Skip to main content

Membaca al-Qur'an Sebagai Sarapan Utama




Membaca al-Qur'an Sebagai Sarapan

 Utama


Sebagai orang yang mengaku diri muslim, kesibukan demi kesibukan sering membuat kita lalai membuka, membaca dan mentadaburi kitab suci sendiri. Alquran hanya tergeletak di atas meja atau diam berdebu di tengah-tengah himpitan buku dalam lemari. Memang jika kitab suci Alquran itu jatuh dari tempatnya, segera sang pemilik rumah mengambil dan menciumnya sebagai tanda bukti cinta. Namun kadang ia tak berniat membuka dan membacanya, ia kembalikan Alquran tersebut ke tempatnya sebagai pajangan yang melengkapi isi lemari.

Lihatlah bagaimana para salafusholih selalu jadikan Alquran sebagai sarapan utama sebelum mereka melakukan kegiatan apapun. Mereka tau bahwa kalam Allah Ta’ala ini mempunyai beribu karomah dan keberkahan yang mampu membangkitkan kekuatan dan kemuliaan baik jasmani terlebih lagi ruhani. Belum lagi kedudukan dan pahala yang luar biasa kelak di akhirat bagi pembaca dan penghafalnya. Allah Ta’ala, berfirman:
وَهٰذَا كِتٰبٌ أَنْزَلْنٰهُ مُبَارَكٌ مُّصَدِّقُ الَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْأَاخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ وَهُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
“Dan ini (Alquran), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Alquran), dan mereka selalu memelihara sholatnya.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 92)
Berkata Abdul Malik bin Umair: “Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Alquran”. “Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Alquran”. Berkata Al-imam Qurtubi: “Barang siapa yang membaca Alquran, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun”.
Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah. “Perbanyaklah membaca Alquran jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca”. Berkata Ibnu Solah: “Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutamaan untuk membaca Alquran, maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia”.
Berkata Abu Zanad: “Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan pada nya ada yang membaca Alquran”. Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah: “tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta’ala”. Berkata sebagian ahli tafsir “Manakala kita menyibukkan diri dengan Alquran maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia”.
Rasulullah shallallahu’alaihi waallam bersabda:
إن لله أهلين من الناس. قالوا: يا رسول الله، من هم؟ قال: “هم أهل القرآن، أهل الله وخاصَّته
“Sesungguhnya Allah memilki kerabat dari kalangan manusia”, para sahabat bertanya: “Siapakah mereka?”, beliau menjawab: “Ahli Alquran, merekalah kerabat Allah dan orang-orang istimewa disisi-Nya” (hasan, HR Ibnu Majah: 215, dan Ahmad: 1127).
Oleh karena itu, bukan suatu hal aneh bila Allah ta’ala menetapkan mereka sebagai manusia-manusia terbaik, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam:
«خيركم من تعلم القرآن وعلمه»
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya”. (HR Bukhari: 5027).

Barangsiapa yg bangun di pagi hari dan hanya dunia yang di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat Hak Allah dalam dirinya, maka Allah akan menanamkan empat macam penyakit padanya: Kebingungan yang tiada putus-putusnya, Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya, Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi, Khayalan yang tidak berujung wujudnya.
Semoga Allah Ta’ala selalu memberi hidayah kepada kita agar selalu membaca dan mengamalkan AlQuran. (Artikel suaraislam.com)

*************************
Penulis: Abu  Miqdam, Komunitas Akhlaq Mulia. Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com




Comments

Popular posts from this blog

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   ...

Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari Based on Fath al-Bari

  Explanation of Hadith Sahih al-Bukhari   Based on Fath al-Bari Ibn Hajar Biography of Imam al-Bukhari    Biography of Ibn Hajar Asqalaani   Explanation Based on Fath al-Bari Ibn Hajar:  1       2     3       4       5       6      7       8       9       10       11       12       13       14      15       16      17     19     20      21      22      23       24      25       26       27       28       29       30&31    

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM)

Tafsir Ibnu Katsir Lengkap (PDF dan CHM) Untuk bisa memahami Qur’an dengan utuh, kita sangat memerlukan bantuan buku tafsir yang berisikan penjelasan dari para sahabat Nabi dan para ulama setelahnya tentang makna dan kandungan al-Qur’an. Mengapa? Sebab tidak bisa dan tidak boleh kita menafsirkan al-Qur’an sendiri tanpa bimbingan para ulama. Sebab tanpa bimbingan mereka kita bisa tersesat jauh dari jalan yang benar.  Untuk memahami al-Qur’an bisa saja kita mencoba untuk menerjemahkannya kata per kata sendiri, tanpa merujuk ulama atau buku tafsir yang mu’tabar (dikenal dan diakui validitasnya), akan tetapi bagaimana kalau ternyata yang kita pahami itu salah? Bagaimana kalau ternyata yang kita pahami bertentangan dengan apa yang dipahami oleh para sahabat Nabi dan para ulama? Nah karenanya, untuk memahami al-Qur’an gunakankan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang merupakan salah satu kitab tafs...