Skip to main content

Berbakti Kepada Orang Tua

 

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


وَوَصَّيْنَا الإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

"Kami perintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya." [Al-'Ankabut: 8]

عن أبي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ ، قال : حَدَّثَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ، وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا، قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ؟، قَالَ : ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ : ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ " .قَالَ : حَدَّثَنِي بِهِنَّ، وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي

1/1. Dari Abu 'Amr Asy-Syaibani rahimahullah, beliau berkata, "Pemilik rumah ini meriwayatkan kepadaku -sambil memberikan isyarat dengan tangannya ke rumah Abdullah (bin Mas'ud) radhiyallahu'anhu- beliau berkata:

Saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Apakah perbuatan yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?"

Nabi shallallaahu'alaihi wa sallam menjawab, "Shalat pada waktunya".

Kemudian saya bertanya lagi, "Lalu apa?"

Nabi shallallaahu'alaihi wa sallam menjawab, "Kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua".

Lalu saya kembali bertanya, "Lalu apa?"

Nabi shallallaahu'alaihi wa sallam menjawab, "Kemudian jihad dijalan Allah".

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam menerangkan perkara tersebut kepadaku. Sekiranya aku meminta tambahan kepadanya, maka niscaya beliau akan menambahnya untukku."

[Shahih, disebutkan dalam Al-Irwa' (1198), Shahih Al-Bukhari, 9. Kitab Mawaqitush Shalat, 5 - Bab Fadhlus Shalati li Waqtiha, Shahih Muslim, 1 - Kitab Al-Iman, hadits 137, 138 ,139 dan 140]

RIDHO ALLAH TERGANTUNG RIDHO KEDUA ORANG TUA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Seri Kajian Akhlak Mulia Ahlus Sunnah (02)

Rujukan: Kitab Shahih Al-Adabil Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah

Teks Hadits dan Atsar yang Dibahas:

Lanjutan Bab 1.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ : " رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ "

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma, beliau berkata, "Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Rabb terletak pada kemurkaan kedua orang tua".

[Hasan secara mauquf dan shahih secara marfu'. Ash-Shahihah: 515]

Bab 2. Berbuat Baik kepada Ibu

عَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيمٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قُلْتُ : " يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ : أُمَّكَ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ : أُمَّكَ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ : أُمَّكَ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ : أَبَاكَ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ "

Dari Bahz bin Hakim, dari bapaknya, dari kakeknya, aku berkata: Wahai Rasulullah, siapa yang harus aku perlakukan dengan baik? Rasulullah menjawab: Ibumu. Aku bertanya lagi: Siapa yang harus aku perlakukan dengan baik? Rasulullah menjawab: Ibumu. Aku bertanya lagi: Siapa yang harus aku perlakukan dengan baik? Rasulullah menjawab: Ibumu. Aku bertanya lagi: Siapa yang harus aku perlakukan dengan baik? Rasulullah menjawab: Bapakmu, kemudian kerabat yang terdekat, lalu kerabat yang terdekat."

عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما، أَنَّهُ أَتَاهُ رَجُلٌ، فَقَالَ : " إِنِّي خَطَبْتُ امْرَأَةً، فَأَبَتْ أَنْ تَنْكِحَنِي، وَخَطَبَهَا غَيْرِي، فَأَحَبَّتْ أَنْ تَنْكِحَهُ، فَغِرْتُ عَلَيْهَا، فَقَتَلْتُهَا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟، قَالَ : أُمُّكَ حَيَّةٌ؟ قَالَ : لا، قَالَ : تُبْ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى وَتَقَرَّبْ إِلَيْهِ مَا اسْتَطَعْتَ، فَذَهَبْتُ فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ : لِمَ سَأَلْتَهُ عَنْ حَيَاةِ أُمِّهِ؟ فَقَالَ : إِنِّي لا أَعْلَمُ عَمَلا أَقْرَبَ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ بِرِّ الْوَالِدَةِ "

Dari Atha bin Yasar dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma, "Bahwasanya seseorang mendatangi beliau lalu berkata: Sesungguhnya aku telah meminang seorang wanita, tapi dia enggan menikah denganku. Kemudian dia dipinang oleh orang lain dan menikah dengannya. Aku pun cemburu dengan wanita itu, lalu aku membunuhnya. Apakah masih bisa aku bertaubat? Ibnu Abbas bertanya: Ibumu masih hidup? Dia menjawab, Tidak. Ibnu Abbas berkata: Bertaubatlah kepada Allah 'azza wa jalla, dan mendekatlah kepada-Nya semampu kamu."

Atha bin Yasar berkata: "Kemudian aku menjumpai Ibnu Abbas dan bertanya kepada beliau: Mengapa engkau bertanya tentang ibunya? Ibnu Abbas menjawab: Sesungguhnya aku tidak mengetahui satu amalan yang lebih dekat kepada Allah 'azza wa jalla daripada berbuat baik kepada Ibu."

Bab 3. Berbuat Baik kepada Bapak

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ : قِيلَ : " يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ : أُمَّكَ، قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : أُمَّكَ، قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : أُمَّكَ، قَالَ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : أَبَاكَ "

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, beliau berkata: "Ditanyakan (kepada Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam): Wahai Rasulullah, siapa yang harus aku perlakukan dengan baik? Rasulullah menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah menjawab: Ayahmu."

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، " أَتَى رَجُلٌ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : مَا تَأْمُرُنِي؟ فَقَالَ : بِرَّ أُمَّكَ، ثُمَّ عَادَ، فَقَالَ : بِرَّ أُمَّكَ، ثُمَّ عَادَ، فَقَالَ : بِرَّ أُمَّكَ، ثُمَّ عَادَ الرَّابِعَةَ، فَقَالَ : بِرَّ أَبَاكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu: "Datang seseorang kepada Nabiyullah shallallaahu'alaihi wa sallam dan berkata: Apa yang engkau perintahkan padaku? Rasulullah bersabda: Berbakti kepada Ibumu. Kemudian ia bertanya lagi. Rasulullah bersabda: Berbakti kepada ibumu. Kemudian ia bertanya lagi. Rasulullah bersabda: Berbakti kepada Ibumu. Kemudian ia bertanya lagi yang keempat kali. Rasulullah bersabda: Berbakti kepada Bapakmu." 

Rujukan: 
1. Kitab Shahih Al-Adabil Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah

**********************


Comments

Popular posts from this blog

Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari Based on Fath al-Bari

  Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari   Based on Fath al-Bari Ibn Hajar Biography of Imam al-Bukhari    Biography of Ibn Hajar Asqalaani   Explanation Based on Fath al-Bari Ibn Hajar:  1       2     3       4       5       6      7       8       9       10       11       12       13       14      15       16      17     19     20      21      22      23       24      25       26       27       28       29       30&31    

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   ...

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM)

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM) Untuk bisa memahami Qur’an dengan utuh, kita sangat memerlukan bantuan buku tafsir yang berisikan penjelasan dari para sahabat Nabi dan para ulama setelahnya tentang makna dan kandungan al-Qur’an. Mengapa? Sebab tidak bisa dan tidak boleh kita menafsirkan al-Qur’an sendiri tanpa bimbingan para ulama. Sebab tanpa bimbingan mereka kita bisa tersesat jauh dari jalan yang benar.  Untuk memahami al-Qur’an bisa saja kita mencoba untuk menerjemahkannya kata per kata sendiri, tanpa merujuk ulama atau buku tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya), akan tetapi bagaimana kalau ternyata yang kita pahami itu salah? Bagaimana kalau ternyata yang kita pahami bertentangan dengan apa yang dipahami oleh para sahabat Nabi dan para ulama? Nah karenanya, untuk memahami al-Qur’an gunakankan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang merupakan salah satu kitab tafs...