Skip to main content

Apakah Malaikat Israfil Meniup Sangkakala Pada Hari Kiamat?




Apakah Malaikat Israfil
Meniup Sangkakala
Pada Hari Kiamat ?
Muhammad Saifudin Hakim حـفظه الله


·           Pendahuluan
Sebagaimana yang kita ketahui, permasalahan aqidah atau keimanan terhadap perkara yang ghaib hanyalah didasarkan pada dalil-dalil yang shahih, baik dalil dari Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Termasuk dalam hal ini adalah keimanan terhadap malaikat, yang juga meliputi pembahasan tentang nama dan tugas para malaikat. Di antara nama malaikat yang kita kenal adalah malaikat Israfil, yang masyhur di kalangan kaum muslimin sebagai malaikat yang bertugas untuk meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat. Dalam tulisan kali ini, kami akan sedikit membahas tentang dalil-dalil yang berkaitan dengan hal ini.
·           Tidak Terdapat Dalil yang Shahih bahwa Malaikat Israfil Bertugas Meniup Sangkakala di Hari Kiamat
Terdapat sebuah hadits yang tegas menunjukkan bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah Israfil, namun hadist ini dinilai dha’if oleh para ulama ahli hadits. Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dalam sebuah hadits yang sangat panjang, beliau radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ اللَّهَ لَمَّا فَرَغَ مِنْ خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، خَلَقَ الصُّورَ فَأَعْطَاهُ إِسْرَافِيلَ فَهُوَ وَاضِعُهُ عَلَى فِيهِ، شَاخِصًا بَصَرَهُ إِلَى الْعَرْشِ يَنْتَظِرُ مَتَى يُؤْمَرُ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الصُّورُ؟ قَالَ: الْقَرْنُ، قُلْتُ: كَيْفَ هُوَ؟ قَالَ: عَظِيمٌ وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ إِنَّ عَظْمَ دَارَةَ فِيهِ كَعَرْضِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، يُنْفَخُ فِيهِ ثَلَاثُ نَفَخَاتٍ: النَّفْخَةُ الْأُولَى نَفْخَةُ الْفَزَعِ، وَالثَّانِيَةُ نَفْخَةُ الصَّعْقِ، وَالثَّالِثَةُ نفخة القيام لرب العالمين...
‘Sesungguhnya Allah Ta’ala ketika selesai menciptakan langit dan bumi, maka Allah menciptakan “ash-shuur”, kemudian diberikan kepada Israfil dan diletakkan di mulutnya. Israfil pun melihat dengan tajam ke arah ‘Arsy, menunggu kapan diperintahkan (untuk meniupnya, pen.).’ Aku (Abu Hurairah) berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah “ash-shuur” itu?’ Rasulullah menjawab, ‘(Yaitu) al-qornu (semacam tanduk, terompet atau sangkakala, pen.)’ Aku (Abu Hurairah) berkata, ‘Seperti apa itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Sesuatu yang sangat besar. Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya besarnya bagaikan lebar langit dan bumi, yang ditiup tiga kali (pada hari kiamat, pen.), yaitu tiupan (pertama) yang menyebabkan kaget (nafkhotul faza’); tiupan ke dua yang menyebabkan kematian seluruh makhluk (nafkhotu ash-sha’qi); dan tiupan ke tiga yang menyebabkan dibangkitkannya manusia menghadap Allah (nafkhotul ba’tsi wan nusyur) …’”[1]
Hadits di atas adalah hadits yang dha’if, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai dalil, apalagi dalam masalah aqidah. Selain itu, terdapat hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dalam doa istiftah ketika shalat,
اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail, dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal ghaib dan nyata. Engkau menetapkan hukum (untuk memutuskan) apa yang diperselisihkan oleh hamba-Mu (yaitu Yahudi dan Nashrani, pen.). Tunjukkanlah aku pada kebenaran atas apa yang mereka perselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki.”[2]
Namun kalau kita cermati hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menyebutkan nama (malaikat) Israfil, tanpa menyebutkan bahwa (malaikat) Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Sehingga hadits ini pun tidak tepat jika digunakan sebagai dalil dalam masalah ini. Hadits ini hanyalah menunjukkan bahwa di antara malaikat Allah, ada malaikat yang bernama Israfil, tanpa menyebutkan tugasnya.

·           Tugas Israfil Dalam Hadits Shahih
Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullahu Ta’ala mengatakan,
لم يَرِد لفظُ أن (إسرافيل) هو الموكَّل بالصُّور؛ إلا في هذا الحديث الضَّعيف -على كثرةِ، وشُهرة، وتردُّد ما يقع على ألسنةِ أهلِ العلم وفي كتُبهم: أنَّ الملَك الموكَّل بالصُّور هو: إسرافيل-؛ وهذا لم يصحَّ -قطُّ- عن النبي -عَليهِ الصَّلاةُ والسَّلامُ-، ولم يَرِد إلا في حديث الصُّور -الذي هو حديث ضعيف-؛ بل وَرد في حديثٍ آخر -وهو حديثٌ صحيح-: أن إسرافيل هو الملَك الموكَّل في الجيشِ، والنُّصرةِ للجيشِ، والقيامِ بمُعاداة الأعداء للمسلمين -أو كما ورد عن النبي -صلَّى اللهُ عَليهِ وآلِه وسَلَّم.-
“Tidak terdapat lafadz (nama) Israfil sebagai nama malaikat yang bertugas meniup terompet (pada hari kiamat), kecuali dalam hadits yang dha’if ini.[3] Meskipun sedemikian banyak, sangat masyhur (terkenal), dan seringkali diucapkan oleh para ulama serta tercantum dalam kitab-kitab mereka, bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala bernama Israfil. Padahal tidak terdapat sama sekali hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada dalil yang menunjukkan (bahwa Israfil bertugas meniup sangkakala) kecuali hadits “ash-shuur”,[4] yang merupakan hadits yang dha’if. Bahkan terdapat hadits yang lain –dan hadits tersebut shahih- bahwa Israfil adalah malaikat yang bertugas untuk mengurus dan membantu pasukan kaum muslimin (di medan jihad, pen.) serta ikut menyerang musuh-musuh kaum muslimin, atau sebagaimana (lafadz) yang berasal dari (hadits) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[5]
Ulama lain yang menyatakan bahwa tidak terdapat hadits shahih yang menunjukkan bahwa malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat adalah Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-‘Abbad hafidzahullah.[6]
Hadits shahih yang dimaksud oleh Syaikh Ali Hasan tersebut diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
قِيلَ لِعَلِيٍّ، وَلِأَبِي بَكْرٍ يَوْمَ بَدْرٍ: مَعَ أَحَدِكُمَا جِبْرِيلُ، وَمَعَ الْآخَرِ مِيكَائِيلُ وَإِسْرَافِيلُ مَلَكٌ عَظِيمٌ يَشْهَدُ الْقِتَالَ – أَوْ قَالَ: يَشْهَدُ الصَّفَّ
“Dikatakan kepada ‘Ali dan Abu Bakar pada saat perang Badar, ‘Bersama kalian berdua ada malaikat Jibril, dan bersama yang lain ada malaikat Mikail. Dan Israfil adalah malaikat yang agung, yang menyaksikan (membantu) pertempuran.’ Atau (Rasulullah) mengatakan, ‘Ada di barisan (pasukan kaum muslimin).’”[7]
Kesimpulannya, tidak terdapat hadits shahih yang menunjukkan bahwa malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Lalu, apa dalil yang menunjukkan hal ini?

·           Nama Malaikat yang Bertugas Meniup Sangkakala dalam Hadits yang Shahih
Kami telah membahas bahwa dalil yang menyebutkan nama malaikat Israfil sebagai malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah hadits yang dha’if. Yang terdapat dalam hadits yang shahih adalah penamaan malaikat yang bertugas meniup sangkakala dengan sebutan “shahibush shuur” atau “shahibul qarn” (dalam bentuk isim mufrod atau tunggal, yang menunjukkan satu orang malaikat), keduanya bermakna “pemilik, pemegang, atau peniup sangkakala”.
Penyebutan “shahibush shuur” terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّورِ مُذْ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ نَحْوَ الْعَرْشِ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ، كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ
“Sesungguhnya mata ‘shahibush shuur’ sejak diberi tugas (untuk meniup sangkakala pada hari kiamat, pen.) telah bersiap sedia dengan senantiasa memandang ke arah ‘arsy, khawatir kalau (tiba-tiba) diperintahkan untuk meniupnya sebelum matanya melihat kembali (ke arah ’arsy). Kedua matanya bagaikan dua bintang yang bersinar terang.“[8]
Adapun penyebutan “shahibul qarn” terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
كَيْفَ أَنْعَمُ وَقَدِ التَقَمَ صَاحِبُ القَرْنِ القَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ وَأَصْغَى سَمْعَهُ يَنْتَظِرُ أَنْ يُؤْمَرَ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخَ
“Bagaimana aku bisa menikmati (kehidupan dunia, pen.), sementara ‘shahibul qarn’ telah memasukkan sangkakala ke mulutnya, menengadahkan kepalanya, dan memasang pendengarannya untuk diijinkan (meniupnya). Kapan pun dia diperintahkan untuk meniup, maka dia akan meniupnya.”[9]
Terdapat sebuah hadits yang menyebutkan “shahibail qarn”, dalam bentuk isim mutsanna yang menunjukkan “dua orang malaikat peniup sangkakala”. Dari Abu Saíd radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
إِنَّ صَاحِبَيِ الصُّورِ بِأَيْدِيهِمَا، أَوْ فِي أَيْدِيهِمَا قَرْنَانِ، يُلَاحِظَانِ النَّظَرَ مَتَى يُؤْمَرَانِ
“Sesungguhnya dua orang malaikat peniup (pemilik) sangkakala, atau di kedua tangannya (memegang) dua sangkakala, keduanya memasang pandangannya, kapan mereka berdua diperintahkan (untuk meniupnya).”
Namun hadits dengan lafadz di atas adalah hadits munkar, sehingga tidak boleh dijadikan sebagai dalil.[10]

·           Dalil Ijma’ tentang Tugas Malaikat Israfil untuk Meniup Sangkakala
Terdapat nukilan ijma’ yang menyebutkan kesepatan ulama kaum muslimin bahwa malaikat Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
والأمم مجمعة على أن الذي ينفخ في الصور إسرافيل عليه السلام
“Dan umat (Islam) telah bersepakat bahwa (malaikat) yang meniup sangkakala (pada hari kiamat) adalah Israfil ‘alaihis salaam.”[11]
Di kitab beliau yang lain, Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
قال علماؤنا: والأمم مجمعون على أن الذي ينفخ في الصور إسرافيل عليه السلام
“Para ulama kami berkata (bahwa) umat (Islam) bersepakat bahwa (malaikat) yang meniup sangkakala (pada hari kiamat) adalah Israfil ‘alaihis salaam.”[12]
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
تنبيه اشتهر أن صاحب الصور إسرافيل عليه السلام ونقل فيه الحليمي الإجماع
“Peringatan: telah masyhur (terkenal) bahwa pemilik (peniup) sangkakala adalah Israfil ‘alaihis salaam. Al-Halimi telah menyebutkan adanya ijma’ dalam masalah ini.”[13]
Jika terdapat ijma’, maka ijma’ tersebut adalah hujjah (dalil) yang digunakan sebagai dasar dalam masalah aqidah. Jika tidak terdapat ijma’ dalam masalah ini, maka kewajiban kita adalah diam, tidak mengatakan apa yang tidak dikatakan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alahi wa sallam. Jika menyebutkannya terdapat faidah, maka tentu akan sampai kepada kita dalil tegas dan jelas dalam masalah ini di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.[14]
Ijma’ inilah yang diamalkan oleh para ulama sejak zaman dahulu hingga sekarang ini. Setelah menyebutkan dha’if-nya hadits yang tegas menunjukkan bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah Israfil,[15] Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullahu Ta’ala mengatakan,
أمَّا أنَّ صاحبَ الصُّور هو إسرافيل؛ فنقلَ على ذلكَ الإجماعَ غيرُ واحدٍ مِن العُلماء، حتَّى قال الحَريمي: (أجمعَ العُلماءُ على ذلك)، ورأيتُ لبعضِ العُلماء؛ قال: (أجمعتْ جميعُ الأُمم على ذلك). لكن -في الحقيقة-: إذا صحَّ هذا الإجماعُ؛ فنحنُ قائِلون به؛ لا نخرجُ عن إجماعِ الأُمَّة، وبخاصَّة: أنَّنا رأينا كثيرًا مِن علماءِ أهلِ السُّنَّة الماضِين والمتأخِّرين والمُعاصِرين يَقولون بِذلك، ويأخذونَه مأخَذ المُسلَّمات، لا يُناقِشون فيه، ولا يَتردَّدون في ذِكره. بينما -في الحقيقةِ- لم يصحَّ حديثٌ صريحٌ في هذا الموضوع، ليس هنالك حديثٌ صريحٌ -أو صحيحٌ- واحد.

“Adapun bahwa ‘shahibush shuur’ adalah Israfil, maka para ulama telah menukil adanya ijma’ dalam masalah ini. Sampai-sampai Al-Harimi berkata, ‘Para ulama telah bersepakat dalam masalah ini.’ Dan aku melihat sebagian ulama berkata, ‘Seluruh umat telah bersepakat dalam masalah ini.’ Akan tetapi pada hakikatnya, jika benar (klaim) ijma’ ini, maka kami pun mengikutinya. Kami tidak keluar (menyelisihi) ijma’ umat ini, khusunya ketika kami melihat banyak ulama ahlus sunnah pada zaman dahulu dan zaman sekarang, mengatakan hal ini (bahwa Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala, pen.). Mereka mengambil sikap menerima kesepakatan ini, tidak menentangnya, dan juga tidak ragu menyebutkannya. Meskipun pada hakikatnya, tidak terdapat hadits tegas dalam masalah ini, tidak terdapat satu pun hadits tegas dan shahih dalam masalah ini.”[16]
Sebagaimana penjelasan Syaikh Ali Hasan di atas, maka kita jumpai ulama dahulu dan sekarang yang tanpa ragu menyebutkan bahwa Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat. Contoh ulama ahlus sunnah saat ini adalah Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan hafidzahullahu Ta’ala dalam penjelasan ringkas beliau terhadap matan kitab Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, beliau berkata,” … Kemudian Allah memerintakan Israfil, maka Israfil meniup sangkakala untuk ke dua kalinya, maka kembalilah ruh kepada jasadnya masing-masing.”[17],[18]
Demikian pula Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ketika menjelaskan tentang tugas para malaikat, beliau rahimahullah menyebutkan,
ثانياً: إسرافيل: موكل بنفخ الصور, وهو أيضاً أحد حملة العرش.
“Yang ke dua (adalah malaikat) Israfil, yang diberi tugas meniup sangkakala, dan dia juga salah satu malaikat yang memikul ‘arsy.”[19]
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menyatakan bahwa malaikat Israfil juga bertugas memikul ‘arsy. Dalil mengenai masalah ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jalaluddin As-Suyuthi, dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن ملكا من حملة العرش يقال له: إسرافيل، زاوية من زوايا العرش على كاهله، قد مرقت قدماه في الأرض السابعة السفلى، ومرق رأسه من السماء السابعة العليا
“Sesungguhnya seorang malaikat dari malaikat yang memikul ‘arsy disebut dengan Israfil, yang memikul ‘arsy di atas tengkuknya. Kedua telapak kakinya menghujam ke dasar bumi yang tujuh, sedangkan kepalanya menjulang tinggi di atas langit yang tujuh.”
Namun, hadits yang diriwayatkan oleh As-Suyuthi ini statusnya dha’if[20], dan kami belum mengetahui jika ada dalil lain yang shahih dalam masalah ini. Wallahu a’lam.

·           Kesimpulan
Berdasarkan uraian kami diatas, maka dapat kita simpulkan beberapa poin penting berikut ini:
1.     Hadits yang menunjukkan bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala adalah malaikat Israfil, maka hadits tersebut dha’if, tidak bisa digunakan sebagai dalil.
2.     Hadits yang shahih menunjukkan bahwa malaikat peniup sangkakala disebut dengan “shahibush shuur” atau “shahibul qarn” (dalam bentuk mufrod atau tunggal, yang menunjukkan satu orang malaikat).
3.     Hadits yang shahih menunjukkan bahwa malaikat Israfil bertugas untuk mengurus dan membantu pasukan kaum muslimin di medan jihad melawan musuh-musuh Allah.
4.     Namun, terdapat nukilan ijma’ yang menunjukkan bahwa malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat adalah malaikat Israfil. Ijma’ inilah yang masyhur dan diamalkan oleh para ulama ahlus sunnah, baik ulama zaman dahulu maupun zaman sekarang, sebagaimana penjelasan Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullah.
Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk kaum muslimin. Wallahu a’lam.[]




[1]     Hadits dha’if. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya (11/213); Ibnu Jarir dalam tafsirnya (18/559); Al-Baihaqi dalam Al-Ba’ts wan Nusyuur; Abu Ya’la dalam Al-Musnad; dan lain-lain. Di dalam sanadnya ada seorang perawi yang bernama Isma’il bin Rafi’, dan dia ini adalah perawi yang dha’if. Lihat penjelasan Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 11/368 (Maktabah Syamilah). Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsary hafidzahullah berkata, “Para ulama telah bersepakat akan dha’ifnya hadits ini.” Beliau juga berkata, ”Hadits ini dinilai dha’if oleh Ibnu Katsir dan sejumlah ulama, dan aku tidak mengetahui kalau ada ulama yang menshahihkan hadits ini.” (Dikutip dari catatan kaki nomor 5).
[2]     HR. Muslim no. 770.
[3]     Yaitu hadits pada catatan kaki nomor 1.
[4]     Idem.
[5]     http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=23878&page=5
[6]     Sebagaimana kata Ustadz Abul Jauzaa’ di: http://abul-jauzaa.blogspot.nl/2010/08/nama-nama-malaikat.html.
[7]     HR. Ahmad dalam Al-Musnad no. 1257. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata, ”Sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim.” Lihat Silsilah Ash-Shahihah karya Syaikh Al-Albani rahimahullah, hadits no. 3241.
[8]     HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 8676. Al-Hakim berkata, ”Sanadnya shahih.” Dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, dan menambahkan, ”Sesuai syarat Muslim.” Dinilai hasan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 11/368. Lihat Silsilah Ash-Shahihah karya Al-Albani hadits no. 1078.
[9]     HR. At-Tirmidzi no. 3243. At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan.” Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah hadits no. 1079.
[10]    HR. Ibnu Majah no. 4273. Syaikh Al-Albani menilai bahwa hadits dengan lafadz ini adalah munkar. Lihat penjelasan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Adh-Dha’ifah, 14/921.
[11]    Tafsir Al-Qurthubi, 7/20 (Maktabah Syamilah).
[12]    At-Tadzkirah bi Ahwaalil Mauta wa Umuuril Akhirah, 1/488 (Maktabah Syamilah).
[13]    Fathul Baari 11/368 (Maktabah Syamilah).
[14]    Lihat Al-Imaan bimaa Ba’dal Maut, hal. 112.
[15]    Yang telah kami kutip sebelumnya.
[16]    Syarh Al-Ibanah: Al-Imaan bin Nafkhi Ash-Shuur, 5/33. Dikutip dari: http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=23878&page=5.
[17]    At-Ta’liqat Al-Mukhtasharah ‘ala Matni Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 198.
[18]    Perlu diketahui bahwa para ulama berselisih pendapat tentang berapa kali malaikat Israfil meniup sangkakala pada hari kiamat, ada yang berpendapat dua kali tiupan dan ada yang berpendapat tiga kali. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kami untuk menyusun tulisan tersendiri dalam masalah ini.
[19]    Syarh Al-‘Aqidah Al-Washithiyyah, 1/59-60 (Maktabah Asy-Syamilah). Beliau juga menjelaskan di kitab yang lain.
وذلك أن الله سبحانه وتعالى يأمر اسرافيل وهو أحد الملائكة الموكلين بحمل العرش أن ينفخ في الصور
“Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan Israfil, yaitu salah seorang malaikat yang diberi tugas memikul ‘arsy, untuk meniup sangkakala.” (Syarh Al-‘Aqidah As-Safariyaniyyah, 1/467)
[20]    Diriwayatkan oleh As-Suyuthi dalam Al-Habaa-ik fii Akhbaaril Malaa-ik, hadits no. 100 dan 202. Pen-tahqiq kitab ini, Ahmad bin ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Ali Al-Faris, menjelaskan bahwa sanad hadits ini dha’if. Penjelasan dha’if-nya riwayat ini dapat dilihat selengkapnya di (pada catatan kaki hadits ke-100): http://wadod.net/library/35/3516.pdf.

Comments

Popular posts from this blog

Tafsir al-Quran

  TAFSIR AL-QUR'AN Bacaan Al-Quran (Al-Quran Recitation) Tafsir As-Su'udi, Al-Baghawi, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, At-Thabari ( Arabic)   Al-Quran Terjemah Per Kata dan Tafsir (Kemenag RI, Jalalain, Ibn Katsir & Al-Misbah )   Al-Quran dan Terjemahannya (Indonesia & English, Bacaan Oleh Al-Afasi ), Tafsir Kemenag dan Aspek Terkait   Tafsir Kemenag RI, Bacaan Oleh Al-Husary Learn Quran Tafsir (Jalalain, Ibnu Katsir, Kemenag RI dan Al-Azhar )   TafsirWeb (Al-Muyassar, Al-Mukhtasar,  Al-Wajiz, As-Sa'di, Sawi , dll)    Tafsir al-Mukhtasar fi Al-Quran al-Karim (Indonesia)       Tafsir Hidayatul Insan - Al Ustadz Marwan Bin Musa   Belajar Al-Quran Kata Per Kata   Tafsir NU Online    Tafsir Al-Mukhtasar fi Al-Quran Karim (English)   Maududi Tafhimul Quran Tafsir (English)   Ibn Kathir Al-Quran Tafsir ( English )   Tafsir Ibn Katheer & Ma’arif ul-Quran (in English, Arabic, Urdu )      Tafsir Ibn Abbas (English)    Tafsir Kashani (English)   Tafsir Kashf Al-Asrar (English)

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   Al-Quran Digital (Display Ayat dan Terjemahan), Murattal Oleh Syaikh Abdulrahman al-O

Update Laporan Donasi Wakaf Tanah & Bangunan Darul Quran Mina (DQM)

Update Laporan Wakaf  Bangunan Darul Quran Mina (DQM) Yayasan Pembangunan Islam Mina , SK Kementerian Hukum & HAM RI No. AHU.0006005.AH.01.04.2017 1. Kantor Pusat (HQ):  Alamat: Darul Quran Mina (DQM), Lampeuneurut Ujong Blang, Darul Imarah, Aceh Besar, INDONESIA 23352.  Kebutuhan Dana:  - Tanah seluas 364 M2 & 1 Unit Bangunan: Rp 998,000,000,- -  3 unit Balai Pengajian: Rp 26,600,000,- ************************************** Transfer Wakaf Bangunan DQM ke No Rekening (Acc): 📟 No. Acc Bank Aceh Syari'ah : 62002200105180 Kode Bank 116  (Swift Code: PDACIDJ1) 📟 No. Acc Bank Syariah Indonesia: 7147283126 Kode Bank 451  (Swift Code: BSMDIDJAXXX  ) 📟 No. Acc Bank CIMB Niaga Syariah: 761968078600 Kode Bank 022  (Swift Code: BNIAIDJA XXX ) Semuanya a.n: Sofyan Kaoy Umar  Konfirmasi setelah Transfer:  WA: +6281234582087 (Ust.Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF), Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Islam Mina Khusus  bagi  muhsinin Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia &am