HENTIKAN PERSEKUSI DAKWAH
Dalam surat keberatan acara sharing time yang
ditujukan kepada penjaga Keamanan Pemerintah setempat, organisasi islam apapun
dengan alasan untuk menjaga ketentraman kehidupan dalam bermasyarakat, kegiatan
dahwah di mesjid-mesjid yang diatur oleh pengurus mesjid. Pihak penjaga
keamanan setempat tidak boleh membatalkan ceramah karena ada pemintaan dari
pihak organisasi yang mengatasnamakan Islam, misalnya kerana mengandung unsur provokasi dan meminta petugas
keamanan untuk menindak tegas untuk mencegah konflik yang terjadi.
Jadi petugas keamanan tidak sepatutnya
menghentikan ceramah tsb. Semestinya pihak berwajib menjamin hak warga negara
yang ingin melakukan ibadah, sebagaimana terhadap umat beragama lainnya. Pihak petugas
keamanan jangan sampai justru menjadi pihak yang ikut menimbulkan ketidaknyamanan
kehidupan beragama. Sebab peristiwa persekusi dakwah adalah pelanggaran HAM
yang berarti pelanggaran hukum. Petugas keamanan dalam hal ini jangan sampai
terkesan berpihak kepada salah satu ormas dan tidak berpihak kepada pihak lain.
Sebab dakwah adalah aktivitas mulia yang diwajibkan oleh Allah kepada setiap
individu muslim. Dakwah adalah cinta Islam kepada sesama manusia agar berjalan
di atas jalan kebenaran. Dakwah adalah ibadah yang transaksinya kepada Allah
semata.
Meski demikian, dakwah memang selalu ada
hambatan dan ujiannya. Sejarah persekusi dakwah diawali oleh Fir’aun yang mempersekusi dakwah Nabi Musa,
Raja Namruj yang mempersekusi dakwah Nabi Ibrahim dan Abu Jahal yang
mempersekusi dakwah Rasulullah. Namun, mengapa di negeri Muslim terbesar yang
terjadi adalah persekusi dakwah oleh sesama muslim. Kita mengajak kepada organisasi Islam yang
membuat pelarangan Dakwah agar segera bertobat dan menghentikan setiap tindakan
zolim kepada sesama muslim. Ingatlah, seorang muslim adalah bersaudara.
Kelebihan dan kekurangan antar sesama muslim mestinya menjadi potensi untuk
menyatukan visi tauhid demi kemajuan Islam di sebuah negara. Semoga peristiwa
memalukan ini terjadi lagi. Janganlah terlalu gegabah menuduh sesama muslim
sebagai radikal atau provokatif. Sebab radikalisme sesungguhnya adalah narasi
barat untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Semestinya seluruh kaum
muslimin di Indonesia menyatukan langkah menghadapi berbagai bentuk penjajahan
pemikiran, ekonomi, budaya, pendidikan dari Barat yang sekuleristik dan
liberalistik.
Tak ada niat lain dari penulis, kecuali rasa
cinta kepada sesama muslim untuk saling menasehati tentang kebenaran dan untuk
menetapi kesabaran. Perlu kita sadari sebagai sesama muslim, bahwa sekulerisme
dan liberalisme adalah musuh Islam yang telah memporak-porandakan pondasi
aqidah dan keberislaman. Marilah kita renungkan firman Allah berikut : Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS Al Ashr :
1-3).
Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran : 103). Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS
Al Hujuraat : 13).
Tidaklah
Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan kepada seluruh umat manusia, sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui
(QS Saba` [34]: 28). Dan yang
mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al Anfal : 63). Orang-orang
beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat (QS Al Hujuraat : 10) .
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi
yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (QS Al Hujurat : 11)
Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat : 12)
Orang-orang
Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu
belum beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk
ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan
mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang." (QS Al Hujurat : 13). Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka Itulah
orang-orang yang benar (QS Al Hujurat : 14). Rasulullah bersabda, “ Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal
saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah lembut adalah laksana
satu tubuh. Jika ada satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuh lainnya
akan turut tak bisa tidur dan merasa demam”. (HR Muslim).
Karena itu, hentikan persekusi dakwah yang
diterima oleh ahlus sunnah wal jamaah. Apa yang akan kita jawab saat ditanya
Allah kelak di akherat. Bersatulah, bersabarlah dan bertobatlah.
*************************
Kontributor: Ahmad Sastra. Editor: Ustaz
Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com
Comments
Post a Comment