Tidak ada perbedaan
definisi antara ahlus sunnah dan salaf, yaitu
orang-orang yang beramal dengan Kitab dan berpegang teguh kepada sunah. Salaf adalah ahlus
sunnah yang dimaksud oleh Rasulullah SAW; berjalan di atas jalan
mereka. Sunah adalah lawan bid’ah, dan jamaah adalah lawan
dari furqoh(perpecahan). Inilah yang dimaksud oleh turjumanul
Quran Abdullah bin Abbas dalam menafsirkan sAlquran surat Ali Imran
ayat 106. Menurut dia, wajahshlus sunnah wal jama’ah putih berseri,
dan wajah ahli bid’ah dan perpecahan hitam muram.
Ahlus sunnah wal jama’ah adalah orang-orang
yang menjalani sesuatu seperti yang dijalankan oleh Rasulullah SAW dan
sahabat-sahabatnya. Disebut ahlus sunnah karena mereka
berafiliasi kepada sunah nabi SAW dan bersepakat untuk menerimanya secara lahir
dan batin; dalam ucapan, perbuatan, maupun keyakinan.
Ahlus sunnah wal jama’ah mempunyai sejumlah
nama lain. Di antaranya adalah ahlus sunnah, ahli jama’ah, jama’ah,
salafush shalih, ahli hadis, ahli atsar, firqah najiyah (golongan yang
selamat), tha’ifah manshurah (golongan yang mendapatkan
pertolongan), dan ahli ittiba’.
Akidah Islam, akidah ahli
sunnah wal jama’ah, memiliki sejumlah keistimewaan. Di antaranya: sumber
pengambilannya murni; sesuai dengan futrah yang lurus dan akal yang sehat;
jelas dan terang; bebas dari paradoks (pertentangan dan kerancuan; kokoh,
stabil, dan kekal; umum, universal, dan berlaku untuk semua zaman, tempat, dan
umat; memberikan ketenangan jiwa dan pikiran kepada para pemeluknya; mengangkat
derajat para penganutnya; menjadi penyebab kemenangan dan kemapanan; tidak
bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang benar; mengakomodasi kebutuhan ruh,
hati, dan tubuh; mengakui peran akal dan membatasi bidang garapnya; mengakui
perasaan manusiawi dan mengarahkannya ke arah yang benar.
Ahlus sunnah wal jama’ah memiliki sejumlah
karakteristik yang membedakannya dengan golongan lain. Di antaranya adalah:
mengikuti apa yang ada dan tidak membuat bid’ah; masuk ke dalam
agama secara total; adil dan moderat; mengagungkan Alquran dan sunah; dan
menghormati generasiSalafush Shalih.
Alhus sunnah wal jama’ah juga mengkompromikan
antara nash-nash yang ada; mengembalikan nash
mutasyabih (belum jelas) kepada nash muhkam(pasti);
menggabungkan antara ilmu dan ibadah; antara takut, cinta, dan harapan; antara
kekerasan dan kelunakan; serta antara akal (rasio) dan perasaan (emosi).
Termasuk dalam
karakteristik ahlus sunnah wal jama’ah adalah amanah ilmiah,
tidak suka berdebat dalam masalah agama yang sudah jelas duduk persoalannya,
suka bermusyawarah; suka berinfak di jalan Allah; gemar berjihad, berdakwah,
dan ber-amar ma’ruf nahi munkar. Mereka berakhlak baik, bercita-cita
tinggi, stabil di kala suka dan duka, peduli terhadap umat, dan tidak berbeda
pendapat mengenai prinsip-prinsip agama. Mereka juga dilarang untuk
mengkafirkan satu sama lain, tidak melakukan bid’ah dan syirik, serta segan
untuk berfatwa.
Ahli
sunnah meyakini
bahwa akidah dan kebenaran Islam akan senantiasa terjaga sepanjang zaman.
Sesuai sabda Rasulullah SAW, Akan senantiasa ada satu golongan dari umatku yang
tampit untuk membela al haq (kebenaran), tidak membahayakan mereka
orang-orang yang menghinakan mereka, hingga datang perintah dari Allah
(Kiamat), dan mereka tetap demikian. (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). disarikan dari buku ringkasan keyakinan Islam penerbit elba)
****************************
Kontributor: Ust Abu Mujahid. Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com
****************************
Kontributor: Ust Abu Mujahid. Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com
Comments
Post a Comment