Terjemah Kitab Matan Tajwid Tuhfatul Athfal
Nama Kirab: Terjemah Tuhfatul Athfal
Nama kitab asal: Tuhfatul Athfal (Tuhfah Al-Athfal)
Nama lain: Matan Al-Jamzuriyah
Pengarang: Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al Jamzuriy
Bidang studi: Ilmu Tajwid Al-Qur'an (ilmu membaca Al-Quran dengan fasih, benar dan tartil).
Daftar Isi (Kandungan)
Bagian 1:
Bagian 1:
- Download
- Biografi Penulis
- Para Guru
- Ilmu Tajwid
- Pendahuluan
- Mim dan Nun yang bertasydid
- Nun Sukun dan Tanwin
- Mim Sukun
- Lam Al (Alif lam Qomariyah & Syamsiyah) dan Lam fi’il
- Mitslain, Mutaqaribain, dan Mutajanisain
- Pembagian mad
- Hukum Mad
- Jenis-jenis Mad Lazim
- Penutup
- Terjemah Tajwid
DOWNLOAD
Syarah kitab (bahasa Arab):
Biografi Penulis: Nama dan kelahiran
Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Husain bin Muhammad bin Syalabi Al-Jamzuri, dikenal dengan julukan Al-Afandi. Sebutan Al-Jamzuri diasosiasikan dengan Jamzur yaitu sebuah tempat dekat Thandata yang saat ini disebut Thanta yang berjarak 4 mil. Jamzur adalah tempat ayahnya yang masuk distrik Al-Manufiyah di Mesir. Al-Jamzuri adalah salah satu ulama abad ke-12 hijriyah. Ia lahir pada bulan Rabiul Awal tahun 1100-an Hijrah.
Para Guru
Seluruh guru Al-Jamzuri adalah ulama bermadzhab Syafi'i. Ia berguru pada banyak ulama yang paling masyhur adalah:
- Syaikh Nuruddin Ali bin Umar bin Hamad bin Umar bin Naji bin Funaisy yang dikenal dengan sebutan Al-Mihi. Ia lulusan Universitas Al-Azhar, lalu pindah ke Thandata (sekarang Thantha) dan mengajar qiraah dan tajwid di sini. Al-Jamzuri belajar ilmu tajwid darinya.
- Syaikh Mujahid Al-Ahmadi. Namanya Muhammad Abun Naja yang populer dengan julukan Sayyidi Mujahid. Ia termasuk ulama abad 12 Hijriah dan termasuk guru awal dari Ma'had Al-Ahmadi Al-Azhar. Beliau-lah yang menjuluki Al-Jamzuri dengan Al-Afandi -- kata "Afandi" berasal dari bahasa Turki -- dengan tujuan untuk memuliakan muridnya ini.
Ilmu Tajwid
Ilmu Tajwid dalam istilah ilmu Qira'ah adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun bukan dengan cara menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.
Masalah yang dikemukakan dalam ilmu tajwid adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan), dan lain-lain.
المقدمة
يَقُــولُ رَاجِـي رَحمةِ الْغَـفُـورِ * دَوْمَـاً سُلَـيْمَانُ هُـوَ الْجَمـْزُورِى
الْحَمْــدُ لِلَّــهِ مُصَـلّـِياً عَـلـى * مُـحَمَـــدٍ وآلِــهِ وَمَـنْ تَـلاَ
وَبَعْـدُ هـذَا النَّـظْـمُ لِلْـمُرِيــدِ * فــي النُـونِ والتَّـنْوِينِ وَالْمُدُودِ
سَــمَّيتُــهُ بِتُحفَـة الأَطْفَالِ * عَـنْ شَيْـخِنَا الْمِيـهِىِّ ذِي الْكَمالِ
أَرْجُــو بِـه أَنْ يَنْـفَعَ الطُّـلاَّبَـا* وَالأَجْــرَ وَالْقَـبُـولَ وَالثَّـوَابـا
Mukaddimah/Pendahuluan
Berkata Sulaiman Al Jamzury, orang yang senantiasa mengharapkan rahmat sang Maha Pengampun..
Segala puji bagi Allah, Shalawat atas Muhammad beserta keluarga dan orang yang mengikutinya..
Bait syair ini adalah untuk orang yang menginginkan (pembahasan) pada masalah nun, tanwin, dan mad-mad..
Aku namakan dengan Tuhfatul Athfal.. dari (riwayat) Syaikh kami, Al Mihiy yang memiliki kesempurnaan (ilmu)..
Aku berharap (kitab ini) bermanfaat untuk penuntut ilmu.. dan Aku berharap amalan ini diterima, mendapatkan balasan dan pahala..
النون الساكنة والتنوين
لِلـنُّــونِ إِنْ تَسْـكُنْ وَلِلتّـَنْوِينِ * أَرْبَـعُ أَحْكَـامٍ فَخُـذْ تَبْـيِـيـنِـي
فَـالأَوَّلُ الإظْـهَارُ قَـبْـلَ أَحْـرُفِ * لِلْحَـلْـقِ سِـتٍ رُتِّبَتْ فَلـتَـعْرِفِ
هَمْـزٌ فَـهَـاءٌ ثُـمَّ عَـيْـنٌ حَـاءُ * مُـهْمَلَـتَانِ ثُــمَّ غَيْـنٌ خَــاءُ
والـثّـَانـي إِدْغَـامٌ بِسـتَّةٍ أَتَـتْ * فِـي يَـرْمَـلُـونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ
لَـكِنَّهَا قِسْـمَانِ قِسْــمٌ يُـدْغَـمَا * فِـيهِ بِـغُـنّـَةٍ بِيَـنْـمُو عُلِـمَـا
إِلاَّ إِذَا كَـانَـا بِـكــِلْمَـةٍ فَــلاَ * تُـدْغِـمْ كَدُنْـيَا ثُمَّ صِـنْوَانٍ تَـلاَ
وَالثَّـانـي إِدْغَــامٌ بِغَيْــرِ غُـنَّةْ * فـي الـلاَّمِ وَالـرَّا ثُـمَّ كَـرّرَنَّـهْ
وَّالثَـالـثُ الإِقْـلاَبُ عِنْـدَ الْبَـاءِ * مِيــماً بِغُـنَــةٍ مَـعَ الإِخْـفَـاءِ
وَالرَّابِـعُ الإِخْـفَاءُ عِنْـدَ الْفاضِـلِ * مِـنَ الحُـرُوفِ وَاجِـبٌ لِلْفَاضِـلِ
فـي خَمْسَـةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا * فِـي كِلْمِ هذَا البَيْتِ قَـدْ ضَمَّنـْتُـهَا
صِفْ ذَا ثَـنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سمَا * دُمْ طَيّـَباً زِدْ فِي تُـقَىً ضَعْ ظَالِـمَا
Nun Sukun dan Tanwin
Nun Sukun dan Tanwin memiliki empat hukum, maka perhatikanlah penjelasanku..
Pertama, Idzhar (jika ada nun sukun / tanwin) sebelum enam huruf halqy (tenggorokan) yang tersusun maka ketahuilah..
Hamzah (أ) , Ha besar (هـ), ‘Ain (ع), Ha kecil (ح), kemudian Gha (غ), dan Kha (خ)..
Kedua, Idgham yang memiliki 6 huruf yang datang kemudian, terhimpun dalam kata:
يَرْمُلُوْنَ (ي-ر-م-ل-و-ن)
Akan tetapi Idgham ada dua jenis; yang pertama didengungkan (Idgham bighunnah) untuk huruf yang dikenal terangkum dalam kata
يَنْمُوْ )ي – ن – م – و(
Kecuali jika (nun sukun/tanwin bertemu huruf ini) dalam satu kata, maka jangan didengungkan tetapi bacalah seperti “دُنْـيَا” dan “صِـنْوَانٍ”
Jenis yang kedua adalah idgham bilaa (bighairi) ghunnah yaitu untuk huruf lam (ل) dan ra (ر) yang dibaca Takrir (bergetar)
Ketiga, Iqlab yaitu ketika (Nun sukun / tanwin bertemu) huruf Ba (ب) maka dibaca mim yang didengungkan serta disamarkan.
Keempat, Ikhfa yaitu untuk sisa huruf hijaiyah yang wajib menurut Ulama Qirooah
Aku telah menyusun rumus 15 huruf ikhfa yang terangkum dalam kalimat bait ini:
صِفْ ذَا ثَـنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سمَا دُمْ طَيّـَباً زِدْ فِي تُـقَىً ضَعْ ظَالِـمَا [1]
الميم والنون المشددتين
وَغُـنَّ مِيـماً ثُـمَّ نُونـاً شُــدِّدَا * وَسَــمِّ كُـلاً حَـرْفَ غُـنَّةٍ بَـدَا
Mim dan Nun yang bertasydid
Dengungkanlah mim dan nun yang bertasydid.. dan namakanlah kedua huruf tersebut dengan huruf ghunnah dan tampakkanlah
الميم الساكنة
وَالِميـمُ إِنْ تَسْـكُنْ تَجِى قَبْلَ الْهِجَا * لاَ أَلــفٍ لَيِّــنَةٍ لِــذِى الْحِـجَا
َحْـكَامُـهَا ثَـلاَثَـةٌ لِمَـنْ ضَبَـطْ * إِخْـفَاءٌ ادْغَـامٌ وَإِظْـهَـارٌ فَقَــطْ
فَـالأَوَّلُ الإِخْـفَـاءُ عِنْـدَ الْبَــاءِ * وَسَـمِّـهِ الشَّفْــوِىَّ لِلْـقُــرَّاءِ
وَالثّـَانـى إِدْغَـامٌ بِمِـثْلِـهَا أَتَـى * وَسَـمِّ إدغـاماً صَـغـِيراً يَا فَـتَى
وَالثـَّالِـثُ الإِظْـهَارُ فِـى الْبَقِيَّـةْ * مِـنْ أَحْـرُفٍ وَسَـمِّـهَا شَفْوِيَّـهْ
وَاحْـذَرْ لَدَى وَاوٍ وَفَـا أَنْ تَخْتَـفىِ* لِـقُـرْبِــهَا وَلاتحادِ فَاعْـرِفِ
Mim Sukun
Jika Mim sukun itu terletak sebelum semua huruf hijaiyah selain alif layyinah (alif sukun) bagi orang yang berakal
أ
Hukumnya ada tiga saja bagi yang menetapkannya.. yaitu Ikhfa, Idgham, dan Idzhar
Pertama, Ikhfa yaitu ketika huruf Ba (didahului mim sukun).. Ahli Qiroah menyebutnya Ikhfa Syafawy
Kedua, Idgham (dengan huruf yang sama yaitu bertemu mim juga) Namakanlah Idgham Shaghir (kecil) wahai pemuda..
Ketiga, Idzhar, pada huruf-huruf sisanya.. dan namakanlah Idzhar Syafawi
Berhati-hatilah pada huruf Wa dan Fa karena kesamarannya (dengan ba).. karena kedekatan (fa) dan kesamaan makhraj (wa) maka kenalilah..
Bagian 2:
Nama kitab: Tuhfatul Athfal (Tuhfah Al-Athfal) Bagian 2,
Pengarang: Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al Jamzuriy
Genre: Ilmu Tajwid Al-Qur'an (ilmu membaca Al-Quran dengan fasih, benar dan tartil).
Syarah kitab:
- Fathul Aqfal Fi Syarhi Tuhfatil Athfal
- Fathu Dzil Jalal fi Syarhi Tuhfatil Athfal
Daftar Isi (Senarai Kandungan):
- Lam Al (Alif lam Qomariyah & Syamsiyah) dan Lam fi’il
- Mitslain, Mutaqaribain, dan Mutajanisain
- Pembagian mad
- Hukum Mad
- Jenis-jenis Mad Lazim
- Penutup
- Terjemah Kitab Tajwid Tuhfatul Atfal
لام آل ولام الفعل
لِلاَمِ أَلْ حَـالاَنِ قَـبْـلَ الأَحْــرُفِ * أُولاَهُــمَا إِظْـهَـارُهَا فَلْتـَعْـرِف
قَبْلَ ارْبَـعٍ مَعْ عَشْرَةٍ خُـذْ عِلْمَـهُ * مِنَ ابْـغِ حَجَّـكَ وَخَـفْ عَقِيـمـهُ
ثَانِيـهِـمَا إِدْغَـامُـهَا فـى أَرْبَـعٍ * وَعَـشْـرَةٍ أَيْـضاً وَرَمْـزَهَا فَـعِ
طِبْ ثُمَّ صِلْ رُحْمَاً تَفُـزْ ضِفْ ذَا نِعَم * دَعْ سُـوءَ ظَنٍ زُرْ شَرِيـفَاً لِلْكَـرَم
وَاللاَّمَ الاُولَـى سَـمِّـهَا قَمْـرِيَّـهْ * وَالـلاَّمَ الاُخْـرىَ سَمِّـهَا شَمْسِـيَّهْ
وأظْـهِـرَنَّ لاَمَ فِـعْــلٍ مُطْلَــقاً * فـى نَحْـوِ قُلْ نَعَمْ وَقُلْـنَا وَالْتَقَـى
Lam Al (Alif lam Qomariyah & Syamsiyah) dan Lam fi’il
Hukum lam sebelum huruf-huruf (hijaiyah selain alif) itu ada dua; pertama dibaca idzhar (jelas) lam nya maka kenalilah..
keempat belas huruf yang dibaca jelas, maka ambillah ilmunya dari kalimat berikut:
ابْـغِ حَجَّـكَ وَخَـفْ عَقِيـمـهُ[2]
Kedua, dibaca idgham yaitu melebur (lam nya tidak dibaca, tetapi langsung dibaca hurufnya) yang juga 14 huruf dengan rumus:
طِبْ ثُمَّ صِلْ رُحْمَاً تَفُـزْ ضِفْ ذَا نِعَم دَعْ سُـوءَ ظَنٍ زُرْ شَرِيـفَاً لِلْكَـرَم[3]
Lam pertama disebut alif lam qomariyyah.. Lam kedua disebut Alif lam Syamsiyyah
Adapun lam fi’il semuanya secara mutlak dibaca jelas contohnya قُلْ dan َقُلْـنَا dan اِلْتَقَـى
المثلين والمتقاربين والمتجانسين
إِنْ فِي الصِّفَاتِ وَالمَخَـارِجِ اتَّفَـقْ * حَـرْفَانِ فَالْمِثْـلاَنِ فِـيهِـمَا أَحَـقْ
وَإِنْ يَكُـونَا مَخْـرَجـا ًتَـقَـارَبَـا * وَفـي الصِّـفَاتِ اخْتَـلَـفَا يُلَقَّــبَا
مُـتْـقَارِبَـيْنِ أَوْ يَكُــونَا اتَّفَـقَا * فِـي مَـخْرَجٍ دُونَ الصِّفَاتِ حُقِّـقَا
بِالْمُتَجَانِسَــيْنِ ثُــمَّ إِنْ سـَكَـنْ * أَوَّلُ كُـلٍّ فَالصَّـغِـيرَ سَـمِّـيَـنْ
أَوْ حُـرِّكَ الحَـرْفَـانِ فى كُلٍّ فَقُـلْ * كُـلٌّ كَبِــيرُ وافْهَمَـنْـهُ بِالْمُـثُلْ
Mitslain, Mutaqaribain, dan Mutajanisain
Jika (pada dua huruf) Sifat dan Makhraj hurufnya sama, maka ia disebut Mitslain (Mutamatsilain)
JIka makhrajnya (berdekatan) dan Sifat hurufnya berbeda, maka ia disebut Mutaqoribain
Jika Makhrajnya sama, sifat huruf nya berbeda, maka ia disebut sebagai Mutajanisain
Kemudian jika awal semua jenis ini (Mitslain, Mutaqaribain, Mutajanisain) hurufnya sukun, maka disebut dengan Shaghir..
Dan jika kedua hurufnya berharokat pada semua jenis (Mitslain, Mutaqariain, Mutajanisain) maka disebut dengan Kabir dan fahamilah yang kabir itu dengan mengambil contoh (talaqqy)
أقسام المد
وَالمـَدُّ أَصْلِـىُّ وَ فَـرْعِــىٌّ لَـهُ * وَسَــمِّ أَوَّلاً طَبِيـعِـيّاً وَهُـــو
مَـالاَ تَوَقُّـفٌ لَـهُ عَـلـى سَـبَبْ * وَلابِـدُونِهِ الحُـرُوفُ تُجْـتَـلَـبْ
بلْ أَىُّ حَرْفٍ غَيْرُ هَمْزٍ أَوْ سُـكُونْ * جَا بَعْـدَ مَـدٍّ فَالطَّبِــيِعىَّ يَكُـونْ
وَالآخَرُ الْفَرْعِـىُّ مَوْقُـوفٌ عَلـي * سَـبَبْ كَهَمْزٍ أَوْ سُكُونٍ مُسْـجَـلاً
حُـرُوفُــهُ ثَـــلاَثَـةٌ فَعِـيـهَا * مِنْ لَفْـظِ وَاىٍ وَهْىَ فى نُوحِـيـهَا
وَالكَسْرُ قَبْـلَ الْيَا وَقَبْلَ الْواوِ ضَـمْ * شَـرْطٌ وَفَـتْحٌ قَبْـلَ أَلفٍ يُلْتَــزَمْ
وَاللِّـينُ مِنْـهَا الْيَا وَوَاوٌ سَـكَـنَا * إِنِ انْفِــتَاحٌ قَبْـلَ كُـلٍّ أُعْـلِـنَا
Pembagian mad
Mad itu ada dua; Mad Ashly dan Mad Far’iy.. Mad Ashly disebut juga Mad Thabi’iy
Mad Thabi’iy itu tidak tergantung kepada sebab dan tidak pula ketiadaan huruf yang didapat
Setiap huruf selain hamzah dan sukun yang datang setelah huruf mad (alif, waw,ya) maka ia adalah mad thabi’iy
Kedua Mad Far’iy yang terjadi karena adanya sebab seperti adanya hamzah atau sukun secara mutlak.
Huruf mad ada tiga maka hafalkanlah.. dari lafaz “وَاىٍ” contohnya نُوحِـيـهَا
Syarat nya harus senantiasa ada kasroh sebelum ya, Dhammah sebelum waw, dan fathah sebelum alif
Adapun Mad Layyin yaitu jika ada fathah sebelum huruf ya dan waw sukun
أحكام المد
لِلْمَــدِّ أَحْـكَـامٌ ثَـلاَثَـةٌ تَـدُومْ * وَهْـيَ الْوُجُوبُ وَالْجَوَازُ وَاللُّـزُومْ
فَـوَاجِبٌ إِنْ جَـاءَ هَمْـزٌ بَعْدَ مَـدْ * فِـي كِلْمَــةٍ وَذَا بِمُتَّصْــلٍ يُعَـدْ
وَجَـائـزٌ مَـدٌ وَقَصْـرٌ إِنْ فُصِـل * كُـلٌّ بِكِلْمَــةٍ وَهَذَا المُـنْفَصِــلْ
وَمِثـْلُ ذَا إِنْ عَـرَضَ السُّـكُـونُ * وَقْـفَاً كَتَعْـلَـمُـونَ نَسْـتَعِــينُ
أَوْ قُـدِّمَ الْهَمْـزُ عَـلَـي المَـدِّ وَذَا * بَـدَلْ كَـآمَـنُوا وَإِيَـماناً خُــذَا
وَلاَزِمٌ إِنِ السُّـكُـونُ أُصِّــــلاَ * وَصْلاَ وَوَقْـفاً بَعْـدَ مَـدٍّ طُــوّلاَ
Hukum Mad
Hukum Mad selalu ada tiga, yaitu Mad Wajib, Mad Jaiz, dan Mad Lazim
Mad wajib terjadi jika ada hamzah setelah mad dalam satu kalimat yang bersambung (mad wajib muttashil)
Mad Jaiz itu boleh dipanjangkan (seperti mad wajib muttashil) boleh pula dibaca pendek (seperti mad thabi’iy) yaitu jika (mad dan hamzah) masing-masing dalam kalimat terpisah dan ini disebut mad jaiz munfashil. .
Contoh ini (mad munfashil yang boleh dibaca panjang atau pendek atau tawassuth/pertengahan) jika ada huruf yang disukunkan karena waqaf seperti َتَعْـلَـمُـونَ dan نَسْـتَعِــينُ (Mad ‘Aridh Lissukun)
Jika Hamzah ada sebelum mad, maka ini adalah mad badal contohnya آمَـنُوا dan إِيَـماناً
JIka sukun bersambung setelah mad baik secara washal atau waqaf maka ini adalah mad lazim
أقسام المد اللازم
أَقْسَــامُ لاَزِمٍ لَـدَيهم أَرْبَـعَـةْ * وَتِـلْكَ كِـلْمِـيُّ وَحَرْفِـيٌّ مَعَــهْ
كِـلاَهُـمَا مُـخَـفَّـفٌ مُـثَـقَّـلُ * فَـهَـــذِهِ أَرْبَـعَـةٌ تُـفَصَّــلُ
فَـإِنْ بِـكِلْمَـةٍ سُـكُونٌ اجْـتَمَـعْ * مَـعْ حَرْفِ مَـدٍّ فَهْوَ كِلْمِـيُّ وَقَـعْ
أَوْ فـي ثُـلاَثِـيِّ الحُرُوفِ وُجِـدَا * وَالمَـدُّ وَسْـطُهُ فَحَـرْفِــيٌّ بَـدَا
كِـلاَهُـمَا مُثَـــقّـلٌ إِنْ أُدْغِـمَا * مَخَفَّـفٌ كُــلُّ إِذَا لَـمْ يُـدْغَـمَا
وَالـلاَّزِمُ الْحَـرفِـيُّ أَوَّلَ السُّــوَرْ * وُجُـودُهُ وَفِـي ثَمَـانٍ انحَصَــرْ
وَعَيْنُ ذُو وَجْهَـيْنِ والطُّولُ أَخَصْ * يَـجْمَعُـهَا حُـرُوفُ كَمْ عَسَلْ نَقَصْ
وَمَا سِوَي الحَرْفِ الثُّلاَثِي لاَ أَلِـفْ * فـَمُـدُّه مَـدّاً طَبِيـعِـيَّا أُلِــفْ
وَذَاكَ أَيْضـاً فِـي فَـوَاتِحِ السُّـوَرْ * فِي لَفْظِ حَيٍّ طَـاهِرٍ قَـدِ انْحَصَـرْ
وَيَجْمَـعُ الْفَوَاتِـحَ الأَرْبَـعْ عَشَـرْ * صِلْهُ سُحَيْراً مَنْ قَطَعْك ذَا اشْـتَهَرْ
Jenis-jenis Mad Lazim
Mad Lazim menurut ulama qiroah ada empat jenis yaitu mad lazim kilmiy dan mad lazim harfiy
Setiap dari keduanya (kilmy dan harfy) itu bisa mukhaffaf dan mutsaqqal maka ini adalah pembagian yang empat[4]
jika sukun bersama huruf mad berkumpul dalam satu kata, maka terjadilah mad lazim kilmy
apabila dijumpai ada tiga huruf dan ditengahnya itu adalah mad maka itu merupakan mad lazim harfiy
Keduanya mutsaqqal jika di-idgham-kan dan mukhaffaf jika tidak di-idgham-kan
Mad Lazim harfiy ada di awal surat dan hurufnya terkumpul dalam delapan huruf
Huruf ‘ain memiliki dua jalan (mad dan tawassuth) akan tetapi yang masyhur adalah memanjangkannya (mad).. Berkumpul huruf (mad lazim harfy) dalam kalimat ” كَمْ عَسَلْ نَقَصْ”..
Dan apa yang selain huruf (mad) yang tiga selain alif, maka mad nya disebut mad thabi’iy..
Begitupula pada ayat pembuka surat-surat Al Quran yang terkumpul dalam kalimat
” حَيٍّ طَـاهِرٍ “
Berkumpul ke-empat belas huruf pembuka surat dalam kalimat
” صِلْهُ سُحَيْراً مَنْ قَطَعْك ذَا اشْـتَهَرْ “
الخاتمة
وَتَــمَّ ذَا النَّـظْمُ بِحَـمْدِ اللَّـــهِ * عَـلَـى تَمَامِـهِ بِـلاَ تَــنَاهِـى
أَبْـيَاتُـهُ نَـدٌّ بَـداَ لِـذِى النُّـهَى * تَارِيخُهُ بُشْـرَى لِمَـنْ يُـتْقِـنُـهَا
ثُـمَّ الصَّـلاَةُ وَالسَّــلاَمُ أَبَـــداَ * عِـلـى خِـتَامِ الأَنْبِـيَاءِ أَحْـمَـدَا
وَالآلِ وَالصَّــحْبِ وَكُـلِّ تَـابِـعِ * وَكُــلِّ قَـارِئٍ وكُـلِّ سَــامِـعِ
Penutup
Telah selesai nazham ini dengan memuji nama Allah atas kesempurnaannya yang tak terbatas
Bait-baitnya tampak serasi bagi yang berakal… Tanggal pembuatan (kitab ini) adalah “menggembirakan bagi orang yang menguasainya”[5]
Kemudian shalawat serta salam semoga selalu tercurah atas penutup para nabi, Muhammad
Atas keluarga, sahabat, dan para pengikutnya dan setiap pembaca dan pendengar Al Quran…
CATATAN KAKI
[1] Huruf ikhfa nya ada di awal setiap kata yaitu د, ط, ز, ف, ت, ض, ظ ص, ذ, ث, ك, ج, س, ق, س
[2] Setiap huruf dari kalimat ini yang berjumlah 14 adalah huruf-huruf yang termasuk alif lam qamariyyah
[3] Huruf pertama dari 14 kata dalam kalimat ini adalah huruf-huruf yang termasuk alif lam syamsiyyah
[4] Mad lazim mutsaqqal kalimiy, Mad lazim mutsaqqal harfiy, Mad lazim mukhaffaf kalimiy, Mad lazim mukhaffaf harfy
[5] Kalimat ini mengandung rahasia terkait waktu pembuatan matan ini. Silahkan merujuk ke kitab-kitab syarah yang menjelaskan masalah ini.[]
(Sumber: alkhoirat.org)
Berkata Syaikh Abu Abdirrahman Abdul Karim Silmi al-Jazairi:
"Sungguh matan Tuhfatul Athfal karya Imam al-Jamzuri merupakan matan yang penting yang layak diperhatikan dengan menghafal serta memahaminya secara khusus bagi para pemula dalam teori ilmu tajwid. dan sungguh, Allah ‘Azzawajalla telah menetapkan bagi-Nya penerimaan oleh seluruh penuntut ilmu di seluruh penjuru bumi sehingga ia dipelajari di banyak pondok pesanten dan madrasah qur’aniyyah, karena di dalamnya terdapat teori hukum-hukum tajwid utama". ( Syaikh Abu Abdirrahman Abdul Karim Silmi al-Jazairi)
Matan Tuhfati Athfal ini merupakan matan ringkas yang berisikan 61 bait yang ditulis oleh Imam Sulaiman Aljamzuuri, artinya adalah "hadiah bagi anak kecil dan anak muda"
2. Nadham Matan Tuhfatul Athfal Terjemahan Indonesia
3. Pembacaan Matan Tuhfatul Athfal oleh Syaikh Sa'ad al-Ghamidy (Hafizullah)
4. Qasidah Matan Tuhfatul Athfal:
5. Penampilan Siswi Lajnah Pendidikan Al-Irsyad Islamiyah Purwokerto (Pendidikan di Mesir)
********************
Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF.
Email: ustazsofyan@gmail.com
Comments
Post a Comment