WAQF DAN IBTIDA
Kesalahan waqf (berhenti dalam tilawah) yang sering dilakukan para pembaca Al-Quran: waqf pada kata "تجري" (tajri) di potongan ayat semisal, "جنات تجري من تحتها الأنهار" (jannaatun tajrii min tahtihal anhaar = taman-taman surga yang di bawahnya terdapat sungai-sungai yang mengalir).
Hal ini disebabkan apabila kita berhenti pada kata "تجري" (mengalir/ berjalan/ berlari), yang menjadi subjek dari kata kerja tersebut adalah جنات (taman-taman surga) bukan الأنهار (sungai-sungai). Seharusnya ayat tersebut bermakna:
"sungai-sungai yang mengalir", apabila berhenti pada kata "تجري" maknanya menjadi "taman-taman surga yang mengalir/ berlari-lari". Artinya menjadi keliru dan tidak bisa dipahami.
Untuk mengamalkan dengan tepat permasalahan waqf dan ibtida (memulai bacaan saat tilawah) memang membutuhkan pemahaman dan tafsir, seminimalnya memahami bahasa Arab. Contoh berikut adalah beberapa contoh kekeliruan waqf, dan kita belum membicarakan permasalahan ibtida.
Semoga informasi yang singkat ini dapat memicu kita untuk lebih semangat lagi belajar dan belajar.
Khusus saat dalam perlombaan, permasalahan waqf dan ibtida juga salah satu catatan dewan juri dalam memberikan penilaian. Wallaahu a'lam.
-Kontributor: Laili Al-Fadhli -

Comments
Post a Comment