Skip to main content

Sanad Penghafal al-Qur'an








Sanad Penghafal Al-Qur’an


Bagi orang yang sudah pernah belajar ilmu hadits, maka tidak asing dengan kata sanad. (makanya, jika kita punya anak, disekolahkan di sekolah islam! Biar paham 3 ilmu pokok: al-qur’an, al-hadits, dan fara’idh/ilmu waris). Barangkali arti sanad qira’at adalah seseorang yang mendapat pengajaran dari seorang ahlu qur’an yang hafalannya bersambung hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan mendapat rekomendasi khusus / istimewa untuk mengajarkannya pada orang lain (meskipun secara formal tidak mendapat ijazahnya). Intinya, dengan belajar sanad al-qur’an, maka kita bacaan dan hafalan qur’an kita memiliki silsilah bersambung hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Untuk bisa mempelajari sanad al-qur’an adalah sudah khatam hafalan qur’an 30 juz. Karena kecemerlangannya dalam mengaji, guru qiraat sab’ahnya, Syaikh Yusuf Hajar, memberinya ijazah sanad qiraah yang bersambung hingga Rasulullah: sesuatu yang sangat jarang didapatkan murid-murid Syaikh Yusuf karena sangat sulit persyaratannya. Dalam silsilah tersebut Kiai Moenauwir berada pada urutan ketiga puluh lima. Ada juga sanad lain yang diperolehnya dari Syaikh Abdul Karim bin Umar Al-Badri Ad-Dimyathi, yang sedikit lebih pendek. Di sana disebutkan kalau Kiai Munawir (salah satu dari tiga tokoh pembawa pengajaran al-Qur’an di Indonesia) berada di urutan ke-35.

Sebelum belajar sanad, seseorang harus ditalaqqi dulu oleh gurunya. Jadi, biar diberitahu kesalahan dan dibenarkan bacaanya, sehingga bacaan yang ia hafal dan ucapkan memiliki kemiripan dengan bacaan qur’annya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Biasanya orang yang punya sanad al-qur’an itu, memiliki bacaan qur’an yang sangat bagus dan sangat teliti jika menyimak hafalan muridnya. Ia memiliki pendengaran yang sangat tajam dan bisa menyimak hafalan muridnya TANPA MELIHAT MUSHAF beberapa orang sekaligus dengan keakuratan dan kecermatan yang tinggi.

Indonesia kini memiliki salah satu pewaris sanad tertinggi dengan Qiroat Asyroh (Qiroat 10) yang tersambung 28 generasi antara dia dengan Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam. Lahir di Bandung, 8 November 1987, bangku ‘aliyah Ponpes Khusnul Khotimah pada usia 16 Tahun. Lulus dari ‘aliyah melanjutkan Khanova Maulana Lc. Al Hafidz menyelesaikan hafalan 30 juz ketika duduk di studi di negeri para nabi, di Universitas Al Azhar Mesir. Selama di Mesir, mencari para Syaikh di Mesir untuk mulazamah memperdalam Ilmu Al Qur’an. kecintaannya terhadap Al Qur’an semakin kuat, sehingga dia sering berkeliling

Sepuluh tahun di Mesir dia mendapatkan kehormatan mewarisi sanad Qiroat Asyroh tersambung ke Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam dengan 28 generasi antara beliau dengan Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam. Apabila kita ingin mendengar bagaimana Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam ketika membaca Al Qur’an, maka hari ini kita bisa mendengarnya dari para Huffadz yang telah terwarisi sanad. Sanad disini artinya bacaan Al Qur’an orang tersebut sudah disimak dan ditashih dari awal sampai akhir oleh orang yang juga pernah disimak dan ditashih oleh gurunya, terus naik sampai ke Rosulullah SAW. Kini beliau telah kembali lagi ke Indonesia untuk mengabdi ke pada bumi pertiwi. Bagi sahabat yang ingin bergabung bersama beliau kini beliau telah membuka Majelis Al Qu’an via Channel Telegram.

Ustadh Sarmadan Rambe menerima sanad Rasulullah Saw melalui pemegang sanad ke-27, Ustadz Muhammad Rum. Dengan ini menjadikan beliau sebagai pemegang sanad hafizh Qur'an ke-28,  Ustadz Sarmadan beserta 2 asatidz lainnya, yakni Ustadz Acep Hariyadri dan Ustadzah Husna selama 5 hari berturut-turut menyetorkan seluruh hafalannya guna memperoleh sanad dari Ustadz Rum. Selama 5 hari itu diperoleh Ustadz Sarmadan yang lulus ujian penerimaan sanad. Penyerahan sanad kepada sang murid merupakan tradisi atau pembiasaan dari kalangan salafusshalih terdahulu yang sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw hingga zaman sekarang ini demi menjaga kesempurnaan bacaan al-qur’an dari generasi ke generasi.

Sesungguhnya guru al-Qur’an yang ideal adalah yang sudah mendapatkan sanad ke Rasulullah Saw, dalam artian hafalannya sudah standar seperti standar bacaan gurunya, seperti gurunya sampai seperti seorang tabi’in, sampai seperti sahabat, sampai seperti Rasulullah Saw”. Ada 3 kriteria utama yang menjadi penilaian dalam pemberian sanad, Ustadz Muhammad Rum menjelaskan kriteria tersebut, yakni “pertama, kekuatan hafalannya. Kedua, Makhraj dan tajwid yang nilainya excellent, tidak 8 atau 9 tapi sempurna. Ketiga, Pemberi sanadnya oleh urutan yang paling tinggi atau diatasnya.

Dari penyerahan sanad Rasulullah Saw kepada Asatidz ini harapannya menjadi kebiasaan yang akan terus dilakukan di masa akan datang sehingga para guru al-qur’an dalah guru-guru yang mempunyai kualitas tinggi, baik dari segi bacaan, maupun hafalannya dimana sanadnya sudah sampai dari Rasulullah Saw.



***********************
Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. 
Email: ustazsofyan@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   ...

Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari Based on Fath al-Bari

  Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari   Based on Fath al-Bari Ibn Hajar Biography of Imam al-Bukhari    Biography of Ibn Hajar Asqalaani   Explanation Based on Fath al-Bari Ibn Hajar:  1       2     3       4       5       6      7       8       9       10       11       12       13       14      15       16      17     19     20      21      22      23       24      25       26       27       28       29       30&31    

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM)

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM) Untuk bisa memahami Qur’an dengan utuh, kita sangat memerlukan bantuan buku tafsir yang berisikan penjelasan dari para sahabat Nabi dan para ulama setelahnya tentang makna dan kandungan al-Qur’an. Mengapa? Sebab tidak bisa dan tidak boleh kita menafsirkan al-Qur’an sendiri tanpa bimbingan para ulama. Sebab tanpa bimbingan mereka kita bisa tersesat jauh dari jalan yang benar.  Untuk memahami al-Qur’an bisa saja kita mencoba untuk menerjemahkannya kata per kata sendiri, tanpa merujuk ulama atau buku tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya), akan tetapi bagaimana kalau ternyata yang kita pahami itu salah? Bagaimana kalau ternyata yang kita pahami bertentangan dengan apa yang dipahami oleh para sahabat Nabi dan para ulama? Nah karenanya, untuk memahami al-Qur’an gunakankan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang merupakan salah satu kitab tafs...