Skip to main content

Menyongsong Kebangkitan Umat Islam


Menyongsong Kebangkitan Umat Islam 


Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada kita sekalian, beliau menyebutkan :"Sebaik-baik umatku adalah yang pertama dan yang terakhir, " (HR Al-Haitsami dalam Majma' 'Az-Zawaid). Sebaik-baiknya umat Nabi Muhammad saw adalah generasi awal, karena mereka berjuang bersama Rasulullah saw. Kedua, sebaik-baiknya umat nabi saw adalah yang akhir. Selain waktu yang terpaut jauh juga tantangannya tidak ringan. Sedangkan yang di tengah antara generasi awal dan akhir, kondisi umat keruh. Mudah-mudahan yang keruh sudah lewat. Kita memasuki gerbang umat terbaik sebagaimana, generasi awal yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw. Kita termasuk akhir zaman, maka sambutlah kemuliaan umat akhir zaman ini.
Menjadi yang terbaik itu bukan karena jabatan, Mulia bukan karena hartanya. Kejayaan hanya akan diperoleh bila memenuhi dua syarat : IMAN yang Kuat dan yang Bermanfaat.

Sebagaimana perkataan Rasulullah saw, di akhir zaman akan muncul generasi terbaik. Generasi yang muncul setelah melewati kerusakan. Sudah cukup umat termajinalkan, menjadi objek bagi bangsa-bangsa lain. Akhir zaman Allah SWT bangkitkan kembali umat ini dalam panggung kehidupan dunia. Optimislah, kita telah melewati dan sudah di ujungnya. Bangkitlah, dari keterpurukkan. Sudah cukup tujuh abad umat Islam mengalami penderitaan. Lepaskan satu demi satu belenggu terjajah dalam berbagai sektor.

Bersabda Rasulullah shallallahu ’alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)
Inilah PR besar kita dalam menyongsong kebangkitan umat Islam. Sebab Allah menjanjikan kepada kita sekalian "Allah akan mengangkat orang-orang beriman diantara kalian, orang yang beriman sekaligus diberi ilmu oleh Allah SWT,
Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Mujadilah [58]:11)
Akan diangkat derajatnya di dunia dan terutama di akhirat,  menjadi umat yang mulia. Akan menjadi umat yang terhormat, apabila kita mengerjakan pr besar kita, yaitu meningkatkan keimanan dan ilmu yang bermanfaat.
Memperkuat akar hingga iman itu tumbuh di hati para sahabat. Nabi menumbuhkan suburkan iman para sahabat selama 13 tahun di Makkah. Iman tertanam kuat di hati mereka. Subur keimanannya, karena iman itu hanya bisa tumbuh subur di hati yang bersih. Kalau hati kotor, iman kita bisa kering layu dan mati.

WASPADAI PENYAKIT HATI
Maka Imam Al Ghazali menyebutkan ada 10 penyakit dalam Kitabul Arbain, 10 penyakit yang akan melemahkan kaum muslimin.
1. Nafsu makan yang rakus
2. Berbicara kotor
3. Amarah
4. Kedengkian
5. Bakhil dan cinta harta
6. Ambisi dan gila harta
7. Cinta dunia
8. Takabbur/sombong
9. Ujub/ takjub diri
10. Riya’

Di bawah ini petikan kisah lelaki Anshar yang disebut oleh Rasulullah saw sebagai calon Penghuni Surga. Kisah ini dinarasikan dari matan hadits dalam Musnad Ahmad, diriwayatkan dari Abdur Razaq, dari Ma'mar, dari az-Zuhri, dari Anas bin Malik.
Suatu hari dalam kehidupan Rasulullah saat duduk-duduk bersama sahabatnya, “Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga.”
Tak lama  seorang pria dari kalangan Anshar lewat. Air bekas wudhu menetes dari sela-sela jenggotnya, tangan kirinya menenteng sandal. Keesokan harinya Nabi saw mengatakan hal yang serupa, dan lelaki Anshar itu kembali melintas di hadapan para sahabat. Peristiwa tersebut berulang hingga hari ketiga. Hal ini tentu saja memancing rasa penasaran para sahabat. Siapa sebenarnya lelaki penenteng sandal itu? Diam-diam salah seorang sahabat, Abdullah bin Amr bin Ash, membuntuti lelaki tersebut. “Aku sedang berseteru dengan ayahku. Aku bersumpah tak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika diizinkan, aku ingin menginap di rumahmu selama tiga hari,” kata Abdullah kepada lelaki itu. “Silakan,” sambut lelaki Anshar.

Abdullah pun bermalam di sana sampai tiga hari. Dalam pengamatannya, selama rentang waktu itu, tak ada amalan spesial dari pria yang dikatakan Rasulullah saw sebagai ahli surga tersebut.  Hanya saja, tiap kali membolak-balikkan badan di ranjangnya, lelaki itu membaca dzikir dan takbir sampai ia bangun untuk shalat subuh. Satu lagi, lelaki ini juga tak pernah berbicara kecuali yang baik. Secara kasat mata, amalan lelaki Anshar ini biasa saja tidak ada apa-apanya dibanding amalan sebagian sahabat lain. Mereka bahkan sanggup bermunajat semalaman hingga terbit fajar kala kebanyakan orang masih terlelap di atas kasurnya.

Dia merasa masygul, hampir saja Abdullah meremehkan amalnya. Merasa tak tahan, akhirnya ia berterus terang seputar sandiwaranya: sesungguhnya tak punya masalah apa-apa dengan sang ayah. Abdullah lantas bercerita tentang statemen Rasulullah tentang ahli surga yang bikin penasaran itu. Menginap tiga hari adalah cara untuk menguak rahasia amal si lelaki Anshar untuk ia tiru. Surga yang dia buru, semua umat Islam pasti rindu. “Jujur saja, aku tidak melihat kau melakukan amal ibadah unggulan, semua biasa. Lantas, amalanmu mana yang membuat Rasulullah saw berkata demikian?” tanya Abdullah. “Tidak ada yang lain kecuali seperti yang kau saksikan,” jawabnya. Abdullah berniat balik punggung hendak pergi, namun langkahnya tertahan setelah lelaki Anshar itu memanggilnya. “Tak ada amalan kecuali sebagaimana yang engkau lihat. Hanya saja, dalam diriku secuil pun tak ada keinginan MENIPU seorang Muslim pun, dan tidak pula aku pernah DENGKI kepada siapa pun atas nikmat yang Allah SWT berikan kepadanya.” “Ternyata amalan inilah menyebabkan kau memperoleh keististimewaan itu, amalan yang tidak mampu kami lakukan,” simpul Abdullah bin Amr bin Ash. Setelah dia mendengar jawaban itu, sahabat pun menangis. Abdullah merasa malu kepada si kakek. Dia menjalankan ibadahnya, tetapi dia tidak bisa menjaga hatinya dari rasa perasaan negatif kepada saudaranya yang beriman.

Kalau hati kita selalu dijaga dari 10 Penyakit Hati, lalu BANYAK BERZIKIR, maka hati kita akan menjadi tempat berlabuhnya cahaya-cahaya Allah dan rahasia-rahasia Allah.
Seperti kisah Utsman berikut ini: 

Ada seorang laki-laki yang berjumpa dengannya, sebelum berjumpa dengannya laki-laki itu terkena jebakan. Dia berpapasan dengan seorang wanita yang cantik, kemudian laki-laki itu syahwatnya keluar dan menghayalkan wanita itu. Kemudian datanglah kehadapan Sayyidina Utsman bin Affan. Ketika melihat laki-laki itu Sayyidina Utsman melihat dengan Ainul basyirohnya dan bertanya kepada laki-laki tersebut, "Wahai fulan sesungguhnya aku melihat dimatamu dosa zina!" laki-laki itu tersentak dan bertanya, "Wahai sayyidina Utsman apakah wahyu masih turun, sementara Rasulullah saw sudah tawaffa?" Sayyidina Utsman bin Affan ra menjawab,  "Tidak akan tetapi Rasulullah saw menyampaikan "Ittaku firasatal mu'miin fainnahuu yandzuru binuurillah," seperti diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Takutlah kalian dengan firasat orang beriman. Sebab orang beriman diizinkan melihat bukan hanya dengan mata yang lahir saja, tapi melihat dengan cahaya Allah SWT.

***************************
Kontributor: Syeikh Muhammad Fathurrahman, MAg. Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar. MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Tafsir al-Quran

  TAFSIR AL-QUR'AN Bacaan Al-Quran (Al-Quran Recitation) Tafsir As-Su'udi, Al-Baghawi, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, At-Thabari ( Arabic)   Al-Quran Terjemah Per Kata dan Tafsir (Kemenag RI, Jalalain, Ibn Katsir & Al-Misbah )   Al-Quran dan Terjemahannya (Indonesia & English, Bacaan Oleh Al-Afasi ), Tafsir Kemenag dan Aspek Terkait   Tafsir Kemenag RI, Bacaan Oleh Al-Husary Learn Quran Tafsir (Jalalain, Ibnu Katsir, Kemenag RI dan Al-Azhar )   TafsirWeb (Al-Muyassar, Al-Mukhtasar,  Al-Wajiz, As-Sa'di, Sawi , dll)    Tafsir al-Mukhtasar fi Al-Quran al-Karim (Indonesia)       Tafsir Hidayatul Insan - Al Ustadz Marwan Bin Musa   Belajar Al-Quran Kata Per Kata   Tafsir NU Online    Tafsir Al-Mukhtasar fi Al-Quran Karim (English)   Maududi Tafhimul Quran Tafsir (English)   Ibn Kathir Al-Quran Tafsir ( English )   Tafsir Ibn Katheer & Ma’arif ul-Quran (in English, Arabic, Urdu )      Tafsir Ibn Abbas (English)    Tafsir Kashani (English)   Tafsir Kashf Al-Asrar (English)

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DQM Channel (English)   Youtube Kajian Tafsir   Youtube Belajar Bahasa Arab   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   Al-Quran Digital (Display Ayat dan Terjemahan), Murattal Oleh Syaikh Abdulrahman al-O

Update Laporan Donasi Wakaf Tanah & Bangunan Darul Quran Mina (DQM)

Update Laporan Wakaf  Bangunan Darul Quran Mina (DQM) Yayasan Pembangunan Islam Mina , SK Kementerian Hukum & HAM RI No. AHU.0006005.AH.01.04.2017 1. Kantor Pusat (HQ):  Alamat: Darul Quran Mina (DQM), Lampeuneurut Ujong Blang, Darul Imarah, Aceh Besar, INDONESIA 23352.  Kebutuhan Dana:  - Tanah seluas 364 M2 & 1 Unit Bangunan: Rp 998,000,000,- -  3 unit Balai Pengajian: Rp 26,600,000,- ************************************** Transfer Wakaf Bangunan DQM ke No Rekening (Acc): 📟 No. Acc Bank Aceh Syari'ah : 62002200105180 Kode Bank 116  (Swift Code: PDACIDJ1) 📟 No. Acc Bank Syariah Indonesia: 7147283126 Kode Bank 451  (Swift Code: BSMDIDJAXXX  ) 📟 No. Acc Bank CIMB Niaga Syariah: 761968078600 Kode Bank 022  (Swift Code: BNIAIDJA XXX ) Semuanya a.n: Sofyan Kaoy Umar  Konfirmasi setelah Transfer:  WA: +6281234582087 (Ust.Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF), Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Islam Mina Khusus  bagi  muhsinin Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia &am