Apakah Malaikat Israfil
Meniup Sangkakala
Pada Hari Kiamat ?
Meniup Sangkakala
Pada Hari Kiamat ?
Muhammad Saifudin Hakim حـفظه الله
·
Pendahuluan
Sebagaimana
yang kita ketahui, permasalahan aqidah atau keimanan terhadap perkara yang
ghaib hanyalah didasarkan pada dalil-dalil yang shahih, baik dalil dari
Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Termasuk dalam hal ini adalah keimanan terhadap
malaikat, yang juga meliputi pembahasan tentang nama dan tugas para malaikat.
Di antara nama malaikat yang kita kenal adalah malaikat Israfil, yang masyhur
di kalangan kaum muslimin sebagai malaikat yang bertugas untuk meniup
sangkakala (terompet) pada hari kiamat. Dalam tulisan kali ini, kami akan
sedikit membahas tentang dalil-dalil yang berkaitan dengan hal ini.
·
Tidak Terdapat Dalil
yang Shahih bahwa Malaikat Israfil Bertugas Meniup Sangkakala di Hari Kiamat
Terdapat
sebuah hadits yang tegas menunjukkan bahwa malaikat yang bertugas meniup
sangkakala adalah Israfil, namun hadist ini dinilai dha’if oleh para ulama ahli
hadits. Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dalam sebuah hadits yang sangat panjang, beliau
radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Telah
menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
إِنَّ اللَّهَ لَمَّا
فَرَغَ مِنْ خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، خَلَقَ الصُّورَ فَأَعْطَاهُ إِسْرَافِيلَ
فَهُوَ وَاضِعُهُ عَلَى فِيهِ، شَاخِصًا بَصَرَهُ إِلَى الْعَرْشِ يَنْتَظِرُ مَتَى
يُؤْمَرُ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الصُّورُ؟ قَالَ: الْقَرْنُ، قُلْتُ:
كَيْفَ هُوَ؟ قَالَ: عَظِيمٌ وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ إِنَّ عَظْمَ دَارَةَ
فِيهِ كَعَرْضِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، يُنْفَخُ فِيهِ ثَلَاثُ نَفَخَاتٍ: النَّفْخَةُ
الْأُولَى نَفْخَةُ الْفَزَعِ، وَالثَّانِيَةُ نَفْخَةُ الصَّعْقِ، وَالثَّالِثَةُ
نفخة القيام لرب العالمين...
‘Sesungguhnya
Allah Ta’ala ketika selesai menciptakan langit dan bumi, maka Allah menciptakan
“ash-shuur”, kemudian diberikan kepada Israfil dan diletakkan di
mulutnya. Israfil pun melihat dengan tajam ke arah ‘Arsy, menunggu kapan
diperintahkan (untuk meniupnya, pen.).’ Aku (Abu Hurairah) berkata, ‘Wahai
Rasulullah, apakah “ash-shuur” itu?’ Rasulullah menjawab, ‘(Yaitu) al-qornu
(semacam tanduk, terompet atau sangkakala, pen.)’ Aku (Abu Hurairah) berkata, ‘Seperti
apa itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Sesuatu yang sangat besar. Demi Dzat yang
mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya besarnya bagaikan lebar langit dan
bumi, yang ditiup tiga kali (pada hari kiamat, pen.), yaitu tiupan (pertama)
yang menyebabkan kaget (nafkhotul faza’); tiupan ke dua yang menyebabkan
kematian seluruh makhluk (nafkhotu ash-sha’qi); dan tiupan ke tiga yang
menyebabkan dibangkitkannya manusia menghadap Allah (nafkhotul ba’tsi wan
nusyur) …’”[1]
Hadits
di atas adalah hadits yang dha’if, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai dalil,
apalagi dalam masalah aqidah. Selain itu, terdapat hadits shahih yang
diriwayatkan oleh Muslim, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berdoa dalam doa istiftah ketika shalat,
اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ،
وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ،
اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ
إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Ya
Allah, Rabb Jibril, Mikail, dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi, Yang
mengetahui hal ghaib dan nyata. Engkau menetapkan hukum (untuk memutuskan) apa
yang diperselisihkan oleh hamba-Mu (yaitu Yahudi dan Nashrani, pen.).
Tunjukkanlah aku pada kebenaran atas apa yang mereka perselisihkan dengan
izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk pada jalan yang lurus bagi orang
yang Engkau kehendaki.”[2]
Namun
kalau kita cermati hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menyebutkan nama (malaikat)
Israfil, tanpa menyebutkan bahwa (malaikat) Israfil bertugas meniup sangkakala
pada hari kiamat. Sehingga hadits ini pun tidak tepat jika digunakan sebagai
dalil dalam masalah ini. Hadits ini hanyalah menunjukkan bahwa di antara
malaikat Allah, ada malaikat yang bernama Israfil, tanpa menyebutkan tugasnya.
·
Tugas Israfil Dalam
Hadits Shahih
Syaikh
Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullahu
Ta’ala mengatakan,
لم يَرِد لفظُ أن (إسرافيل)
هو الموكَّل بالصُّور؛ إلا في هذا الحديث الضَّعيف -على كثرةِ، وشُهرة، وتردُّد ما
يقع على ألسنةِ أهلِ العلم وفي كتُبهم: أنَّ الملَك الموكَّل بالصُّور هو: إسرافيل-؛
وهذا لم يصحَّ -قطُّ- عن النبي -عَليهِ الصَّلاةُ والسَّلامُ-، ولم يَرِد إلا في حديث
الصُّور -الذي هو حديث ضعيف-؛ بل وَرد في حديثٍ آخر -وهو حديثٌ صحيح-: أن إسرافيل هو
الملَك الموكَّل في الجيشِ، والنُّصرةِ للجيشِ، والقيامِ بمُعاداة الأعداء للمسلمين
-أو كما ورد عن النبي -صلَّى اللهُ عَليهِ وآلِه وسَلَّم.-
“Tidak
terdapat lafadz (nama) Israfil sebagai nama malaikat yang bertugas meniup
terompet (pada hari kiamat), kecuali dalam hadits yang dha’if ini.[3]
Meskipun sedemikian banyak, sangat masyhur (terkenal), dan seringkali diucapkan
oleh para ulama serta tercantum dalam kitab-kitab mereka, bahwa malaikat yang bertugas
meniup sangkakala bernama Israfil. Padahal tidak terdapat sama sekali hadits
yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Tidak ada dalil yang menunjukkan (bahwa Israfil bertugas meniup
sangkakala) kecuali hadits “ash-shuur”,[4]
yang merupakan hadits yang dha’if. Bahkan terdapat hadits yang lain –dan hadits
tersebut shahih- bahwa Israfil adalah malaikat yang bertugas untuk mengurus dan
membantu pasukan kaum muslimin (di medan jihad, pen.) serta ikut menyerang
musuh-musuh kaum muslimin, atau sebagaimana (lafadz) yang berasal dari (hadits)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[5]
Ulama
lain yang menyatakan bahwa tidak terdapat hadits shahih yang menunjukkan bahwa
malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat adalah Syaikh
‘Abdul Muhsin Al-‘Abbad hafidzahullah.[6]
Hadits
shahih yang dimaksud oleh Syaikh Ali Hasan tersebut diriwayatkan dari ‘Ali bin
Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
قِيلَ لِعَلِيٍّ، وَلِأَبِي
بَكْرٍ يَوْمَ بَدْرٍ: مَعَ أَحَدِكُمَا جِبْرِيلُ، وَمَعَ الْآخَرِ مِيكَائِيلُ وَإِسْرَافِيلُ
مَلَكٌ عَظِيمٌ يَشْهَدُ الْقِتَالَ – أَوْ قَالَ: يَشْهَدُ الصَّفَّ
“Dikatakan
kepada ‘Ali dan Abu Bakar pada saat perang Badar, ‘Bersama kalian berdua ada
malaikat Jibril, dan bersama yang lain ada malaikat Mikail. Dan Israfil adalah
malaikat yang agung, yang menyaksikan (membantu) pertempuran.’ Atau
(Rasulullah) mengatakan, ‘Ada di barisan (pasukan kaum muslimin).’”[7]
Kesimpulannya,
tidak terdapat hadits shahih yang menunjukkan bahwa malaikat Israfil bertugas
meniup sangkakala pada hari kiamat. Lalu, apa dalil yang menunjukkan hal ini?
·
Nama Malaikat yang
Bertugas Meniup Sangkakala dalam Hadits yang Shahih
Kami
telah membahas bahwa dalil yang menyebutkan nama malaikat Israfil sebagai
malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah hadits yang dha’if. Yang
terdapat dalam hadits yang shahih adalah penamaan malaikat yang bertugas meniup
sangkakala dengan sebutan “shahibush shuur” atau “shahibul qarn”
(dalam bentuk isim mufrod atau tunggal, yang menunjukkan satu orang
malaikat), keduanya bermakna “pemilik, pemegang, atau peniup sangkakala”.
Penyebutan
“shahibush shuur” terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّورِ مُذْ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ
نَحْوَ الْعَرْشِ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ،
كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ
“Sesungguhnya
mata ‘shahibush shuur’ sejak diberi tugas
(untuk meniup sangkakala pada hari kiamat, pen.) telah bersiap sedia dengan
senantiasa memandang ke arah ‘arsy, khawatir kalau (tiba-tiba) diperintahkan
untuk meniupnya sebelum matanya melihat kembali (ke arah ’arsy). Kedua matanya
bagaikan dua bintang yang bersinar terang.“[8]
Adapun
penyebutan “shahibul qarn” terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu
Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
كَيْفَ أَنْعَمُ وَقَدِ
التَقَمَ صَاحِبُ القَرْنِ القَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ
وَأَصْغَى سَمْعَهُ يَنْتَظِرُ أَنْ يُؤْمَرَ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخَ
“Bagaimana
aku bisa menikmati (kehidupan dunia, pen.), sementara ‘shahibul
qarn’ telah memasukkan sangkakala ke mulutnya, menengadahkan kepalanya,
dan memasang pendengarannya untuk diijinkan (meniupnya). Kapan pun dia
diperintahkan untuk meniup, maka dia akan meniupnya.”[9]
Terdapat
sebuah hadits yang menyebutkan “shahibail qarn”, dalam bentuk isim mutsanna
yang menunjukkan “dua orang malaikat peniup sangkakala”. Dari Abu Saíd radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
إِنَّ صَاحِبَيِ الصُّورِ بِأَيْدِيهِمَا، أَوْ فِي أَيْدِيهِمَا
قَرْنَانِ، يُلَاحِظَانِ النَّظَرَ مَتَى يُؤْمَرَانِ
“Sesungguhnya
dua orang malaikat peniup (pemilik) sangkakala, atau di kedua tangannya
(memegang) dua sangkakala, keduanya memasang pandangannya, kapan mereka berdua
diperintahkan (untuk meniupnya).”
Namun
hadits dengan lafadz di atas adalah hadits munkar, sehingga tidak boleh
dijadikan sebagai dalil.[10]
·
Dalil Ijma’ tentang
Tugas Malaikat Israfil untuk Meniup Sangkakala
Terdapat
nukilan ijma’ yang menyebutkan kesepatan ulama kaum muslimin bahwa malaikat
Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat.
Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
والأمم مجمعة على أن
الذي ينفخ في الصور إسرافيل عليه السلام
“Dan
umat (Islam) telah bersepakat bahwa (malaikat) yang meniup sangkakala (pada
hari kiamat) adalah Israfil ‘alaihis
salaam.”[11]
Di
kitab beliau yang lain, Al-Qurthubi rahimahullah
berkata,
قال علماؤنا: والأمم
مجمعون على أن الذي ينفخ في الصور إسرافيل عليه السلام
“Para
ulama kami berkata (bahwa) umat (Islam) bersepakat bahwa (malaikat) yang meniup
sangkakala (pada hari kiamat) adalah Israfil ‘alaihis salaam.”[12]
Al-Hafidz
Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
تنبيه اشتهر أن صاحب
الصور إسرافيل عليه السلام ونقل فيه الحليمي الإجماع
“Peringatan:
telah masyhur (terkenal) bahwa pemilik (peniup) sangkakala adalah Israfil ‘alaihis salaam. Al-Halimi telah
menyebutkan adanya ijma’ dalam masalah ini.”[13]
Jika
terdapat ijma’, maka ijma’ tersebut adalah hujjah (dalil) yang digunakan
sebagai dasar dalam masalah aqidah. Jika tidak terdapat ijma’ dalam masalah
ini, maka kewajiban kita adalah diam, tidak mengatakan apa yang tidak dikatakan
oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alahi wa sallam. Jika
menyebutkannya terdapat faidah, maka tentu akan sampai kepada kita dalil tegas
dan jelas dalam masalah ini di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.[14]
Ijma’
inilah yang diamalkan oleh para ulama sejak zaman dahulu hingga sekarang ini.
Setelah menyebutkan dha’if-nya hadits yang tegas menunjukkan bahwa malaikat
yang bertugas meniup sangkakala adalah Israfil,[15]
Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullahu
Ta’ala mengatakan,
أمَّا أنَّ صاحبَ الصُّور
هو إسرافيل؛ فنقلَ على ذلكَ الإجماعَ غيرُ واحدٍ مِن العُلماء، حتَّى قال الحَريمي:
(أجمعَ العُلماءُ على ذلك)، ورأيتُ لبعضِ العُلماء؛ قال: (أجمعتْ جميعُ الأُمم على
ذلك). لكن -في الحقيقة-: إذا صحَّ هذا الإجماعُ؛ فنحنُ قائِلون به؛ لا نخرجُ عن إجماعِ
الأُمَّة، وبخاصَّة: أنَّنا رأينا كثيرًا مِن علماءِ أهلِ السُّنَّة الماضِين والمتأخِّرين
والمُعاصِرين يَقولون بِذلك، ويأخذونَه مأخَذ المُسلَّمات، لا يُناقِشون فيه، ولا يَتردَّدون
في ذِكره. بينما -في الحقيقةِ- لم يصحَّ حديثٌ صريحٌ في هذا الموضوع، ليس هنالك حديثٌ
صريحٌ -أو صحيحٌ- واحد.
“Adapun
bahwa ‘shahibush shuur’ adalah Israfil, maka para ulama telah menukil adanya
ijma’ dalam masalah ini. Sampai-sampai Al-Harimi berkata, ‘Para ulama telah
bersepakat dalam masalah ini.’ Dan aku melihat sebagian ulama berkata, ‘Seluruh
umat telah bersepakat dalam masalah ini.’ Akan tetapi pada hakikatnya, jika
benar (klaim) ijma’ ini, maka kami pun mengikutinya. Kami tidak keluar
(menyelisihi) ijma’ umat ini, khusunya ketika kami melihat banyak ulama ahlus
sunnah pada zaman dahulu dan zaman sekarang, mengatakan hal ini (bahwa Israfil
adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala, pen.). Mereka mengambil sikap
menerima kesepakatan ini, tidak menentangnya, dan juga tidak ragu
menyebutkannya. Meskipun pada hakikatnya, tidak terdapat hadits tegas dalam
masalah ini, tidak terdapat satu pun hadits tegas dan shahih dalam masalah
ini.”[16]
Sebagaimana
penjelasan Syaikh Ali Hasan di atas, maka kita jumpai ulama dahulu dan sekarang
yang tanpa ragu menyebutkan bahwa Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup
sangkakala pada hari kiamat. Contoh ulama ahlus sunnah saat ini adalah Syaikh
Dr. Shalih Al-Fauzan hafidzahullahu
Ta’ala dalam penjelasan ringkas beliau terhadap matan kitab Al-‘Aqidah
Ath-Thahawiyyah, beliau berkata,” … Kemudian Allah memerintakan Israfil,
maka Israfil meniup sangkakala untuk ke dua kalinya, maka kembalilah ruh kepada
jasadnya masing-masing.”[17],[18]
Demikian
pula Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ketika menjelaskan tentang tugas para malaikat, beliau
rahimahullah menyebutkan,
ثانياً: إسرافيل: موكل
بنفخ الصور, وهو أيضاً أحد حملة العرش.
“Yang
ke dua (adalah malaikat) Israfil, yang diberi tugas meniup sangkakala, dan dia
juga salah satu malaikat yang memikul ‘arsy.”[19]
Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah
menyatakan bahwa malaikat Israfil juga bertugas memikul ‘arsy. Dalil mengenai
masalah ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jalaluddin As-Suyuthi,
dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن ملكا من حملة العرش
يقال له: إسرافيل، زاوية من زوايا العرش على كاهله، قد مرقت قدماه في الأرض السابعة
السفلى، ومرق رأسه من السماء السابعة العليا
“Sesungguhnya
seorang malaikat dari malaikat yang memikul ‘arsy disebut dengan Israfil, yang
memikul ‘arsy di atas tengkuknya. Kedua telapak kakinya menghujam ke dasar bumi
yang tujuh, sedangkan kepalanya menjulang tinggi di atas langit yang tujuh.”
Namun,
hadits yang diriwayatkan oleh As-Suyuthi ini statusnya dha’if[20],
dan kami belum mengetahui jika ada dalil lain yang shahih dalam masalah ini. Wallahu
a’lam.
·
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian kami diatas, maka dapat kita simpulkan beberapa poin penting berikut
ini:
1. Hadits
yang menunjukkan bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah malaikat
Israfil, maka hadits tersebut dha’if, tidak bisa digunakan sebagai dalil.
2. Hadits
yang shahih menunjukkan bahwa malaikat peniup sangkakala disebut dengan “shahibush shuur” atau “shahibul
qarn” (dalam bentuk mufrod atau tunggal, yang menunjukkan satu orang
malaikat).
3. Hadits
yang shahih menunjukkan bahwa malaikat Israfil bertugas untuk mengurus dan
membantu pasukan kaum muslimin di medan jihad melawan musuh-musuh Allah.
4. Namun,
terdapat nukilan ijma’ yang menunjukkan
bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat adalah malaikat
Israfil. Ijma’ inilah yang masyhur dan diamalkan oleh para ulama ahlus sunnah,
baik ulama zaman dahulu maupun zaman sekarang, sebagaimana penjelasan Syaikh
Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullah.
Semoga
penjelasan ini bermanfaat untuk kaum muslimin. Wallahu a’lam.[]
[1]
Hadits
dha’if. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya (11/213); Ibnu
Jarir dalam tafsirnya (18/559); Al-Baihaqi dalam Al-Ba’ts wan Nusyuur;
Abu Ya’la dalam Al-Musnad; dan lain-lain. Di dalam sanadnya ada seorang
perawi yang bernama Isma’il bin Rafi’, dan
dia ini adalah perawi yang dha’if. Lihat penjelasan Ibnu Hajar dalam Fathul
Baari 11/368 (Maktabah Syamilah). Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullah
berkata, “Para ulama telah bersepakat akan dha’ifnya hadits ini.” Beliau juga berkata,
”Hadits ini dinilai dha’if oleh Ibnu Katsir dan sejumlah ulama, dan aku tidak
mengetahui kalau ada ulama yang menshahihkan hadits ini.” (Dikutip dari catatan
kaki nomor 5).
[2]
HR. Muslim no. 770.
[3]
Yaitu hadits pada catatan kaki nomor 1.
[4]
Idem.
[5]
http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=23878&page=5
[6]
Sebagaimana kata Ustadz Abul Jauzaa’
di: http://abul-jauzaa.blogspot.nl/2010/08/nama-nama-malaikat.html.
[7]
HR. Ahmad dalam Al-Musnad no. 1257.
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata, ”Sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan
Muslim.” Lihat Silsilah Ash-Shahihah karya Syaikh Al-Albani rahimahullah,
hadits no. 3241.
[8]
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak
no. 8676. Al-Hakim berkata, ”Sanadnya shahih.” Dan disepakati oleh Adz-Dzahabi,
dan menambahkan, ”Sesuai syarat Muslim.” Dinilai hasan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul
Baari 11/368. Lihat Silsilah Ash-Shahihah karya Al-Albani hadits no.
1078.
[9]
HR. At-Tirmidzi no. 3243. At-Tirmidzi
berkata, “Hadits hasan.” Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah
hadits no. 1079.
[10]
HR. Ibnu Majah no. 4273. Syaikh
Al-Albani menilai bahwa hadits dengan lafadz ini adalah munkar. Lihat
penjelasan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Adh-Dha’ifah, 14/921.
[11]
Tafsir Al-Qurthubi, 7/20
(Maktabah Syamilah).
[12]
At-Tadzkirah bi Ahwaalil Mauta wa
Umuuril Akhirah, 1/488 (Maktabah Syamilah).
[13]
Fathul Baari 11/368 (Maktabah
Syamilah).
[14]
Lihat Al-Imaan bimaa Ba’dal Maut,
hal. 112.
[15]
Yang telah kami kutip sebelumnya.
[16]
Syarh Al-Ibanah: Al-Imaan bin Nafkhi
Ash-Shuur, 5/33. Dikutip dari:
http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=23878&page=5.
[17]
At-Ta’liqat Al-Mukhtasharah ‘ala
Matni Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 198.
[18]
Perlu diketahui bahwa para ulama
berselisih pendapat tentang berapa kali malaikat Israfil meniup sangkakala pada
hari kiamat, ada yang berpendapat dua kali tiupan dan ada yang berpendapat tiga
kali. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kami untuk menyusun tulisan tersendiri
dalam masalah ini.
[19]
Syarh Al-‘Aqidah Al-Washithiyyah,
1/59-60 (Maktabah Asy-Syamilah). Beliau juga menjelaskan di kitab yang lain.
وذلك أن الله سبحانه
وتعالى يأمر اسرافيل وهو أحد الملائكة الموكلين بحمل العرش أن ينفخ في الصور
“Sesungguhnya Allah Ta’ala
memerintahkan Israfil, yaitu salah seorang malaikat yang diberi tugas memikul
‘arsy, untuk meniup sangkakala.” (Syarh Al-‘Aqidah As-Safariyaniyyah,
1/467)
[20]
Diriwayatkan oleh As-Suyuthi dalam Al-Habaa-ik
fii Akhbaaril Malaa-ik, hadits no. 100 dan 202. Pen-tahqiq kitab ini, Ahmad
bin ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Ali Al-Faris, menjelaskan bahwa sanad hadits ini dha’if.
Penjelasan dha’if-nya riwayat ini dapat dilihat selengkapnya di (pada catatan
kaki hadits ke-100): http://wadod.net/library/35/3516.pdf.
Comments
Post a Comment