MENGAJAK KEPADA PETUNJUK
Meski mungkin ilmu kita tak banyak, maka kita tetap perlu
mencobanya. Minimal menyampaikan apa yang telah kita baca atau kita dengar.
Sebagaimana ketika kita membaca nasihat pendek maka sampaikan pada yang lain di
media sosial, atau kita membacakan catatan kajian kepada saudari kita yang
berhalangan hadir, atau juga kita dapat memberikan hadiah berupa buku kepada
saudari kita. Maka itu semua adalah hadiah berharga yang dapat kita
persembahkan untuk saudari kita.
Sebuah hadits yang dapat memberikan motivasi kepada kita
untuk mengamalkan perbuatan di atas, diantaranya adalah sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ
الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهْمْ شَيْئًا
“Barang siapa yang mengajak pada petunjuk yang lurus, maka
baginya pahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikutinya”. (HR. Muslim).
Sungguh ini adalah tawaran yang menakjubkan. Allah
menjanjikan balasan yang begitu besar. Selain itu, disebutkan pula dalam hadits
shahih yang sudah masyhur di antara kita, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ
عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ
بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala
amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat
atau anak shaleh yang mendoakannya”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]
Dan pada riwayat yang lain, Ibnu Majah menyampaikan dari Abu
Qatadah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ
ثَلاَثٌ : وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ وَصَدَقَةٌ تَجْرِي يَبْلُغُهُ أَجْرُهَا وَعِلْمٌ
يُعْمَلُ بِهِ مِنْ بَعْدِهِ
“Sebaik-baik apa yang ditinggalkan oleh seseorang setelah
kematiannya adalah tiga perkara: anak shalih yang mendo’akannya, shadaqah
mengalir yang pahalanya sampai kepadanya, dan ilmu yang diamalkan orang setelah
(kematian) nya”.
Dan cobalah kita bayangkan, pahala berupa ilmu yang
bermanfaat ternyata tak berhenti begitu saja. Pahala itu dapat tetap mengalir
meskipun pemberi hadiah itu telah tiada. Buku yang kita hadiahkan untuk saudari
kita, boleh jadi dia akan semakin kusut, catatan kajian yang bacakan untuk
saudari kita boleh jadi akan memudar tintanya, atau nasihat yang kita sebar
melalui media sosial boleh jadi akan tertimbun tulisan lain, namun ketika itu
menjadi sarana bagi saudari kita dalam mengarahkan pada jalan yang lurus, maka
semoga itu adalah hadiah yang tak pernah usang. Karena pahalanya mengalir
disaat kita masih di dunia atau ketika kita telah meninggalkannya, In syaa`a
Allahu Ta’ala.
Comments
Post a Comment