Skip to main content

Keutamaan dan Fadhilah Surah Al-Fatihah


Keutamaan dan Fadhilah Surat Al-Fatihah     


Apa surat yang paling mulia dalam Al Quran? Jawabannya, surat Al Fatihah. Keampuhan dan kemuliaan surat tersebut akan ditunjukkan dalam tulisan berikut ini. Abu Sa’id Rafi’ bin Al Mu’alla radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku, “Maukah aku ajarkan engkau surat yang paling mulia dalam Al Qur’an sebelum engkau keluar masjid?” Lalu beliau memegang tanganku, maka ketika kami hendak keluar, aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau mengatakan, “Aku akan mengajarkanmu surat yang paling agung dalam Al Qur’an?”. Beliau menjawab, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam) dan Al Qur’an Al ‘Azhim (Al Qur’an yang mulia) yang telah diberikan kepadaku.” (HR. Bukhari no. 5006)/

Alasan Surat Al Fatihah Paling Mulia

1- Surat Al Fatihah disebut dengan Ummul Quran. 
Yang namanya ummu berarti induk (ibu). Induk berarti tempat rujuknya segala sesuatu. Karena seorang anak kalau merengek atau menangis, pasti yang dicari adalah ibunya atau induknya. Kaitannya dengan Al-Fatihah, makna Al-Qur’an seluruhnya kembali pada surat Al-Fatihah. Oleh karenanya, itu alasan surat Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap raka’at dalam shalat. Dalil bahwa Al Fatihah disebut Ummul Qur'an, Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.” Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam.  Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim no. 395).

2- Surat Al Fatihah wajib dibaca pada setiap raka’at dalam shalat. Dari ‘Ubadah bin Ash Shamit, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394).

3- Keampuhan surat Al Fatihah bisa dijadikan bacaan ruqyah. Dalam Syarh Riyadhus Sholihin (4: 671), Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menyatakan ada dua syarat Al Fatihah bisa dijadikan bacaan ruqyah yaitu: Yang membacanya mengimani bahwa bacaan tersebut adalah ruqyah yang bermanfaat, dan dibacakan pada orang sakit yang mengimani kalau ruqyah dengan Al Fatihah bermanfaat.

Dalil bahwa surat Al Fatihah bisa sebagai bacaan ruqyah adalah hadits dari Abu Sa’id Al Khudri berikut ini, Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu berada dalam safar (perjalanan jauh), lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah (melakukan pengobatan dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an, -pen) karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah. Akhirnya, pembesar tersebut sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah, -pen)?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201).

Imam Nawawi membuat Bab mengenai hadits di atas dalam Shahih Muslim tentang bolehnya mengambil upah dari ruqyah dengan Al Qur’an atau dzikir.
Mukjizat terbesar dari kerasulan Muhammad SAW. adalah kitab suci Al-Qur’an. Inilah kitab suci yang diturunkan dalam bahasa Arab, dan hingga detik ini, hampir lima belas abad kemudian sejak pertama kali diturunkan, kemurnian, keaslian, dan kesuciannya masih terjaga dengan baik. Al-Qur’an juga disebut-sebut sebagai kitab suci yang paling sempurna karena cakupan isinya yang maha luas. Ia meliput sejarah para nabi dan ajaran agama-agama terdahulu yang kemudian disempurnakan dan bentuk kesempurnaannya terkandung di dalamnya. Ia meliputi segala ajaran dan tuntunan hidup tidak hanya bagi kaum muslim, tapi juga menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta, bagi seluruh umat manusia. Ia sekaligus juga mengatur hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Ia adalah sumber segala ilmu dan pengetahuan, dan dari sana setiap manusia akan memperoleh jalan menuju kesempurnaan hidup. Pendeknya, tak ada kitab suci selengkap Al-Qur’an, dan tak ada satu pun yang mampu menyamainya.

Intisari dari Al-Qur’an yang maha luas itu, yang ajarannya meliputi tata hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan, terkandung di dalam salah satu surat yang disebut Al-Fatihah. Surat yang terdiri dari tujuh ayat ini memang memiliki kedudukan istimewa. Selain merupakan intisari kandungan Al-Qur’an, Al-Fatihah ini ditempatkan sebagai pembuka dari kitab suci ini, dan merupakan surat yang paling banyak dibaca orang. Surat yang memiliki sejumlah nama ini pun merupakan bacaan wajib di setiap rakaat dalam shalat.

Karena itu, meskipun surat ini cukup pendek, hanya terdiri dari tujuh ayat, tak ada satu surat pun baik di dalam Al-Qur’an sendiri maupun kitab-kitab lain seperti Zabur, Taurat, dan Injil yang isinya mampu menyamai kandungan Al-Fatihah. Sebab, meskipun hanya memuat tujuh ayat, kandungan Al-Fatihah ini memuat INTISARI DARI SELURUH INTI AL-QUR'AN maupun kitab-kitab sebelumnya. Nabi Muhammad sendiri dalam berbagai riwayat hadits, berkali-kali mengungkapkan KEMULIAAN dan KEAGUNGAN ayat-ayat yang terdapat dalam surat Al-Fatihah ini. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Hambali disebutkan :

“Demi jiwaku yang dalam genggaman-Nya, Allah tidak menurunkan surat yang setara dengan itu (Al- Fatihah) baik dalam Taurat, Injil, Zabur, maupun Al-Furqan. Ia merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang.” Demikianlah, tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang ini merupakan sebuah surat yang tiada taranya baik dalam Al-Qur’an sendiri maupun dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Tak ada satu pun surat yang terdapat di dalam semua kitab suci yang isi dan kandungan maknanya menyamai Al-Fatihah. Selain merupakan intisari dari keseluruhan kandungan makna semua kitab suci, dengan tegas Tuhan membagi tujuh ayat ini separuh untuk Tuhan sendiri dan sebagian yang lain untuk manusia. Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW. menceritakan :

“Allah Ta’ala berfirman : "Aku telah membagi (bacaan Al-Fatihah dalam) shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku dengan dua bagian, separuhya untuk-Ku dan separuhnya lagi untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.” Kalau dikaji secara mendalam, tujuh ayat dalam surat Al-Fatihah tersebut memang terbagi menjadi dua. Separuh untuk Tuhan dan separuhnya untuk kepentingan manusia. Separuh bagian pertama, mislanya mulai dari bismillah sampai dengan frasa pertama ayat keempat yaitu iyyaka na’budu, seluruh isi dan kandungan maknanya memang tentang keberadaan Dzat Tuhan dengan segala sifat-sifatnya.

Sedangkan separuh bagian kedua, mulai dari frasa kedua ayat keempat wa iyyaka nasta’iin sampai dengan akhir, merupakan ayat-ayat yang ditujukan kepada manusia. Separuh bagian yang pertama merupakan pujian terhadap eksistensi Tuhan dengan segala sifatnya, sedangkan separuh yang lainnya berisi do’a-do’a atau permintaan agar manusia memperoleh karunia keselamatan dan kebahagiaan hidup. Bila dikaji lebih mendalam lagi, pembagian tersebut tidak hanya menyangkut peruntukannya, melainkan juga meliputi sistem peribadatannya. Secara keseluruhan, ayat-ayat Al-Fatihah tersebut mengajarkan tentang monoteisme murni (ketauhidan). Dari Al-Faihah saja bisa diperoleh kesimpulan bahwa Islamlah satu-satunya agama monoteis paling murni dalam sistem peribadatannya. Semua ayat dalam Al-Fatihah dengan tegas dan jelas menafikan tuhan-tuhan lain atau kekuatan-kekuatan lain yang membuka kemungkinan terjadinya penyekutuan Tuhan atas yang lainnya.

Monoteisme di dalam surat Al-Fatihah tersebut juga diajarkan secara lengkap dan sistematis. Pada separuh bagian yang pertama, mulai dari bismillah sampai dengan frasa pertama ayat keempat iyyaka na’budu, misalnya, yang disampaikan adalah monoteisme teoretis. Sedangkan, separuh yang kedua mengandung pesan-pesan monoteisme praktis. Frasa iyyaka na’budu sendiri merupakan peralihan atau transisi dari monoteisme teoretis menuju monoteisme praktis.

Hal ini tergambar dalam kandungan separuh bagian pertama dari Al-Fatihah tersebut. Mulai dari bismillah sampai ayat ketiga, yang dibicarakan adalah murni keesaan eksistensi Tuhan dengan segala sifat-sifat yang melekat. Bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa Allah itu Tuhan semesta alam, bahwa Allah itu Penguasa di Hari Pembalasan, dan karena itu, ini merupakan frasa ayat peralihan atau transisi, hanya kepada Dia dan bukan yang lain manusia harus menyembah.

Dan ayat-ayat berikutnya adalah penuntun ke arah monoteisme praktis di mana hanya kepada Dia (dan bukan yang lain) manusia memohon pertolongan. Yaitu pertolongan untuk ditunjuki jalan kebenaran, jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat dan bukan jalannya orang-orang yang sesat.

Sungguh, ayat-ayat itu telah mengajarkan bagaimana manusia dalam kehidupan sehari-hari harus tetap berpegang teguh pada keesaan Tuhan, Tuhan yang eksistensinya sudah diterangkan pada ayat-ayat sebelumnya. Inilah ajaran monoteisme teoretis dan monoteisme praktis yang pada agama-agama samawi lainnya sudah tak terjaga lagi kemurniannya.

Kemuliaan surat Al-Fatihah juga dibuktikan dalam nama-nama atau sebutan yang disandangnya. Disamping nama Al-Fatihah sendiri yang artinya Pembuka, yaitu surat pembuka dalam Al-Qur’an, nama lainnya adalah Ummul Kitab, yaitu yang artinya Induk Al-Kitab atau Induk Al-Qur’an. Karena surat yang berisi tujuh ayat tersebut adalah merupakan induk dari keseluruhan isi kitab suci Al-Qur’an. Dan karena Al-Qur’an itu mengandung inti dari kandungan kitab-kitab terdahulu, maka karenanya pula dengan sendirinya Al-Fatihah juga mengandung esensi dari keseluruhan isi kandungan Al-Qur’an dan kitab-kitab suci pendahulunya. Nama lain yang juga menjelaskan kedudukan surat Al-Fatihah yang mulia adalah nama Al-Kanz, yang artinya Perbendaharaan. Maksudnya adalah bahwa surat Al-Fatihah itu merupakan suatu perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sangat luas, bahkan tak terbatas.

Dalam satu hadits yang diriwayatkan Imam Baihaqi disebutkan : “Allah telah melimpahkan kepadaku sebuah Fatihat al-Kitab (surat Al-Fatihah), dan Allah berfirman bahwa surat ini merupakan perbendaharaan yang luhur dan tersembunyi dari kumpulan perbendaharaan kerajaan-Ku (Asry).”

Kedahsyatan surat Al-Fatihah bisa dilihat dari bermacam-macam hadits yang telah banyak menyatakan bahwa surat Al-Fatihah itu bisa dijadikan pengobatan, baik lahir (jasmani) maupun batin (rohani). Diantaranya tersebut dalam hadits riwayat Al-Baihaqi bahwa Abdul Malik bin Umar pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda :  “Surat Al-Fatihah itu obat dari segala penyakit.”

Dalam riwayat Al-Baihaqi yang lain juga disebutkan : 
“Fathul Kitab itu adalah obat dari racun.”  Demikianlah kiranya telah jelas bahwa surat Al-Fatihah itu merupakan surat yang mengandung kemuliaan dan kedahsyatan yang tinggi. Semoga kaum muslimin yang mengetahuinya sadar dan mau mengamalkan surat Al-Fatihah tersebut sebanyak-banyaknya setiap hari. Makna dari masing-masing ayat dalam Surah al-Fatihah sbb:

Bismillahirrahmanir rahim, Dengan Nama Allah Maha Raja Langit dan Bumi yang bermula seluruh kejadian alam semesta dari tiada, yang bermula seluruh kehidupan dari tiada, yang bermula benda – benda bercahaya diawali oleh Allah, Annuur ( Maha Bercahaya). Arrahman Arrahim. Arrahman adalah Kasih Sayang Allah untuk seluruh makhluknya, fasiq, dhalim, shalih, muslim, non muslim, kebagian Rahmatnya Allah. Arrahim adalah Kasih Sayang Allah khusus untuk mereka yang beriman. Maka kalau kita menyebut "Bismillahirrahmani rrahim", ingat kalimat itu mengingatkan satu Nama Yang Memberi kepada semua makhluk hidup. Demikian Allah menunjukkan pemberiannya kepada yang beriman dan yang tidak beriman untuk memperkenalkan Kasih Sayang-Nya kepada mereka yang beriman bahwa Dia (Allah) Maha Bersabar dan Memaafkan mereka – mereka yang belum beriman agar mereka jangan berputus asa dari Kasih Sayang-Nya dan kembali pada pelukan Kasih Sayang Allah. Namun tentunya Kasih Sayang itu bersifat dunia saja. Kalau Arrahim adalah Kasih Sayang Abadi untuk mukminin dan mukminat.

"Bismillahirrahmani rrahim", itu kalimat hadirin, menyimpan seluruh Kenikmatan dan Anugerah pada semua makhluk. Muslim, non muslim semua turun kepada semua makhluk yang terjadi kepada mereka dari segenap kenikmatan berpadu dalam kalimat "Bismillahirrahmani rrahim" mencatat seluruh Nikmatnya Allah Swt dari kalimat Arrahman Arrahim.

Alhamdulillahi rabbil a'lamin, Segala Puji milik Allah Rabbul Alamin. Kenapa? Karena Yang Maha Berjasa dan paling berjasa kepada semua makhluk-Nya. Tidak ada satu makhluk hidup di bumi Allah yang dia tidak mempunyai hutang jasa kepada Allah, Al Manan. Semuanya hidup tanpa bisa membayar daripada hutang – hutang kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu mereka yang memahami ini akan bercahaya hatinya dengan pujian kepada Allah. Akan selalu basah bibirnya memuji Allah.


Maaliki yau middin. Raja dihari kebangkitan, maksudnya penguasa agung dan tunggal disaat semua penguasa tak lagi berkuasa) , Arrahman Arrahim diulang lagi dalam Surat Al Fatihah (sebelum Maaliki Yaumidiin). Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu itu juga tapi bedanya Maha Melimpahkan Kasih Sayang pada yang mukmin dan bukan yang mukmin. Hanya pada yang bukan mukmin ini hanya sementara dengan kenikmatan dunia saja. Yang mukmin diberi juga kenikmatan dunia tetapi di akhirat diberi lagi. Ini menunjukkan betapa ruginya mereka yang tidak beriman. 
Demikian kalimat demi kalimat Surat Al Fatihah terlantunkan dan inilah seagung – agung doa. Ketika Allah Swt mengajarkan kalimat ini kepada kita. Surat Al Fatihah ini, adalah doa untuk seluruh apa apa dari kenikmatan yang datang kepada kita yang kita inginkan atau yang belum kita ketahui.

Ihdinash shirathal mustaqim, ayat sebelumnya iyyakana'budu waiyyakanasta' in (hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohn pertolongan) .Ihdinashshirathal mustaqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Mau apa? Kita sudah muslim, tunjukkan ke jalan yang lurus harus dibaca setiap shalat, itu – itu lagi doanya diulang. Inikan sudah jalan yang benar?, jalan yang mana lagi koq diminta lagi diminta lagi doa ini. Jiwa manusia selalu tergoncang dan terbolak – balik. Maka mereka yang membaca doa (membaca Surat Al Fatihah) didalam shalat tentunya. Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Allah bimbing lagi ia, yang barangkali habis shalat ia akan berbuat dosa, Allah palingkan agar ia tidak berbuat dosa dan terhindar dari dosa atau barangkali ia terjebak dalam dosa – dosa besar, Allah tundukkan hatinya untuk ingin taubat dan istighfar. Ini hadirin, kalimat "Ihdinashshirathalm ustaqim" menjaga kehidupanmu, jika kita baca ini dengan ikhlas dan dengan kehadiran hati, tidak akan bermaksiat sampai waktu shalat berikutnya. Karena diminta kepada Allah, lantas kita tanya "apakah Allah memberi?" Allah sudah jawab didalam Shahih Muslim (dalam hadits Qudsiy) "orang – orang yang mengucap Surat Al Fatihah itu dijawab oleh Allah Swt". "Majadanniy abdi, adzdzana alaiyya abdi, hammadaniy abdi, sampai ke ucapan Ihdinashshirathalmu staqim (hamba Ku memuliakanku) , lalu Allah jawab lagi "hadza li abdi wa lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Maka minta dan ucapkan Surat Al Fatihah itu dengan jiwa.

Allah mengajarkan Surat Al Fatihah itu bukan "ihdini" (beri petunjuk padaku) namun "ihdina" (beri petunjuk kepada kami), itu kalau kita hadirkan khusyu' dalam hati kita dengan makna saat mengucapkan Ihdinashshirathalmu staqim dalam 1X ucapan doamu, akan banyak orang – orang yang diberi petunjuk ke jalan kebenaran oleh Allah, karena doa kita. Ihdinashshirathalmu staqim, Allah sudah katakan "hadza li abdi wa lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Sekali kau mengucapkan "Ihdinashshirathalm ustaqim" barangkali ada 10 atau 100 orang yang dicabut oleh Allah keinginannya untuk berbuat jahat dan bertaubat karena doa kita, tanpa kita mengenal mereka, karena kita berkata "ihdina", "beri kami petunjuk", siapa kami disini ini? Seluruh umat Nabi Muhammad Saw. Jadi orang yang mengucapkan doa itu, dia sudah mendoakan seluruh umat Nabi Muhammad Saw dan dia terlibat atas pahala semua amal baik umat Nabi Muhammad Saw yang lainnya, karena ia mendoakan mereka, (dan Rasul saw bersabda Barangsiapa yg mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata Amin dan untukmu pula sebagaimana doamu pd saudaramu).

Dahsyatnya kalimat ini jika didalami maknanya "Ihdinashshirathalm ustaqim" (tunjukkan kami ke jalan yang benar dan jalan yang lurus). Maksudnya, jalan Nabiyyuna Muhammad Saw maka kau dapat pahala semua orang yang berjalan di jalan yang benar. Itu keagungan Surat Al Fatihah. Lalu Allah tahu kita ini mau jalan yang benar tapi kita mau jalan yang hidupnya nikmat. Tidak mau kita ditimpa banyak kesulitan, maka diperjelas lagi "Shirathalladzina an'amta a'laihim" (jalan orang - orang yang Kau beri kenikmatan atas mereka). Masya Allah, siapa? Mereka ini mukminin - mukminat yang ditumpahi kenikmatan dari zaman Nabi Adam hingga saat sekarang sampai akhir zaman. Kita minta kenikmatan yang dilimpahkan itu "Shirathalladzina an'amta a'laihim", kenikmatan dalam kesehatannya, kenikmatan dalam pekerjaan, dalam perdagangannya, dalam rumah tangganya, dalam sekolah, dalam masyarakat, dalam segala kehidupan dan kematian. "Shirathalladzina an'amta a'laihim", orang – orang yang Kau beri kenikmatan jalan mereka, muqarrabin, shiddiqin, shalihin dan semua jalan orang – orang yang dilimpahi kenikmatan oleh Allah, tapi bukan jalan orang yang dimurkai Allah. "Ghairil maghdhubi a'laihim waladhdhollin"

Maka kalau kita doa hadirkan hati kita pada saat baca Al Fatihah, akan terjaga dari dosa dan terjaga dari segala kejahatan. Itu kekuatan yang dahsyat Surat Al Fatihah, ada dalam setiap shalat kita.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berkenaan dengan Surah al-Fatihah sbb:

1. Merupakan surat yang paling Agung. Dari Abu Sa'id Rafi' Ibnul Mu'alla Radhiyallahu'anhu, beliau mengatakan, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata kepada ku, Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al-Qur'an sebelum kamu keluar dari mesjid nanti ? Maka beliau pun berjalan dengan menggandeng tangan ku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku berkata :'Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda :'Aku akan mengajarimu sebuah surah yang paling agung dalam Al-Qur'an ? Maka beliau bersabda, "(surat itu adalah Alhamdulillahi Rabbil 'alamiin ( Surat Al-Fatihah), itulah As Sab'ul Matsaani (tujuh ayat yang paling sering diulang dalam shalat ) serta Al-Qur'an Al-'Adhim yang dikaruniakan kepada ku." (HR. Bukhari)

2. Surat yang tidak tercantum dalam kitab-kitab lainnya, selain hanya dalam Al-Qur'an saja. Rasulullah SAW bersabda :
"Demi zat yang jiwaku ada di dalam kuasa-Nya, tidak diturunkan di dalam Taurat, Injil, Zabur atau Al-Furqan, surat yang seperti As-Sab'ul Matsaanii (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang). (HR. Ahmad)

3. Salah satu cahaya dari dua cahaya yang tidak diberikan kepada para Nabi sebelum Rasulullah SAW. Sabda Rasulullah SAW. "Ibnu Abbas berkata, 'Ketika Jibril duduk di samping Rasulullah SAW. tiba-tiba terdengar suara dari atas kepalanya, 'Hari ini salah satu pintu langit di bukakan yang tidak pernah dibukakan sebelumnya, kecuali hari ini saja'. Malaikat itu lalu mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW sambil berkata,'Saya memberikan kabar gembira kepada kamu dengan turunnya dua cahaya yang kedua cahaya itu akan diberikan kepada kamu dan tidak pernah diberikan kepada Nabi sebelum kamu. Kedua cahaya itu adalah surat Al-Fatihah dan akhir dari surat Al-Baqarah, dimana tidak ada satu doa pun yang disertai dengan surat Al-Fatihah atau akhir surat Al-Baqarah, kecuali aku akan memberikannya (akan mengabulkannya)'. (HR. Muslim dan Nasai)

4. Meringankan siksa. Rasulullah SAW. bersabda :
"Suatu kaum betul-betul disiksa oleh Allah, lalu tiba-tiba salah seorang dari putranya membaca surat Al-Fatihah di rumahnya dan Allah mendengar bacaan tersebut, maka Allah mengangkat siksa mereka karena bacaan surat Al-Fatihah dari putra putrinya itu selama empat puluh tahun."(Riwayat Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Mafatihul Ghaib)

5. Mendapat pahala sepertiga Al-Qur'an jika membacanya. Bacalah Al-Fatihah, karena jika Anda membaca Al-Fatihah sama artinya dengan Anda telah membaca sepertiga isi Al-Qur'a. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Membaca Al-Fatihah pahalanya sepertiga Al-Qur'an."


6. Langsung mendapat jawaban Allah ketika kita membacanya
"Dikatakan kepada Abu Hurairah, 'Kami berada dibelakang imam. Maka Abu Hurairah berkata : "Bacalah Al-Fatihah itu didalam hatimu, karena aku peranh mendengar Rasulullah SAW bersabda :"Allah Ta'ala berfirman, 'Aku telah membagi dua bagian antara diriku dengan hamba -Ku. Dan bagi hambaku apa yang ia minta' Jika ia mengucapkan:' Alhamdulillahi rabbil'alamin', maka llah berfirman, 'Hambaku telah memuji-Ku' Arrahmanirrahim', maka Allah berfirman,' Hamba-Ku telah memuliakan-Ku'. Dan pernah Abu Hurairah menuturkan, "Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku'. Jika ia mengucapkan,' Iyyaaka na'buduwa iyyaaka nasta'in', maka Allah berfirman,' Inilah bagian diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta'. Dan jika ia mengucapkan,' Ihdinashiraathalmustaqiim shiraathaladziina an'amta'alaihim ghairil magdhuubi alaihim waladldlaain'. Maka Allah berfirman,' Untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku pula apa yang ia minta." (HR. An-Nasa'i)

7. Sebagai Obat Penyakit Hati
Penyakit hati yang dimaksud bukan organ tubuh, tetapi Kalbu. Ibnul Qoyyim Al-Jawzi dalam kitabnya, Madarijus Salikin Juz 1 (halaman 52-58), menjelaskan bahwa Al-Fatihah mengadung obat untuk penyakit hati (Rohani). Al-Fatihah ini akan menjadi obat jika dibaca dan diikuti dengan ibadah yang benar dan ikhlas karena Allah SWT
"Wahai Manusia ! Sungguh telah datang kepada mu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus : 57) 

8. Sebagai obat segala macam penyakit

Sabda Rasulullah kepada Jabir bin Abdullah, "Wahai Jabir, maukah kamu Saya ajarkan surat yang paling utama yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya, Jabir menjawab 'Tentu saja, demi ayah dan ibuku. Rasul Allah, ajarkanlah surat itu kepada ku.' Kemudian Rasulullah SAW mengajarkan kepadanya, Alhamdulillah, Umm Al-Kitab, seraya berkata,' Maukah aku beritakan lebih lanjut tentang Al-Fatihah' Jabir menjawb,' Tentu saja, demi ayah dan ibu ku. Ya Rasul Allah, beritakan lah itu kepadaku.' Rasulullah SAW bersabda,' Al-Fatihah itu obat dari segala penyakit kecuali kematian."


9.Sebagai obat tesengat binatang berbisa. "Sejumlah sahabat Rasulullah SAW pergi dalam sebuah safar (perjalanan) yang mereka tempuh, hingga mereka singgah di sebuah perkampungan Arab. Mereka kemudian meminta penduduk kampung tersebut agar menjamu mereka, namun penduduk kampung itu menolak. Tak lama setelah itu, kepala suk dari kampung tersebut tersengat binatang berbisa. Penduduknya pun mengupayakan segala cara pengobatan, namun tidak sedikit pun yang memberikan manfaat untuk kesembuhan pemimpin mereka. Sebagian mereka berkata kepada yang lain, "Seandainya kalian mendatangi rombongan yang tadi singgah di tempat kalian, mungkin saja diantara mereka punya obat (yang bisa menghilangkan sakit yang diderita pemimpin kita)." Penduduk kampung pun mendatangi rombongan sahabat Rasulullah yang tengah beristirahat tersebut, seraya berkata , "Wahai sekelompok orang, pemimpin kami disengat binatang berbisa. Kami telah mengupayakan berbagai cara untuk menyembuhkan sakitnya, namun tidak satu pun tang bermanfaat. Apakah dari kalian ada yang memiliki obat ?" Salah seorang sahabat berkata, Iya, demi Allah, aku bisa meruqyah. Akan tetapi, demi Allah, tadi kami minta di jamu namun kalian enggan untuk menjamu kami. Maka aku tidak akan meruqyah untuk kalian hingga kalian bersedia memberikan imbalan kepada kami.' Mereka pun bersepakat untuk memberikan sekawanan kambing sebagi upah dari ruqyah yang akan dilakukan. Sahabat itu pun pergi untuk meruqyah pemimpin kampung tersebut. Mulailah ia meniup disertai sedikit meludah dan membaca Alhamdulillahi rabbil 'alamin (Surat Al-Fatihah). Sampai akhirnya pemimpin tersebut seakan-akan terlepas dari ikatan yang mengekangnya. Ia punpergi berjalan, tidak ada lagi rasa sakit (yang membuatnya membolak-balikkan tubuhnya di tempat tidur). Penduduk kampung itu lalu memberikan imbalan sebagai mana telah disepakati sebelumnya. Sebagian sahabat berkata, 'bagilah kambing itu', namun sahabat yang meruqyah berkata, 'Jangan kita lakukan hal itu sebelum kita menghadap kepada Rasulullah SAW lalu kita ceritakan kejadiannya, dan kita tunggu apa yang akan diperintahkan'. Meraka pun menghadap Rasulullah SAW lalu mengisahkan apa yang telah terjadi. Beliau bertanya kepada sahabat yang melakukan ruqyah, "dari mana kamu tahu bahwa Al-Fatihah itu bisa dibaca untuk meruqyah ?' Kalian benar, bagilah kambing itu dan berikanlah bagian untukku bersama kalian. "HR. Bukhari dalam kitab Sahih no. 5749)

10. Pelindung saat tidur

Jika seorang muslim membaca surat Al - Fatihah ketika hendak tidur kemudian diikuti dengan membaca surat Al-Ikhlas dan Muwa'awwidzatain ( Al-Falaq dan An-Naas ) sebanyak tiga kali, maka insya Allah dia akan aman dari segala hal yang membahayakan kecuali kematian.


11. Menajamkan hati dan memperoleh ilmu
Jika Al-Fatihah dibaca oleh seorang muslim seitap selesai sholay wajib dengan penuh kekhusukkan dan terus menerus, maka orang yang bersangkutan akan mendapatkan ketajaman hati dan keluasan ilmu dari Allah.

12. Ruqyah (Mengusir Jin dari tubuh Manusia)
Al-Fatihah merupakan salah satu rangkaian doa ruqyah untuk mengusir jin dari tubuh manusia dengan syarat ayat-ayat tersebut dibaca dengan bacaan yang benar dan dibaca dengan oleh seorang yang saleh, memiliki akidah yang lurus dan memahami syariah yang baik dan benar dan tetap berkeyakinan bahwa Allahlah yang menyembuhkan, sedangkan ruqyah hanya sebagai sarana saja.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan bahwa doa, zikir dan bacaan yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an adalah obat yang paling ampuh sebagai sarana untuk menghilangkan pengaruh sihir dari jin atau setan dalam diri manusia.

13. Sebagai obat sakit perut
Membaca Al-Fatihah dengan khusu' dan ikhlas kemudian ditiupkan ke dalam air. Kemudian air tersebut diminumkan kepada yang sakit, ditambah dengan meminum madu secukupnya. Insya Allah dengan izin Allah sakitnya akan sembuh.

14. Memudahkan urusan orang yang membacanya

Bagi siapa pun yang memiliki urusan dan keinginan/permohonan kepada Allah SWT maka perbanyaklah shalat sunnah dan membaca Al-Fatihah sepenuh hati setelahnya. Insya Allah, Allah akan MEMUDAHKAN URUSAN DAN MEMBERIKAN YANG TERBAIK baginya. Termasuk orang yang sedang mengusahakan rezeki, penghidupan yang lebih baik, perbaikan akhlak, menghadapi kesusahan dan kesedihan, dll.


15. Untuk mengawali setiap kegiatan
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa segala amal yang tidak dimulai dengan kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim maka amalan tersebut tidak akan diterima atau tidak memberi manfaat. Bahkan jauh sebelum Islam datang, orang arab telah terbiasa mengucapakan bacaan basmalah dalam memulai setiap perkataan dan perbuatan mereka karena mereka meyakini bahwa segala sesuatu yang tidak diawali dengan bacaan basmalah akan terputus berkahnya.

16. Sebagai tameng dari setan. Sabda Rasulullah SAW
"Jika seseorang keluar dari rumahnya, lalu membaca 'Bismillaahi tawakkaltu 'alallaahi laa haula wa laa quwwata illaa billah' (Dengan nama Allah, hamba bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas kehendak Allah), dikatakan kepadanya, Cukuplah kamu, kamu diberi petunjuk, dicukupi dan dijaga dan setan menyingkir darinya." (HR. Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu hibban)

17. Menyelamatkan diri dari sembilan belas jilatan api neraka
Abdullah bin Mas'ud berkata, "Setiap orang yang ingin selamat dari jilatan sembilan belas jilatan api neraka hendaklah mengucapkan ,"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang ", karena Bismillaahirrahmaanirrahim berjumlah sembilan belas huruf. Dan Allah menjadikan setiap huruf sebagi penyelamat dari setiap api neraka.
Fadhilah dan Keutamaan SURAT Al-FATIHAH yang diketahui sbb:
Sebenarnya Fadhilah dan Keutamaan dari surat al-Fatihah ini BANYAK SEKALI bukan hanya soal HUTANG, namun juga seluruh hajat kita. Surat al-Fatihah adalah surat yang terdiri dari 7 ayat. Surat al-Fatihah ini disebut sebagai Ummul Qur’an atau induknya al-Qur’an. Karena kandungan dari al-Qur’an itu sudah terangkum dalam surat al-Fatihah. Begitu penting dan tingginya kedudukan surat al-Fatihah ini, sehingga dalam ibadah shalat pun tidak akan sah jika seseorang tidak membacanya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : "Membaca Faatihah Al-Quran (surat al-Fatihah) pahalanya seperti sepertiga Al-Quran""Faatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin." Di bawah ini beberapa khasiat dari surat al-Fatihah:

1. Barang siapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwudhu sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperoleh ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran yang rusak.


2. Barang siapa yang membaca 'Al-Faatihah' diwaktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain ( Al muawwidzatain artinya dua surat terakhir dari Al-qur'an yaitu: Surat 113: Al-Falaq dan Surat 114: An-Naas) maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t. maka olehnya dibaca surah Al-Faatihah sebanyak 41 kali diantara shalat sunat Subuh dan shalat fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka InsyaAllah ia penuhi keperluan hidupnya.

3. Barangsiapa membaca Faatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia , dan kalau ia fakir maka akan kaya, serta jika ia punya hutang maka mampu membayarnya, dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang sholeh, berkat surah Al-Faatihah.

4. Barang siapa mengamalkan bacaan surat Al-Fatihah sebanyak 20 kali setiap selesai sholat fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, memperbaiki akhlaknya, memudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, menganugerahkan apa yang ia angan-angankan, mendapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerusakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.

5. Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Faatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka akan dikabulkan maksudnya dan ia akan menemukan apa yang dicarinya. Doa yang sebaiknya dipanjatkan adalah : "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Faatihah dan rahasianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akhirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."

6. Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah di waktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Faatihah dan rahasianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, berikan apa yang kuhajati........"

Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab 'Qaddasallaahusirrahu':

"Barang siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah SWT." Disebutkan dalam Kitab Al-Fatawish-Shofiyah: "Barang siapa membiasakan setiap hari, membaca Surah Al-Faatihah empat puluh satu (41) kali sebelum shalat subuh dan dibaca bersambung dalam satu majelis, tidak mengenai kefakiran bagi dirinya. Jika dia menanggung hutang, akan terlepas dari hutang-hutangnya dengan ijin Allah. Jika dia menderita penyakit, Insya Allah akan sembuh. Jika badan terasa lemah akan menjadi kuat dengan ijin dan karunia Allah.Barang siapa membaca surah Al-Faatihah sebanyak empat puluh satu (41) kali sebelum shalat subuh selama empat puluh hari terus-menerus, Jika istrinya mandul Insya allah dapat melahirkan dan dikaruniai anak yang shaleh. Demikian keterangan Imam Al-Hakim didalam kitabnya Asrorul-Fatihah.

Demikian pula jika dihinggapi suatu penyakit yang sudah tidak dapat lagi diatasi oleh dokter, boleh anda coba untuk melakukan amalan dzikir ini selama empat puluh (40) hari sebanyak empat puluh satu (41) kali bacaan setiap sebelum shalat shubuh. Insya Allah akan dikembalikan kesehatannya kepada anda.

Sebagai penutup, mari kita lihat betapa besarnya fadhilah Surah al-Fatihah dari kutipan Hadist berikut, walaupun sebagian ulama mempersoalkan derajat kesahihan hadist tsb, yaitu:

Suatu hari Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Ali ( R.A. ) : Wahai Ali, lakukanlah 5 perkara ini sebelum kamu tidur...

1. Berikan sedekah 4000 Dinar, kemudian tidurlah..

2. Khatamkan Al Quran, lalu tidurlah..

3. Belilah Syurga, lalu tidurlah.
4. Perbaikkilah hubungan dua orang yang tengah berselisih, kemudian kamu tidurlah.
5. Tunaikanlah satu kali Haji, lalu tidurlah.
Sayyidina Ali ( R.A.) pun menjawab, "Ya Rasulallah. Mana mungkin aku boleh melakukan semuanya itu ?
Lalu Nabi ( SAW ) pun menjawab :
4 kali membaca Al Fatihah adalah sama nilai dengan sedekah 4,000 Dinar.
3 kali membaca surah Al Ikhlas adalah sama nilainya dengan menamatkan bacaan satu Al-Qur'an.
3 kali membaca Shalawat adalah sama nilai dgn harga Syurga.
10 kali bacaan "Istighfar" adalah sama nilainya dengan menyambung silaturrahim dua orang yg berselisih.
4 kali membaca "Subhanallah,Alhamdulillah, Laa ilaaha ilallah, Allahu Akbar" adalah sama dengan menunaikan satu kali Haji.
Lalu Ali (R.A.) pun berkata, "Ya Rasulallah SAW! Kini aku akan menjalankan semua nasihatmu itu sebelum aku masuk tidur. Wallahu ‘Alam bis shawab. (Dikutib dari beberapa sumber).

************************

Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Darul Quran Mina (DQM)

Darul Qur'an Mina (DQM) Profil & Kegiatan Darul Qur'an Mina (DQM) Wakaf Bangunan DQM   Update Laporan Donasi Wakaf Bangunan DQM    Youtube DaQuMina Channel (Indonesia/Melayu)   Youtube DQM Channel (English)   Murattal & Tadabbur al-Quran:  Murattal al-Qur'an Berbagai Qari Masyhur (MP4)   Murattal Al-Quran Qari Utama (MP4)   The Glorious Noble Qur'an -Syaikh Abu Bakr Ash-Shatery, Eng Trans (MP4)   Tadabbur/Tafsir al-Quran (MP3 &MP4)   Tafsir Al-Quran   Ilmu al-Quran (Ulumul Quran) -MP4 Tajwid/Ilmu Tajwid    Belajar Membaca & Tadabbur al-Qur'an (Html,MP3 dan MP4)   Kajian Hadist (Study of Hadith)    Murattal al-Quran Semua List Qari Masyhur (MP3)   Murattal Al-Quran Semua Qori (MP3)   Perpustakaan Audio Quran MP3 Semua Qari   Murattal Al-Quran 30 Juz (MP3 Audio)   List Murattal Al-Qur'an (MP3 Audio) & Tafsir   Al-Quran Digital (Display Ayat dan Terjemahan), Murattal Oleh Syaikh Abdulrahman al-Ossi  

Update Laporan Donasi Wakaf Tanah & Bangunan Darul Quran Mina (DQM)

Update Laporan Wakaf  Bangunan Darul Quran Mina (DQM) Yayasan Pembangunan Islam Mina , SK Kementerian Hukum & HAM RI No. AHU.0006005.AH.01.04.2017 1. Kantor Pusat (HQ):  Alamat: Darul Quran Mina (DQM), Lampeuneurut Ujong Blang, Darul Imarah, Aceh Besar, INDONESIA 23352.  Kebutuhan Dana:  - Tanah seluas 364 M2 & 1 Unit Bangunan: Rp 998,000,000,- -  3 unit Balai Pengajian: Rp 26,600,000,- ************************************** Transfer Wakaf Bangunan DQM ke No Rekening (Acc): 📟 No. Acc Bank Aceh Syari'ah : 62002200105180 Kode Bank 116  (Swift Code: PDACIDJ1) 📟 No. Acc Bank Syariah Indonesia: 7147283126 Kode Bank 451  (Swift Code: BSMDIDJAXXX  ) 📟 No. Acc Bank CIMB Niaga Syariah: 761968078600 Kode Bank 022  (Swift Code: BNIAIDJA XXX ) Semuanya a.n: Sofyan Kaoy Umar  Konfirmasi setelah Transfer:  WA: +6281234582087 (Ust.Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF), Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Islam Mina Khusus  bagi  muhsinin Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia &am

Kitab Matan al-Jazariyah

Matan al-Jazariyah Nama kitab: Matan Al-Jazariyah (متن الجزرية) Pengarang: Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhamad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf Al-Jazary Ad-Dimasyqi Asy-Syafi'i Penerjemah: Abu Ezra El Fadhli Bidang studi: Ilmu Tajwid (Cara membaca makharijul huruf al-Qur'an)  Matan al-Jazariah ini berisikan 109 bait yang ditulis oleh Imam Muhammad Ibnul Jazari Asy-Syafi’i . Matan ini dimulai dengan muqoddimah, makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf, tajwid, tafkhim dan tarqiq, tentang ra, tentang lam. tha’ dan zha’, tahdziirat (peringatan-peringatan), mim dan nun tasydid serta mim sukun, tanwin dan nun sukun, mad dan qoshr, mengenal waqof, maqthu’ dan maushul dan hukum ta’. tentang ta’, hamzah washl, Sifat-sifat huruf Hijaiyah atau abjad Arab memiliki karakter khusus dan harus diucapkan secara benar berdasarkan ilmu tajwid terutama saat membaca Al-Quran. Termasuk harus diketahui huruf yang dibaca tarqiq (tipis) dan tafkhim (tebal). -