Tadabbur al-Qur'an di Bulan Ramadhan
Bulan ramadhan adalah
bulan yang mulia, bulan dimana Alquran diturunkan. Tidak heran umat Islam
berlomba-lomba untuk mengkhatamkan Alquran di bulan yang penuh dengan
keberkahan ini. Masjid dan mushola ramai dengan tadarus Alquran. Banyak
komunitas-komunitas yang bertebaran untuk menghafalkan firman Allah Swt ini.
Hal ini dikarenakan Allah Swt melipat gandakan kebaikan di bulan Ramadhan dan
membaca Alquran adalah salah satu kebaikan.
“Dalam bulan biasa, pahala setiap kebajikan dilipat gandakan
10 kali lipat, namun dalam bulan Ramadhan pahala amalan wajib dilipat gandakan
70 kali lipat dan amalan yang sunah disamakan dengan pahala amalan wajib di
luar Ramadhan.” (HR. Muslim)
Namun ironis
kaum muslimin berlomba-lomba membaca dan menghafal Alquran namun tidak berlomba-lomba
untuk menerapkan isi Alquran. Yang lebih menyedihkan lagi setelah ramadhan
berlalu, maka seolah-olah kaum muslimin tenggelam dengan kesibukan
masing-masing. Masjid dan mushola kembali sepi dari lantunan ayat-ayat suci
Alquran. Komunitas-komunitas penghafal quran pun tidak lagi sebanyak di bulan
Ramadhan. Kaum muslimin saat ini pun tidak lagi menjadikan Alquran sebagai
aturan kehidupan secara kaffah. Banyak hukum-hukum di Alquran yang
ditinggalkan. Hal ini disebabkan karena kaum muslimin saat ini menjadikan
Alquran hanya sebagai bacaan dan tidak merenungi isi Alquran. Padahal Alquran
diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia agar selamat dunia dan akhirat.
“Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lebih lurus …. “[al-Isrâ`/17:9]
Alquran
diturunkan sebagai petunjuk hidup karena berisi aturan-aturan mengenai
kehidupan yang lengkap seperti masalah ibadah, ekonomi, makanan dan minuman,
pergaulan, pernikahan, sanksi bagi pelaku maksiat, sampai masalah pemerintahan.
Namun sayang
sekali saat ini kaum muslimin tidak memakai aturan al quran untuk mengatur
masalah kehidupan mereka. Alquran hanya menjadi bacaan di rumah-rumah atau di
tempat ibadah. Kalau pun memakai al quran sebagai aturan ibadah saja, namun
selebihnya aturan-aturan yang lain seperti rajam bagi pelaku zina, potong
tangan bagi pencuri, dan larangan tentang riba serta aturan mengenai
pemerintahan ditinggalkan. Padahal ketika kita menjadi seorang muslim, kita
diminta untuk mengambil aturan-aturan dari Alquran secara keseluruhan, bukan
mengambil sebagian dari aturan Alquran.
Jika ditelaah
secara mendalam penyebab kaum muslimin saat ini yang tidak memakai aturan
Alquran sebagai sistem kehidupan dikarenakan kaum muslimin saat ini teracuni
dengan paham sekulerisme dari barat. Paham sekulerisme adalah paham yang
menjauhkan agama dari kehidupan. Aturan agama hanya ada di hari-hari perayaan
agama saja, atau di rumah-rumah ibadah saja namun selebihnya untuk masalah
kehidupan duniawi aturan agama ditinggalkan. Padahal Islam datang untuk
menyelesaikan seluruh problem kehidupan, lalu apa jadinya jika aturan Alquran
dijauhkan dari kehidupan seorang muslim? Yang terjadi tentunya sebuah kerusakan
dalam masyarakat sebagaimana yang kita temui saat ini. Kemaksiatan seperti
pemerkosaan, pencurian, pergaulan bebas, narkoba, miras, dan kemaksiatan yang
lain begitu mudah terjadi di masyarakat.
Kita sebagai
seorang muslim yang senantiasa berusaha untuk taat tentunya akan memakai
Alquran sebagai aturan dalam kehidupan. Untuk itu di bulan ramadhan yang penuh
berkah ini sudah seharusnya kaum muslimin tidak sekedar menjadikan Alquran
sebagai bacaan saja, namun sudah selayaknya untuk mentadaburi setiap ayat demi
ayat Alquran. Tadabbur Al Qur’an adalah memahami makna lafadz-lafadznya,
memikirkan apa saja yang ditunjukkan oleh makna lafadz-lafadz tersebut berupa
petunjuk dan peringatan, supaya hati dapat mengambil pelajaran, jiwa menjadi
khusyu’, dan dada menjadi lapang untuk beramal shalih.
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (QS. Shaad: 29) .
Dengan
tadabur Alquran maka seorang muslim akan memahami bahwa Alquran berisi aturan
kehidupan yang sempurna. Dengan tadabur Alquran pula seorang muslim akan
memahami bahwa aturan dalam Alquran jika diterapkan akan membawa kerbekahan dan
jika ditinggalkan maka akan ditemui banyak keburukan-keburukan dan nasib bagi
pelakunya seperti gambaran umat terdahulu yang meninggalkan aturan dari Allah
SWT. Sebagaimana gambaran kaum ‘ad dan Tsamud yang di sambar halilintar,
gambaran kaum nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh Allah, dan gambaran mengenai
tenggamnya Raja Firaun yang mengaku sebagai tuhan, dan masih banyak
gambaran-gambaran lain mengenai umat terdahulu.
Bagi seorang
muslim yang melakukan tadabur Alquran maka hatinya akan lebih mudah untuk
menerima aturan-aturan dari Alquran dan tentunya akan berusaha untuk
menerapkannya dalam kancah kehidupan. Untuk itu sudah seharusnya di bulan Ramadhan
ini marilah kita sebagai seorang muslim membaca Alquran dan melakukan tadabur
Alquran serta sekaligus bahu membahu untuk memperjuangkan agar aturan dari
Alquran segera diterapkan dalam kehidupan supaya rahmatan lil’alamin bisa
dirasakan oleh seluruh umat manusia.
Triana Nur Fausi (Founder
Komunitas Penulis Muslimah Peduli Umat Kota Malang). Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com
Comments
Post a Comment