didalamnya sepi dari membaca Al Quran disamakan seperti kuburan.
Ini tentunya karena kuburan bukan tempat membaca Al Quran.
Andai kuburan itu tempat membaca Al Quran tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan berkata: “Jadikanlah rumahmu seperti kuburan“.
Pemahaman semacam ini sebagaimana dikatakan oleh salah satu tokoh besar madzhab Syafi'i yakni Al Qodhii Al Baidhowi As Syafi'i rahimahullah yang saat menjelaskan makna penggalan pertama hadits di atas, yakni:
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ
“Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan."
Maka beliau menjelaskan:
أي: لا تجعلوا بيوتكم كالمقابر خالية عن الذكر والطاعة , واجعلوا لها نصيبا من القراءة والصلاة.
“Maksudnya adalah janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan, yang begitu sepi dari dzikir dan ketaatan, bahkan semestinya pada rumah kalian berilah porsi untuk peribadatan dari membaca Al Quran dan shalat." (Tuhfatul Abroor Syarah Mashoobihus Sunnah I:522)
• Hadits kedua, bukan hanya sekali saja Nabi memberikan penjelasan yang menunjukkan bahwa kuburan bukan tempat peribadatan dan tidak boleh dijadikan sebagai tempat peribadatan.
Jika hadits di atas dicontohkan dengan pembacaan ayat Quran khususnya surat Al Baqarah, maka sekarang lihat hadits berikut:
Dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian dan jangan jadikan rumahmu seperti kuburan. [HSR. Bukhari no. 432, Muslim no. 777, Abu Dawud no. 1043 dan lain-lain]
Hadits di atas berisi anjuran agar rumah kita diberi bagian shalat, yakni khususnya shalat sunnah dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut rumah yang didalamnya tak pernah ada orang yang shalat disamakan dengan kuburan.
Lagi-lagi ini menunjukkan bahwa kuburan bukan tempat shalat, bukan tempat peribadatan.
Seandainya kuburan itu tempat shalat atau peribadatan lainnya maka tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengatakan "jadikan rumahmu seperti kuburan yang didalamnya ditegakkan shalat. Tapi nyatanya
tidak !
Kontributor: Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Sering kita dapati kaum muslimin yang sengaja membaca ayat Quran saat memasuki pekuburan atau di samping kuburan. Yang sering dibaca adalah Surat Yasin, Al-Ikhlash dan lain-lain.
Adakah ini dituntun oleh syari’at? Berikut kupasannya
▫️ Kuburan Itu Bukan Tempat Peribadatan
Ada beberapa hadits shahih yang di dalamnya memberikan gambaran bahwa kuburan itu bukan tempat peribadatan.
Berikut sebagian haditsnya,
• Hadits pertama, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ
“Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan.
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Sesungguhnya syaithan berlari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqarah.” [HSR. Muslim 780 dan lain-lain]
Hadits di atas melarang menjadikan rumah seperti kuburan. Dan bahkan sambungan hadits di atas menggambarkan bahwa rumah yang didalamnya sepi dari membaca Al Quran disamakan seperti kuburan.
Ini tentunya karena kuburan bukan tempat membaca Al Quran.
Andai kuburan itu tempat membaca Al Quran tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan berkata: “Jadikanlah rumahmu seperti kuburan“.
Pemahaman semacam ini sebagaimana dikatakan oleh salah satu tokoh besar madzhab Syafi'i yakni Al Qodhii Al Baidhowi As Syafi'i rahimahullah yang saat menjelaskan makna penggalan pertama hadits di atas, yakni:
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ
“Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan."
Maka beliau menjelaskan:
أي: لا تجعلوا بيوتكم كالمقابر خالية عن الذكر والطاعة , واجعلوا لها نصيبا من القراءة والصلاة.
“Maksudnya adalah janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan, yang begitu sepi dari dzikir dan ketaatan, bahkan semestinya pada rumah kalian berilah porsi untuk peribadatan dari membaca Al Quran dan shalat." (Tuhfatul Abroor Syarah Mashoobihus Sunnah I:522)
• Hadits kedua, bukan hanya sekali saja Nabi memberikan penjelasan yang menunjukkan bahwa kuburan bukan tempat peribadatan dan tidak boleh dijadikan sebagai tempat peribadatan.
Jika hadits di atas dicontohkan dengan pembacaan ayat Quran khususnya surat Al Baqarah, maka sekarang lihat hadits berikut:
Dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian dan jangan jadikan rumahmu seperti kuburan. [HSR. Bukhari no. 432, Muslim no. 777, Abu Dawud no. 1043 dan lain-lain]
Hadits di atas berisi anjuran agar rumah kita diberi bagian shalat, yakni khususnya shalat sunnah dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut rumah yang didalamnya tak pernah ada orang yang shalat disamakan dengan kuburan.
Lagi-lagi ini menunjukkan bahwa kuburan bukan tempat shalat, bukan tempat peribadatan.
Seandainya kuburan itu tempat shalat atau peribadatan lainnya maka tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengatakan "jadikan rumahmu seperti kuburan yang didalamnya ditegakkan shalat. Tapi nyatanya
tidak !
Kontributor: Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Comments
Post a Comment