Tiga Kitab Imam al-Ghazali yang Perlu dibaca
Imam
Al-Ghazali meninggalkan karya-karya tulis yang meliputi berbagai bidang ilmu
keislaman. Sebenarnya banyak sekali karya tulis beliau, ada sekitar 80 judul
baik dalam bentuk kitab besar maupun kecil. Namun ada tiga judul karangan
terpenting dalam ranah keilmuan teologi, filsafat dan tasawwuf yang wajib
menjadi bacaan kamu;
1.
Al-Munqidz min al-Dhalal
Al-Munqidz
min al-dhalal artinya “penyelamat dari kesesatan”. Buku ini melukiskan perkembangan
kehidupan intelektual Al-Ghazali. Dalam buku ini, mengisahkan perkembangan
kehidupan intelektualnya yang berawal dari fase kajian yang kompherensif,
lalu fase keraguan dan terakhir fase keyakinan terhadap kebenaran yang
berhasil dicapainya.
Dalam
buku ini, beliau menjelaskan sikapnya terhadap ilmu kalam, aliran Ta’limiyah
(syi’ah imamiyah), ilmu filsafat dan para filsuf serta terakhir sikapnya
terhadap ilmu tasawuf. Disitu juga menjelaskan cara yang benar untuk
menghidupkan kembali kesadaran beragama pada saat sebagian manusia mengalami
kelemahan dalam perasaan beragama.
2.
Tahafut al-Falasifah
Tahafut
al-falasufah artinya “runtuhnya para filosof”. Tujuan penulisan buku ini ialah
belliau hendak memberi perumpamaan kepada kita bahwa akal manusia sedang
mencari hakikat kebenaran dan hendak mencapainya, sebagaimana nyamuk yang
mencari cahaya siang hari. Ketika ia melihat sorotan sinar yang menyerupai
hakikat kebenaran, ia tertipu dengannya, sehingga melemparkan dirinya kepadanya
dan runtuhlah ia di dalamnya. Tetapi ia telah keliru, karena tertipu dengan
analogi rasional yang keliru sehingga ia celaka sebagaimana nyamuk mengalami
kecelakaan.
Dalam
buku ini, beliau seolah-olah hendak berkata bahwa para filsuf telah tertipu
dengan sekian banyak hal yang segera mereka terima tanpa berpikir terlebih
dahulu, sehingga mereka berjatuhan dan celaka.
Beliau
tidaklah bemaksud untuk menyerang pandangan-pandangan mereka. Karena beliau
juga mengakui bahwa sebagian dari pandangan-pandangan itu ada yang benar dan
sesuai dengan ajaran agama. Beliau hanya bermaksud menjelaskan rapuhnya
mtodologi rasional yang menjadi landasan pandangan-pandangan mereka.
3.
Ihya’ ‘Ulumiddin
Ihya’
‘ulum al-din artinya “menghidupkan ilmu-ilmu agama”. Kitab ini merupakan karya
beliau yang terpenting. Beliau menulis buku ini pada masa permulaan uzlah yang
di jalaninya. Dan hal yang menjadi motivasi beliau, juga target yang menjadi
tujuan penulisannya serta menjadi ruh pembahasan dalam kitab ini terangkum
dalam satu kata, yakni ‘ikhlas’. Beliau mengulang-ngulang kalimatnya ini sampai
ajal menjemputnya.
Imam Al-ghazali mendapati setan telah menguasai mayoritas
manusia. Sementara agama dalam pandangan para ulamanya hanyalah fatwa resmi
pemerintahan, perdebatan untuk mencari muka dan mengalahkan lawan, atau
retorika memukau yang dijadikan sarana oleh penceramah untuk menarik perhatian
kalangan awam. Dari sini, ditulisnya kiab ihya’ ‘ulum al-din. Kitab yanf sangat
berpengaruh terhadap dunia Islam, sehingga sedikit ulama yang memberi syarh
(komentar) terhadap intisari kitab ini.
Itulah tiga karya Imam al-Ghazali yang mungkin wajib kita baca
untuk lebih mengenal sosok sang Imam. Bagaimana dengan karya beliau yang lain?
Tentu saja, seluruh karyanya juga penting dan perlu dibaca.
*******************************
Comments
Post a Comment